Mau Inden Honda BR-V Lebih Cepat? Ini Solusinya

Inden Honda BR-V varian tertinggi mencapai 3 bulan. Hal tersebut merupakan dampak kelangkaan chip semikonduktor, beber PT Honda Prospect Motor (HPM) dalam diskusi bersama Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) secara online pada Selasa (12/2/2022).

Diakui HPM, kelangkaan chip semikonduktor yang masih berlangsung hingga saat ini. Efeknya, produksi kendaraan Honda di Indonesia jadi terhambat.

Padahal permintaan masyarakat sudah mulai membaik pada 2022. Peningkatan tersebut tidak lepas dari adanya insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).

Public Relations and Digital Manager HPM, Yulian Karfili menyampaikan salah satu model yang terkena dampak dari kelangkaan chip semikonduktor ini adalah All-New Honda BR-V. Ya, ini merupakan mobil yang baru diluncurkan pada September 2021.

Padahal model ini tadinya diharapkan bisa menjadi backbone penjualan Honda. Bahkan akibat permintaan yang tinggi di tengah keterbatasan pasokan chip semikonduktor, inden Honda BR-V with Honda Sensing sudah mencapai sekitar 3 bulan.

“Ekspektasi kami tadinya waktu diluncurkan dan kita baru mulai pengiriman di awal Januari, itu bisa menjadi salah backbone untuk penjualan Honda. Yang terjadi sekarang memang demand-nya sangat tinggi dan ini masih berlanjut sampai sekarang,” kata Yulian.

Dia juga melaporkan jika All-New Honda BR-V with Honda Sensing, peminatnya paling besar, yakni hingga 70% dibandingkan varian lain. Sayangnya chip semikonduktor mengalami kelangkaan, padahal komponen ini banyak digunakan oleh model yang memiliki teknologi tinggi seperti yang menggunakan Honda Sensing.

“Kalau demand tinggi, kita tidak bisa memasok karena keterbatasan komponen. Saat ini yang lebih bisa diproduksi oleh fasilitas produksi adalah All-New Honda BR-V yang tidak menggunakan Honda Sensing, ini pasokannya lebih tinggi,” kata Yulian.

Solusi atasi Kelangkaan Chip Semi Konduktor

Chip semikonduktor sendiri merupakan komponen dasar untuk seluruh fungsi elektronik. Makin tinggi teknologinya, semakin banyak menggunakan chip semikonduktor.

Bila konsumen menginginkan All-New Honda BR-V dengan lebih cepat, Yulian menyarankan untuk memilih BR-V varian lain yaitu Prestige tanpa Honda Sensing. Menurut dia, Inden Honda BR-V varian lebih rendah itu lebih cepat.

“Kalau kita lihat secara fitur dan tampilan, sebenarnya hanya sedikit sekali bedanya dan dengan value yang sangat baik,” tambahnya.

Saat ini hampir sebagian besar fitur mobil-mobil Honda membutuhkan chip semi konduktor karena pengembangan teknologi yang dipakai pada unit mereka.

Chip semikonduktor sendiri merupakan komponen dasar untuk seluruh fungsi elektronik. Makin tinggi teknologinya, semakin banyak menggunakan chip semikonduktor.

Komponen inilah yang menjadi otak pengoprasian beberapa fitur canggih seperti airbag, parking asstitance, steering wheel, sistem pengereman ABS, power window, engine, hingga transmisi.

Mengakali hal tersebut, terpaksa mereka harus memutar otak untuk fokus memproduksi model-model yang memiliki permintaan tinggi dan terus mendapat pesanan yang mengalir seperti Honda Brio.

“Kami harus memprioritasan produksi model yang secara demand tinggi. Salah satunya mobil Honda Brio, yang demandnya selalu sangat tinggi dari konsumen,” tutupnya.

Demikian ulasan terkait inden Honda BR-V varian tertinggi yang mencapai 3 bulan imbas kelangkaan chip semikonduktor. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru otomotif.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa