Pabrik mobil MG di Indonesia siap dibangun sebentar lagi. Jika tidak ada halangan dan penjualan terus meningkat, diprediksi pada tahun 2025, tempat produksi lokal itu akan terwujud.
“Dari awal hadirnya MG di Indonesia, sambutan dari masyarakat positif. Selain mobil bensin, mobil listrik kami juga mendapat sambutan yang hangat. Jika respon seperti ini terus, tentunya apa yang sudah kami rencanakan bisa segera terealisasi. Yaitu memiliki pabrik,” ungkap Arief Syarifudin selaku Marketing & PR Director MG Indonesia saat acara media Test Drive MG 4 EV di Bandung (29/3/2023).
“Saat ini kami masih terus komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk rencana pembangunan pabrik MG di Indonesia. Untuk kapan mulainya kami belum bisa menginformasikannya saat ini. Jika respon dari masyarakat terus positif, ya tidak menutup kemungkinan di 2025 bisa dimulai,” imbuh Arief.
Pembangunan pabrik mobil MG di Indonesia memang sangat memungkinkan jika serapan produk mereka di Tanah Air positif. Namun begitu, jikapun MG tidak membangun pabrik sendiri, cara termudah adalah menumpang di pabrik Wuling. Ini sangat dimungkinkan, lantaran MG dan Wuling punya payung yang sama yaitu SAIC Motor Corporation Limited.
Sebagai informasi, MG Motor Indonesia merupakan unit bisnis PT SAIC Motor Indonesia sebagai pemegang mereknya. Prinsipal perusahaan itu, yakni SAIC Motor Corporation Limited, telah memiliki anak perusahaan di dalam negeri yaitu PT SGMW Motor Indonesia yang memegang merek Wuling di dalam negeri.
Apapun caranya, mobil MG rakitan lokal tentu akan membuat daya saing mobil merek Inggris ini semakin kuat di pasar Indonesia. Terlebih dari sisi harga, biasanya mobil yang diproduksi di dalam negeri akan punya banderol yang lebih terjangkau.
Mobil Listrik MG 4 EV akan Diproduksi Lokal?
Selain mobil bermesin bensin yang sudah beredar di Indonesia, saat ini MG juga menjual mobil listrik MG 4 EV. Di mana dari awal kehadirannya sampai saat ini, sudah ada 1.000 SPK yang masuk ke daftar pemesanan.
Terkait hal itu, kami juga menanyakan ke Arief Syarifudin perihal kemungkinan jika pabrik mobil MG di Indonesia akan segera dibangun dan apakah akan memproduksi mobil listrik?
“Kemungkinan itu bisa terjadi. Karena kita melihat responnya bagus untuk MG 4 EV. Banyak kalangan anak muda yang menyukai desain, performa, fitur dan pilihan warna yang menarik. Kami optimis MG akan bertumbuh pesat di Indonesia dengan lini produknya yang akan kami hadirkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelas Arief.
“Sampai saat ini total SPK untuk MG 4 EV angkanya sudah 1.000 lebih, terbanyak wilayah Jabodetabek, kemudian disusul Surabaya dan Bandung. bulan Juli nanti kami akan mengirimkan 100 unit MG 4 EV ke konsumen yang sudah memesan. Kalau responnya positif terus ya bisa juga MG 4 EV diproduksi di Indonesia nantinya,” imbuh Arief.
Sebagai informasi, MG 4 EV memiliki daya berkapasitas 51 kWh dengan jarak tempuh 425 kilometer berdasarkan pengujian NEDC. Bahkan MG Indonesia juga mengklaim MG 4 EV mampu melakukan pengisian daya dari 10 hingga 80 persen dalam 35 menit dengan mode DC atau fast charging. Seluruh tenaga dan torsinya tersebut dialirkan langsung ke roda belakang dan menjadikan SUV listrik pertama dengan penggerak RWD.
Berbicara harga, di Thailand sendiri, MG4 EV ditawarkan dengan harga mulai 869 ribu Baht atau sekitar Rp 390 jutaan untuk varian terendahnya. Sedangkan untuk varian teratas yakni Generation X dibanderol dengan harga 969 ribu Baht atau sekitar Rp 435 jutaan. Lain halnya di India, crossover berdesain sporti ini ditawarkan sekitar 30 lakh rupees atau sekitar Rp 569 jutaan.
Lantas bagaimana di Indonesia, kami melontarkan prediksi pertanyaan harga ke manajemen MG Indonesia yaitu apakah harganya berkisar Rp 450 juta?
“Untuk harga kami belum bisa menginformasikannya saat ini, karena masih kami godok dengan manajemen. Untuk kisaran Rp 450 juta, ya lihat saja nanti bulan Juli pas acara PEVS (Periklindo Electric Vehicle Show) 2023,” tutup Arief.
Itulah tadi bahasan soal pabrik mobil MG di Indonesia siap dibangun. Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar otomotif, pantau terus Moladin!
Ditulis ulang oleh: Firdaus Ali