GAC dan Mitsubishi resmi memperkenalkan Airtrek di Chongqing Auto Show, Cina pada pertengahan Juni 2021. Mitsubishi Airtrek merupakan SUV listrik pertama yang dipunya merek mobil asal Jepang tersebut.
Seperti disebutkan di atas, Mitsubishi tidak sendiri merancangnya. Ada peran dari Guangzhou Automobile Group (GAC). Bahkan Airtrek mengambil basis dari mobil listrik GAC bernama AION V.
Sebelum kehadiran Airtrek di Chongqing Auto Show 2021, Mitsubishi cuma memiliki SUV berteknologi plug-in hybrid (PHEV) yaitu Outlander PHEV. Kendaraan tersebut mengombinasikan baterai dengan mesin bensin.
Mitsubishi Airtrek berbeda, SUV ini menggunakan sumber tenaga full baterai. Walau secara spesifikasi belum diumumkan secara resmi, namun media Cina mengatakan bahwa kemungkinan baterainya dalam kondisi penuh bisa dipakai melaju hingga 600 Km.
Lalu untuk kapasitas baterainya sekitar 80 kWh. Terkait performa motor listrik dari Airtek, diharapkan sanggup mengeluarkan torsi 350 Nm dan tenaga maksimal 183,5 PS. Penggeraknya juga disebut-sebut memanfaatkan laju roda depan atau FWD.
“Mobil baru ini bakal meluncur secara resmi pada semester dua tahun 2021,” seperti dikutip dari laman media Cina, Cheshi.com.
Sebagai informasi tambahan, sesungguhnya nama Airtrek bukanlah hal baru buat Mitsubishi. Dulu Airtrek digunakan sebagai nama untuk Outlander di Jepang pada 2001. Hanya saja seiring waktu, nama tersebut tidak lagi digunakan. Kemudian sekarang muncul sebagai produk mobil listrik yang berbeda dengan Outlander.
Desain Mitsubishi Airtrek, Lebih Gagah dari Pajero Sport
Bila melihat eksteriornya, Mitsubishi Airtrek punya tampilan paras yang sangat gagah. Desain dynamic shield dipertahankan, namun dengan gaya yang lebih modern dibanding punya Pajero Sport facelift 2021.
Grille depan dibuat besar, mendominasi paras. Kemudian lampu depan menggunakan teknologi matrix yang canggih. Hadir pula daytime running light di bagian atasnya.
Di bagian belakang Mitsubishi Airtrek tidak kalah istimewa. Ada lampu berbentuk seperti huruf T atau Y. Aura SUV semakin kuat lewat berbagai penggunaan aksen hitam di bodi bagian bawah. Lalu di atap ada roof rail.
Sisi menarik lain dari desain Airtrek, gagang pintunya tersembunyi. Gagang pintu tersebut dibuat menyatu dengan bodi, sehingga tidak ada tonjolan yang terlihat.
Walau punya paras gagah, namun secara keseluruhan desain mobil ini bukanlah SUV adventure layaknya Pajero Sport. Mitsubishi Airtrek lebih ke arah mobil SUV perkotaan seperti Eclipse Cross. Dimensinya juga lebih pendek, serta cuma bisa menampung 5-orang.
Interiornya sendiri, tampak desain yang futuristik. Mobil SUV listrik Airtrek pun tidak memiliki banyak tombol.
Hanya ada head unit besar di tengah dashboard. Kemudian konsol tengah dibuat unik, seperti mengambang. Bagian bawahnya bisa dipakai meletakkan berabgai barang, termasuk mengisi daya baterai smartphone.
Rencana Mitsubishi untuk Mobil Elektrifikasi di Indonesia
Sampai sekarang belum jelas, Mitsubishi Airtrek bakal dipasarkan di luar Cina atau tidak? Jika meluncur untuk pasar global, tentu ini sangat menarik. Terlebih, kemungkinan Indonesia untuk kebagian unit cukup besar.
Mitsubishi di Indonesia sendiri selalu berusaha mengeluarkan produk-produk terbaru dan ramah lingkungan. Terkait elektrifikasi, mereka sudah punya Outlander PHEV yang dipasarkan di Tanah Air sejak 2019. Mobil ini dihadirkan secara impor dari Jepang.
Oleh karenanya, impor Mitsubishi Airtrek pun bukan tidak mungkin dilakukan. Terlebih ini merupakan SUV listrik satu-satunya yang dipunya oleh pabrikan tiga berlian sekarang.
Hanya saja memang terkait waktu, agak lebih lama. Pasalnya di Cina saja, SUV listrik ini baru meluncur pada semester dua 2021. Maka bila masuk Indonesia, kemungkinan paling cepat 2022.
Di Indonesia, Mitsubishi pun memiliki rencana besar terkait mobil elektrifikasi. Salah satunya lewat produksi Mitsubishi Xpander Hybrid di Tanah Air. Rencananya, mobil hybrid ini siap meluncur pada 2023.
Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar dunia otomotif, pantau terus Moladin!