Ketika menjalankan suatu perusahaan, modal kerja merupakan kunci utama dalam keberlangsungan bisnis di suatu perusahaan. Modal ini umumnya mengacu pada sumber keuangan yang digunakan perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari. Operasional tersebut termasuk juga persediaan, piutang, dan kas. Seorang manajer perusahaan wajib memahami konsep modal kerja agar lebih siap menghadapi tantangan ekonomi.
Manfaat modal kerja pada sebuah perusahaan tentunya sangat beragam. Mulai dari meningkatkan likuiditas, melancarkan proses produksi, hingga mengurangi risiko arus kas yang tidak seimbang. Modal kerja bisa dihitung dengan cara yang cukup mudah, yakni menggunakan formula working capital tradisional untuk mencari nilai rasio dari modal tersebut. Dari perhitungan tersebut, maka perusahaan dapat merencanakan strategi keuangan dengan lebih cermat.
Apa Itu Modal Kerja?
Seorang pemimpin perusahaan, baik perusahaan korporat, swasta, start-up, maupun agency, sebaiknya memahami definisi tentang modal kerja itu sendiri. Dalam perspektif ekonomi, modal kerja memiliki pengertian sebagai ukuran dari likuiditas pada sebuah perusahaan. Di dalamnya termasuk juga efisiensi operasional serta sehatnya kondisi keuangan untuk jangka pendek di perusahaan.
Istilah working capital ini juga ditujukan pada aset lancar perusahaan serta kewajiban yang dibebankan selama periode berjalan. Sedangkan menurut beberapa ahli, modal kerja juga memiliki definisinya masing-masing yang wajib kamu ketahui.
Menurut Jumingan, modal kerja adalah jumlah aktiva lancar pada suatu perusahaan di mana terdapat modal bersih dan modal kotor yang didapatkan dari pengurangan harta lancar dengan utang. Sedangkan menurut Kasmir, modal kerja adalah sejumlah dana yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan tertentu. Dalam hal ini, yang termasuk pada modal tersebut, yaitu kas, deposit, piutang, dan surat berharga.
F. Houston dan Eugene F. Brigham juga menjelaskan bahwa modal kerja itu didapatkan dari hasil penjumlahan harta lancar. Namun, modal kerja dalam hal ini bersifat jangka pendek dan disebut modal kerja kotor. Adapun ketersediaan modal perusahaan didapatkan dari piutang, persediaan, dan kas perusahaan.
Manfaat Modal Kerja untuk Perusahaan
Adanya modal kerja di suatu perusahaan tentu bermanfaat untuk mendukung operasional sehari-hari dari perusahaan terkait. Modal yang memadai akan membuat perusahaan beroperasi dengan lebih efisien dan terhindar dari kesulitan keuangan atau kebangkrutan. Dilansir dari katadata.co.id, menurut Munawir penulis buku Analisis Laporan Keuangan, manfaat modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
- Melindungi perusahaan dari krisis modal yang disebabkan karena nilai aktiva lancar yang sedang mengalami penurunan.
- Memenuhi kewajiban perusahaan untuk membayar berbagai biaya operasional dengan tepat waktu.
- Untuk menyiapkan dan memenuhi persediaan dalam jumlah yang banyak, sesuai kebutuhan konsumen.
- Sebagai syarat kredit yang tentunya menguntungkan para pelanggan perusahaan.
- Agar beroperasi dengan lebih efisien karena modal yang cukup dapat memudahkan ketika memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan.
- Terdapat modal cukup untuk menutupi kerugian yang bisa dialami perusahaan kapan saja
- Perusahaan dapat melunasi kewajiban kepada pihak ketiga, seperti pinjaman bank dan piutang.
