Mitsubishi Xpander hybrid merupakan mobil yang pasti meluncur di Indonesia. Kabar tersebut sudah dibeberkan Mitsubishi sejak pertengahan 2020 lalu.
Hanya saja bagaimana progresnya? Apakah peluncurannya akan tetap dilakukan pada 2023 atau justru dimajukan ke 2022?
Dalam acara media gathering, petinggi Mitsubishi memberi jawaban. Director of Product Strategy Division PT MMKSI, Hikaru Mii mengatakan bahwa semuanya masih dalam tahap riset.
“Kami ingin memastikan agar konsumen mendapatkan keuntungan dari hybrid ini. MMKSI studi secara baik untuk segmen ini karena kami masih riset dalam mepersiapkan strategi HEV (mobil hybrid) di Indonesia,” jelas Hikaru saat ditanya wartawan pada Kamis (17/3/2022).
Riset terus menerus tersebut dilakukan, karena memang sampai sekarang kendaraan elektrifikasi masih sesuatu yang baru buat masyarakat Indonesia. Jadi jangan sampai nanti ketika Xpander Hybrid datang, justru konsumen tidak terlalu mendapat keuntungan dari produk tersebut.
Hanya saja, kalau Xpander Hybrid diluncurkan pada 2023, tentu ini menjadikan Mitsubishi sedikit ketinggalan dibanding kompetitor. Pasalnya Toyota kemungkinan besar akan menghadirkan mobil hybrid rakitan lokal pada akhir 2022, lewat Kijang Innova Hybrid.
Menerka Sistem Hybrid di Xpander
Mitsubishi sendiri sudah memiliki beberapa produk elektrifikasi. Di Tanah Air, ada Outlander PHEV untuk segmen plug-in hybrid. Kemudian yang terbaru ada Mitsubishi MiEV di segmen mobil listrik.
Walau memang MiEV, sampai saat ini belum dijual di Indonesia. Cuma dijadikan proyek pilot untuk mobil listrik niaga, kerja bareng Pos Indonesia, Gojek, dan lain-lain.
Dengan adanya Xpander Hybrid, tentu menjadikan lini produk Mitsubishi di dunia elektrifikasi semakin banyak. Apalagi pabrikan tiga berlian, belum benar-benar punya mobil hybrid baik di Indonesia dan Jepang.
Kalau bicara Outlander PHEV, sesungguhnya itu plug-in hybrid. Alias untuk berkendara dengannya, konsumen bisa mengisi bensin sekaligus melakukan pengecasan baterai.
Sementara itu, di Xpander Hybrid harusnya ada perbedaan. Teknologinya kemungkinan tidak merepotkan konsumen Tanah Air, alias untuk isi bensin dilakukan seperti biasa. Setidaknya Hikaru selaku petinggi MMKSI mengisyaratkan demikian.
Sejauh ini, teknologi mobil hybrid di Indonesia dibagi dua. Hybrid ala Toyota alias bensin dan motor elektrik kerja bareng untuk menghasilkan performa optimal, sekaligus efisiensi bahan bakar.
Teknologi satu lagi adalah hybrid ala Nissan e-Power. Ini lebih menarik, karena mesin bensin justru cuma dijadikan generator untuk mengisi baterai, tidak ada hubungannya dengan menggerakkan roda. Jadi, roda digerakkan full oleh motor elektrik. Alhasil sensasi berkendaranya persis mobil listrik.
Kira-kira Xpander Hybrid bakal mengadopsi teknologi yang mana? Jika melihat adanya aliansi Mitsubishi dan Nissan. Maka, bukan tidak mungkin e-Power yang bakal dipilih oleh pabrikan tiga berlian.
Namun, sekali lagi ini hanyalah prediksi. Bisa jadi benar, bisa jadi tidak. Untuk kepastiannya, tunggu peluncuran MPV hybrid dari Mitsubishi ini tahun depan!
Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar otomotif, pantau terus Moladin!