Memacu mobil dalam kecepatan tinggi perlu sesekali dilakukan oleh si pemilik kendaraan. Karena dengan memacu mobil dalam kecepatan tinggi dapat menjaga mesin tetap dalam kondisi sehat.
Terlebih bagi kalian yang biasa berkendara dengan halus dan dalam kecepatan rendah. Tak ada salahnya untuk sesekali memacu mobil dalam kecepatan tinggi.
Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan endapan karbon di ruang bakar. Pasalnya pembentukan endapan karbon di ruang bakar justru disebabkan mobil sering berjalan pelan.
Apalagi untuk kendaraan yang memiliki mobilitas di kota-kota besar yang biasa menghadapi kemacetan. Sebagai contoh kondisi jalan di Jakarta yang macet dan mobil berjalan di rpm rendah. Dampaknya bisa menyebabkan penumpukan karbon di ruang pembakaran mesin.
Penumpakan karbon pada ruang bakar juga bisa mengakibatkan mesin menjadi ‘pincang’, Sob! Lalu bagaimana sebenarnya menangani kondisi ini? Berikut ini Moladin akan memberikan tips singkatnya:
Pahami Pentingnya Memacu Mobil Dalam Kecepatan Tinggi
Seperti dijelaskan sebelumnya, memacu mobil dalam kecepatan tinggi perlu untuk sesekali dilakukan oleh pemilik kendaraan. Karena dapat mengeluarkan kabron yang menumpuk di ruang bakar.
Namun dengan catatan tetap mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku. Serta memperhatikan kondisi jalan, dan jangan sampai membahayakan pengguna jalan lain.
Tak hanya membutuhkan tune-up, dengan sesekali memacu mobil dalam kecepatan tinggi. Penting rasanya untuk kendaraan agar dapat menghilangkan dan membakar karbon yang menumpuk di ruang pembakaran.
Tapi tetap patuhi peraturan yang ada dan jangan ugal-ugalan. Metode ‘ngebut’ demi mengusir endapan karbon ini mirip dengan olahraga, misal lari pagi atau fitness, yang dilakukan oleh manusia demi menjaga kebugaran tubuhnya.
Sama halnya dengan mesin mobil, agar mesin tetap dalam kondisi yang prima. Perlu rasanya untuk sesekali di ajang ngebut.
Ketahui Dampak Negatif Pacu Mobil di Kecepatan Tinggi
Nah, yang perlu kalian perhatikan juga dalam memacu mobil dalam kecepatan tinggi. Apalagi dalam kurun waktu yang lama, ada dampak negatif bagi mesin.
Oleh karena itu, sebaiknya jangan terlalu sering kalian memaksakan mesin mobil dalam kecepatan tinggi. Meski terkadang menjadi kepuasaan tersendiri saat melihat jalur yang sepi, lapang, dan panjang.
Potensi paling sering terjadi dapat mengakibatkan mesin mobil overheat. Apalagi jika kondisi air radiator kurang, atau bahkan habis dan mengalami kerusakan.
Biasanya penyebab paling sering terjadi, karena air radiator kurang, bahkan tidak tersedia pada tampungan. Fatalnya lagi bisa saja terjadi penyumbatan kotoran pada radiator.
Akibatnya siklus air pada radiator tidak dapat berputar secara lancar. Hal ini berpotensi besar mengakibatkan mesin mobil overheat.
Kendala lain yang berpotensi mengakibatkan overheat bisa disebabkan penggunaan pendingin udara atau AC, membuat kenaikan suhu pada mesin yang dapat mengakibatkan kenaikan suhu tempratur pada mesin.
Selain itu, untuk mobil-mobil yang memiliki kapasitas silinder dibawah 1.200 cc, jangan terlalu memaksakan kendaraan hingga mencapai kecepatan di atas maksimal. Karena cc di bawah 1.200 ketika mencapai kecepatan diatas 100 kpj biasanya mencapai lebih dari 3.000 rpm, bahkan tak jarang mendekati jarum merah pada rpm kendaraan umumnya.
Dengan putaran mesin yang tinggi, mengakibatkan mesin menjadi panas. Karena harus bekerja keras untuk memacu kecepatan yang tinggi. Lalu bagaimana mengatasinya?
Mengatasi Mesin Mobil Saat Overheat
Perlu kalian ingat secara baik-baik, khususnya yang sering memacu mobil dalam kecepatan tinggi. Jangan sampai membuat mobil overheat, apalagi ketika melakukan perjalanan jauh.
Untuk itu, kalian perlu tahu cara yang tepat mengatasi kondisi mobil yang overheat ketika kalian alami. Setidaknya ada beberapa cara yang mungkin bisa kalian lakukan, Sob!
Langkah paling tepat kalian bisa matikan mesin diamkan 10 – 15 menit, hingga suhu pada mesin menurun menjadi dingin. Jangan pernah sesekali membuka tutup radiator pada saat berhenti dan kondisi mesin mati
Jika hal tersebut dilakukan air pada radiator akan tersembur keluar, yang dapat mengakibatkan air panas radiator mengenai anggota tubuh anda. Gunakan lap basah untuk membuka tutup radiator, jika dirasa suhu panas pada radiator dan mesin menurun.
Tuangkan air secara perlahan pada radiator untuk mengurangi suhu panas mesin. Bila kalian rasa suhu kembali normal, buka tutup radiator, isi dengan air secukupnya. Jangan lupa untuk mengisi penuh tampungan air radiator, agar volume air pada radiator selalu terisi.
Faktor usia kendaraan, kapasitas silinder kendaraan, kekuatan kendaraan, harus diperhatikan saat hendak ingin memacu mobil dalam kecepatan tinggi, maupun kekuatan kendaraan.
Terpenting, jangan sampai dengan keinginan tersebut. Kalian tidak memperhatikan aspek-aspek tersebut, sehingga perjalanan yang sedang dilakukan menjadi terhambat.
Gimana sekarang sudah tahukan pentingnya memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi. Beserta dampak negatif yang mungkin terjadi pada mobil kesayangan kalian?
Semoga informasi dapat bermanfaat untuk kalian, dan setidaknya bisa menjadi solusi ketika menghadapi kondisi terburuk sekalipun.
Baca juga: