4 Mobil Bekas yang Harganya Stabil, Harus Tahu!

Berikut kami sampai sampaikan deretan mobil bekas yang harganya stabil. Mengetahui harga-harga mobil bekas yang stabil penting, terutama jika kamu sedang berburu unit kendaraan bekasnya.

Siapa tahu dari deretan mobil – mobil yang memiliki harga stabil tersebut, bisa masuk dalam list pilihan kendaraan. Di Indonesia sendiri jika mengacu data wholesales Gaikindo, tahun lalu Toyota Avanza, Innova dan Honda Brio merupakan merek kendaraan penumpang yang masuk lima besar mobil terlaris.

Di segmen bekasnya bisa jadi tidak jauh-jauh dari deretan mobil bekas tersebut. Abdul Safei, pedagang mobil di bilangan Depok memperhatikan mobil bekas yang paling banyak dicari konsumennya adalah yang harganya tidak lebih dari Rp200 juta tapi mampu menampung banyak penumpang.

“Tren ini sepertinya umum terjadi di kota manapun. Mobil berpenumpang 7 seater lebih digemari,” kata Safei.

Selain mobil 7 seater, iya juga mengatakan ada mobil-mobil kecil yang harganya stabil. Dicari, karena konsumsi BBMnya yang irit dan modelnya yang menarik.

Untuk lebih lengkapnya, berikut kami sampaikan deretan mobil bekas yang harganya stabil:

1. Honda Brio

Desain bagian belakang Honda Brio gen 1 yang ikonik

Menyandang sebagai mobil terlaris di Indonesia, menyeret Brio sebagai mobil bekas yang harganya stabil. Dengan kata lain, banderolnya tidak terlalu turun jauh dibanding harga barunya.

Jika mengacu pada 9 tahun lalu di mana Honda Brio mula-mula diluncurkan, harga barunya dijual hanya menyentuh angka Rp 120 – 136 jutaan untuk varian 1.2 L dan untuk versi CBU-nya 1.3 L dibanderol mulai Rp 150 – 175 juta.

Sedangkan harga bekasnya saat ini, harga Honda Brio generasi pertama lansiran tahun 2012 hanya turun sedikit. Misalnya lansiran tahun 2012 kisarannya masih di harga Rp 80-100 jutaan.

“Honda Brio jadi mobil bekas yang harganya stabil karena mesinnya irirt dan desainnya anak muda,” kata Safei.

Seperti kita ketahui Honda Brio menyandang mesin 1.3 Liter untuk versi CBU, karena memang varian ini hanya meluncur di awal kelahiran Brio. Kemudian sekarang sudah digantikan dengan versi 1.2 Liter.

Honda Brio versi 1.3L CBU mengusung mesin i-VTEC SOHC 4 silinder bertenaga 100 PS yang dihasilkan pada 6.000 rpm. Mesin tersebut mampu menghasilkan torsi 126 Nm pada 4.800 rpm.

Pada Honda Brio 1.2L diperkuat mesin i-VTEC SOHC 4 silinder yang mampu menghembuskan tenaga 90 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 110 Nm pada 4.800 rpm.

2. Mitsubishi Xpander

Xpander bekas digemari juuga karena tidak ada perbedaan antara Xpander lama dan baru di sektor mesinnya.

Mobil bekas yang harganya stabil berikutnya adalah Mitsubishi Xpander. Banderol MPV berlogo tiga berlian itu dalam kondisi bekas tahun 2017 – 2019, sekitar Rp 170 juta hingga Rp 200 jutaan . Kemudian untuk Xpander versi facelift yang meluncur sejak 2020 masih di atas Rp 200 juta.

Harga Xpander yang cukup tinggi, dikarenakan memang mobil ini punya banyak peminat.

Xpander bekas digemari juuga karena tidak ada perbedaan antara Xpander lama dan baru di sektor mesinnya. Sama-sama pakai jantung mekanis 1.500 cc yang sudah teruji bandel sekaligus cukup irit konsumsi BBM.

Salah satu yang menarik dari Xpander adalah tampilan eksterior yang terlihat lebih modern di banding kompetitironya Toyota Avanza dan Xenia. Bantingan suspensinya juga teruji andal.

Sisi lain yang paling dicari konsumen pada Xpander adalah kelapangan interiornya. Apa lagi di baris tiga byang bisa menampung hingga dua orang penumpang dewasa secara nyaman.

3. Toyota Kijang Innova

Mobil bekas yang harganya stabil berikutnya adalah Toyota Kijang Innova. 

Di laman jual beli mobil bekas Moladin.com, Innova dipasarkan mulai pada kisaran Rp 80 – 380 jutaan. Mobil ini banyak diincar oleh konsumen yang mendambakan MPV berdimensi agak bongsor.

Apa lagi mesinnya terkenal bertenaga dan tangguh. Toyota Kijang Innova dibekali dua pilihan mesin.

Pertama mesin bensin 1.998 cc 1TR-FE Dual VVT-i, dengan tenaga 137 dk dan torsi 183 Nm. Mesin tersebut dikombinasikan dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 6-percepatan.

Berikutnya Innova mesin diesel 2.393 cc 2GD-FTV with VNT Intercooler. Tenaga mesin diesel ini mampu mencapai 147 dk dan torsi 359 Nm untuk tipe otomatis.

Salah satu bukti Innova selalu digemari adalah dari angka penjualannya yang fantastis. Menurut data resmi Toyota, mobil yang sudah memasuki generasi keenam itu sudah terjual lebih dari 1.926.462 unit.

Sedangjkan hargan bekasnya, mengacu laman jual beli mobil bekas Moladin.com, Innova bekas dibandrol mulai kisaran Rp 80 – 380 jutaan.

4. Daihatsu Xenia

Daihatsu Xenia bekas masih dimaci saat ini, karena awal kemunculannya mobil ini memiliki harga yang murah banget (di bawah 90 juta). Kemudian punya kapasitas ruang penumpang hingga 7 orang.

Saat itu Xenia dan kembarannya yaitu Toyota Avanza booming karena tidak ada lagi pilihan mobil 7 seater. Setelah orang akrab dengan Kijang selama puluhan tahun, datanglah duet MPV ini pada 1998 yang menawarkan kebutuhan pasar dengan model fitur minimalis. Namun menggusung desain kapsul modern, harga murah, dimensi kompak, dan menawarkan kapasitas ruang mumpuni saat itu.

Hingga membuat image itu terus tertanam hingga saat ini dan membuat Daihatsu Xenia selalu dicari. Terkait harganya pastinya mobil ini sangat stabil karena masih banyak peminat.

Misal untuk keluaran pertama tahun 2004  – 2011 varian Mi, Li dan Xi dibanderol pada kisaran harga Rp 50 jutaan, sedangkan varian Li ada dikisaran harga Rp 60 jutaan. Untuk varian 2011 harga pasaran Xenia sekitar Rp 90 jutaan

Bayangkan saja untuk mobil yang awal mula harga barunya di bawah Rp 90 juta notabene sudah berusia hampir 20 tahun, kini bekasnya hanya turun 20 – 30 persen di bawah harga barunya.

Demikian ulasan terkait mobil bekas yang harganya stabil. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru otomotif.

Related posts

Komparasi All New Toyota Vios vs New Honda City, Sedan Entry-Level Ter-The Best!

Komparasi Citroen C3 Aircross vs Xpander Cross, Ada Yang Lebih Nyaman Tapi Boros!

Toyota Kijang Innova Zenix vs Nissan Serena e-Power, Duel MPV Hybrid Model Seri Lawan Paralel