Mengenal Platina Mobil, Kecil Tapi Penting!

Platina Mobil

Platina mobil digunakan untuk menghubungkan dan memutus arus listrik pada mobil-mobil jadul, sebelum adanya teknologi CDI. Meski bentuknya kecil, namun jika komponen ini bermasalah, mobil bisa mogok.

Platina merupakan salah satu bagian di dalam sistem pengapian konvensional. Umumnya mobil-mobil lansiran 1970 dan 1980 masih menggunakan sistem ini.

Fungsi platina adalah menghubungkan dan memutus arus listrik yang berasal dari kumparan primer koil pengapian ke massa. Tujuan dari fungsi komponen ini adalah membentuk induksi listrik bertegangan tinggi pada bagian kumparan sekunder koil pengapian. Ringkasnya, kedua komponen tersebut berfungsi untuk mengatur percikan api di busi.

Sebagai contoh mobil yang masih menggunakan sistem platina adalah Toyota Corrola DX, Suzuki Katana dan Daihatsu Zebra serta mobil jadul lainnya.

“Mobil jadul seperti Daihatsu Zebra masih menggunakan platina. Salah satu kelebihan platina adalah harga komponen yang tergolong murah. Sedangkan kekurangannya adalah jika setting atau pengaturan kurang pas, maka bensin bisa menjadi boros serta rentan bermasalah,” ungkap Aris, Service Advisor Daihatsu saat dihubungi Moladin pada Senin (31/1/2022).

Cara Kerja Platina Mobil

Bagian dari platina mobil

Seperti diinformasikan sebelumnya bahwa tugas platina adalah memutus dan menghubungkan (buka-tutup) arus listrik. Lalu bagaimana cara kerjanya?

  • Saat Platina Menutup (Menghubungkan Arus Listrik)

Saat mesin mobil menyala otomatis nok distributor juga berputar. Nah, saat nok distributor sudah tidak menekan tumit ebonit platina, bagian tersebut akan dalam keadaan tertutup. Penutupan platina ini membuat arus listrik dari kumparan primer koil terhubung ke massa dan pada akhirnya terbentuk medan magnet pada kumparan primer koil.

  • Saat Platina Terbuka (Memutus Arus Listrik)

Nok distributor akan berputar sekaligus menekan tumit ebonit platina. Kemudian platina akan membuka sehingga daya listrik dari kumparan primer koil yang akan menuju ke massa menjadi diputus.

Dengan pemutusan daya listrik secara tiba-tiba serta cepat tersebut, muncul induksi listrik di kedua kumparan koil pengapian. Kemudian induksi listrik yang ada dalam kumparan primer koil akan diserap oleh komponen kondensor.

Sedangkan induksi listrik dari kumparan sekunder koil disalurkan ke busi sehingga menghasilkan percikan bunga api. Biasanya induksi listrik dari kumparan sekunder bisa mencapai 20.000 volt. Adapun komponen Pendukung Platina Mobil seperti:

  • Nok distributor 
  • Kontak tetap 
  • Kontak lepas 
  • Pegas kontak pemutus 
  • Lengan kontak pemutus 
  • Sekrup pengikat 
  • Tumit ebonit 
  • Kabel dari minus coil 
  • Alur penyetel celah platina

Dari semua komponen tersebut kesemuanya harus dalam keadaan fit. Sebab jika salah satu diantra komponen itu bermasalah imbasnya kinerja platina tidak bisa maksimal.

“Sistem platina itu masih mekanis, tidak seperti CDI yang sudah diseting oleh computer. Untuk itu diperlukan mekanik yang memahami karakter dari masing-masing mobil yang masih menggunakan sistem platina. Utamanya saat melakukan penyetelan,” imbuh Aris.

Aris juga menambahkan imbas dari penyetelan platina yang tidak pas akan membuat mobil tidak ada tenaga alias performa mesin menurun.

“Cara menyetel platina yaitu dengan fuller gauge atau alat ukur. Sehingga diketahui kerapatan dari kontak poinnya. Terlalu rapat membuat tenaga yang dihasilkan kecil. Namun jika terlalu renggang justru membuat tenaga tidak ada,” jelas Aris.

Cara Merawat Platina Mobil

Platina mobil harus dijaga kebersihannya

Meski harganya terjangkau, platina rentan dengan masalah. Umumnya masalah muncul karena adanya kotoran di platina serta penyetelan yang tidak ideal.

“Platina rentan rusak karena posisinya di samping mesin, berdekatan pula dengan roda depan. Kotoran seperti debu dan cipratan air membuat platina cepat rusak. Jika rajin disetel dan dijaga kebersihannya, platina dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Untuk pemilik mobil klasik baiknya selalu membawa cadangan platina dan busi cadangan untuk jaga-jaga jika komponen tersebut bermasalah,” ungkap Aris.

Perbedaan CDI dan Platina Mobil

CDI dan platina

Teknologi Capacitor Discharge Ignition (CDI) muncul untuk menggantikan sistem platina dalam hal pengapian di mesin mobil. Keduanya jelas mempunyai perbedaan.

CDI tidak terpengaruh pada putaran mesin tinggi ataupun rendah. Menggunakan sistem kelistrikan, sehingga lebih praktis dan beberapa pemilik mobil jadul beralih sistem pengapian jenis ini.

Meski begitu, salah satu kekurangan dari komponen CDI adalah jika terjadi masalah umumnya tidak bisa diperbaiki dan otomatis harus diganti dengan yang baru. Namun demikian, ada kekurangan tentu ada kelebihan. Salah satu kelebihan CDI adalah praktis, umur lebih panjang dan tidak perlu penyetelan berulang-ulang seperti platina.

“CDI jelas lebih praktis, tidak perlu penyetelan berulang seperti platina yang masih bersifat mekanis. Namun jika terjadi masalah pada perangkat CDI biasanya susah untuk diperbaiki. Solusinya ganti dengan yang baru,” jelas Aris.

Sementara itu, Dedy yang merupakan salah satu pemilik Toyota Corolla DX lansiran 1981 mengungkapkan bahwa mobilnya masih menggunakan platina.

“Masih menggunakan platina, memang harus telaten dan paham serta hobi otak-atik. Menurut saya menggunakan mobil dengan sistem platina menjadi tanangan tersendiri, selain itu juga seru aja,” ungkap Dedy.

Moladiners, itulah ulasan mengenai platina mobil. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa