Ada beberapa bagian masalah Toyota Yaris bekas yang harus diwaspadai sebelum membelinya. Hal ini penting supaya kamu bisa melakukan persiapan, serta tidak menyesal kemudian.
Toyota Yaris merupakan jenis mobil dengan segmen hatchback. Mobil yang digemari anak muda ini bersaing ketat dengan Honda Jazz yang notabennya juga digemari anak muda.
Meski mashur minim masalah, nyatanya ada Yaris yang usianya sudah 15 tahun yaitu generasi pertama atau Yaris Bakpao. Dengan termakan usia, tentu ada saja masalah yang harus diwaspadai.
“Jika ingin membeli Toyota Yaris , baiknya cek dengan teliti bagian kaki-kakinya. Mengingat mobil ini usianya ada yang sudah cukup tua,” ungkap Jeffry, salah satu pemilik showroom mobil bekas di bilangan Pondok Cabe. (1/12/2021).
Nah, untuk lebih jelasnya mengenai masalah Toyota Yaris bekas. Mari kita simak ulasan lengkapnya berikut ini.
1. Racksteer bermasalah
Masalah Toyota Yaris yang pertama adalah pada bagian racksteer. Yup, racksteer merupakan komponen yang menghubungkan lingkar kemudi (setir) menuju kaki-kaki.
“Umumnya masalah Yaris bekas generasi pertama adalah pada bagian racksteernya. Meski demikian hal tersebut masih tergolong wajar karena faktor usia pakai yaris yang sudah lebih dari 10 tahun,” imbuh Jeffry.
Umumnya masalah tersebut bisa diketahui saat muncul bunyi decitan pada bagian depan serta setir bergetar. Jika hal tersebut sudah terjadi baiknya ganti dengan yang baru dan satu set. untuk harga satu set racksteer Yaris kisaran Rp 2 jutaan.
2. Ball joint dan tie rod termakan usia
Selain racksteer, masalah Toyota Yaris bekas juga umumnya terjadi pada bagian ball joint dan tie rod. Lagi-lagi hal tersebut disebabkan karena usia pakai mobil., alias Yaris bakpao.
Sama halnya dengan racksteer yang bermasaah, indikasi ball joint dan tie road tidak beres juga bisa diketahui dari munculnya suara decitan saat setir dibelokkan atau diputar.
“Dua komponen tersebut (ball joint dan tie rod) bermasalah karena faktor usia pakai, baiknya diganti dengan yang baru. Kalau harga part buatan lokal harganya kisaran Rp 700 ribu, sedangkan untuk yang Jepang bisa lebih dari Rp 800 ribuan,” ungkap Prasetyo, salah satu member Toyota Yaris Club Indonesia (TYCI).
3. Kekedapan kabin kurang maksimal
Masalah Toyota Yaris selanjutnya adalah pada bagian kekedapan kabin. Suara ban akan terdengar jelas saat mobil melewati jalan beton.
Ini terjadi bukan cuma di Yaris generasi pertama, tapi juga generasi yang lain. Hanya saja memang semakin muda tahunnya, semakin baik peredaman yang diberikan oleh Toyota.
“Suara ban akan terdengar jelas saat mobil melewati jalan beton seperti jalan tol Cipali,” imbuh Jeffry.
4. Tarikan awal kurang responsif
Masalah Toyota Yaris bekas berikutnya adalah tarikan awal kurang responsif. Ini terjadi untuk transmisi otomatis, khususnya untuk transmisi yang belum mengusung CVT.
“Setiap mobil yang masuk ke showroom pasti saya mencobanya, untuk Yaris bertransmisi otomatis tarikan awalnya kurang nendang, meski tidak signifikan,” jelas Jeffry.
Oleh karenanya, kalau kamu membeli Yaris bekas, jangan terlalu berharap performa. Memang sudah jadi rahasia umum, kalau kompetitornya yaitu Honda Jazz punya kemampuan mesin yang lebih mantap saat diajak berakselerasi.
“Sebenarnya masalah akselerasi di Yaris itu bisa diatasi dengan membawa mobil ke bengkel untuk diremap ulang, namun ya biayanya lumayan mahal,” tambah Jeffry
5. AC kurang dingin
Kemudian, masalah Toyota Yaris bekas selanjutnya adalah pada bagian AC yang kurang dingin. Hal tersebut bisa diakibatkan freon sudah berkurang drastis atau bagian saluran AC ke kabin kotor, atau bisa juga filternya harus diganti.
Masalah AC kurang dingin ini tidak hanya terjadi pada Toyota Yaris bekas lansiran 2006 saja, namun pada Yaris lansiran 2011 juga mengalami hal yang sama.
“Saya pernah menjual Yaris 2006 dan Yaris 2011. Saat saya mencobanya AC terasa kurang dingin, jadi harus dibesarkan kipas AC-nya dahulu biar dingin. Setelah saya cek ternyata harus ganti filter dan membersihkan saluran AC ke kabin,” imbuh Jeffry.
6. Kancing bumper dan sepatbor ringkih
Sebelum meminang Toyota Yaris bekas, hal yang harus diperhatikan juga adalah bagian kancing bumper. Komponen ini tergolong kinerjanya kurang optimal, sama seperti di Toyota Avanza.
Di mana jika usia mobil sudah lebih dari 10 tahun umumnya kancing bumper dan sepatbor ringkih. Kadang bisa jadi tidak presisi menempel dengan bodi mobil.
“Mirip dengan Avanza atau Xenia, kancing bumper dan sepatbor ringkih, utamanya jika mobil sudah berusia lebih dari lima tahun. Jadi kancing akan lepas sendiri, mungkin karena getaran saat mobil melewati jalan yang tidak rata. Hal tersebut bisa diperbaiki asal tidak membiarkan lama jika kancing bumper dan spakbor sudah kendor,” jelas Jeffry.
Tips singkat beli Yaris bekas
Tips membeli Toyota Yaris bekas tentu sama halnya dengan membeli mobil bekas lainnya, yaitu dengan memperhatian bagian-bagian yang sudah dijelaskan di atas serta bagian lain seperti lantai mobil, bagian interior dan bagian kelistrikan.
Sebab yang Namanya mobi bekas tentu tidak sesempurna mobil baru, jadi benar-benar harus teliti dan sabar agar tidak kecewa saat sudah mendapatkan Yaris idamannya.
Oh ya, jika merasa kurang yakin dengan kemampuan untuk mengecek setiap bagian Yaris bekas, ada baiknya mengajak mekanik bengkel resmi atau bengkel terpercaya untuk membantu mengecek unit Yaris bekas.
Tak lupa keabsahan surat seperti STNK, BPKB serta dokumen pendukung lainnya harus dipastikan keabsahannya.
Moladiners, itulah ulasan mengenai masalah Toyota Yaris bekas. Untuk informasi otomotif menarik lainnya simak terus Moladin.com .