Jenis – Jenis Modal Kerja
Modal kerja sangat berperan penting untuk keberlangsungan perusahaan dalam jangka waktu lama. Working capital terdiri dari dua jenis, yaitu variabel dan tetap. Perbedaan kedua jenis modal itu terletak pada nilai dan perubahan keadaan dari suatu perusahaan. Berikut penjelasan selengkapnya:
Modal Kerja Tetap
Dalam hal ini, modal yang permanen dan terus-menerus ada serta berkelanjutan. Hal ini dapat meningkatkan kelancaran bisnis dalam perusahaan tersebut. Jenis modal tersebut harus tetap dimiliki oleh suatu perusahaan secara berkelanjutan. Modal kerja terbagi lagi menjadi dua, yaitu:
- Primer, yaitu modal dalam jumlah minimum yang harus dimiliki perusahaan.
- Normal, yaitu sejumlah modal yang dibutuhkan untuk perluasan produksi dari suatu perusahaan.
Modal Kerja Variabel
Modal yang memiliki jumlah yang selalu berubah-ubah mengikuti kegiatan produksi pada suatu perusahaan. Modal kerja ini juga terdiri beberapa jenis, berikut ini beberapa modal variabel dalam perusahaan:
- Siklis adalah modal yang mengalami perubahan karena pengaruh dari fluktuasi konjungtur.
- Musiman adalah modal yang berubah-ubah karena disebabkan oleh adanya fluktuasi musiman.
- Darurat adalah modal yang mengalami perubahan karena kondisi darurat yang dialami perusahaan secara tiba-tiba. Contohnya, bencana alam, buruh yang mogok kerja, atau perubahan ekonomi yang mendadak.
Cara Menghitung Modal Kerja
Untuk mengingatkan kembali, modal kerja pada suatu perusahaan diperoleh dengan membandingkan antara kewajiban lancar perusahaan dengan aset lancar. Namun, ketika akan mempraktekan cara menghitung modal kerja ke dalam sebuah formula, kita harus menghitungnya sehingga nilai rasio modal itu sendiri diketahui.
Adapun formula yang digunakan untuk menghitung rasio modal kerja sebagai berikut:
Rasio modal kerja = Aktiva lancar : Kewajiban Lancar
Kamu juga bisa menghitung rasio menggunakan formula lainya seperti berikut:
Rasio modal kerja = (kas + investasi jangka pendek + inventaris + piutang dagang) : (catatan jangka pendek + utang akun)
Ketika mendapatkan hasil rasio modal kerjanya, maka dinyatakan sebagai kelipatan. Misalnya, hasil rasio diketahui sebesar 1,0 artinya keberadaan aset lancar sebanding dengan kewajiban lancar. Jika suatu perusahaan memiliki nilai rasio modal kerja tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kondisi keuangan yang sehat.
Meskipun begitu, nyatanya banyak juga perusahaan yang malah mengalami ketidakseimbangan pada modal kerja yang dimiliki. Hasil rasio modal kerja di perusahaan malah semakin menurun yang menyebabkan perusahaan harus melakukan pinjaman.
Pinjaman Modal Kerja Terpercaya
Sebagai pemilik usaha atau bisnis yang sudah berjalan, sebisa mungkin kamu harus menggunakan modal kerja dengan lebih tepat guna dan bijak. Hal tersebut dapat mengurangi risiko kerugian yang nantinya harus ditanggung usaha itu sendiri, jika tidak cermat dalam mengelola modal kerja.
Namun, jika usaha kamu saat ini sedang membutuhkan pinjaman modal kerja, maka pastikan memilih perusahaan pembiayaan yang terpercaya seperti MOFI. MOFI siap membantu kamu untuk mendapatkan dana pinjaman tunai dengan cepat, mudah, dan fleksibel, sehingga tidak perlu bingung ketika menghadapi masalah kekurangan modal kerja.
MOFI juga sudah memiliki izin dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga kamu tidak perlu ragu saat bertransaksi. Jangan biarkan usaha kamu terhenti aktivitas produksinya hanya karena masalah modal kerja yang menurun. Atasi masalah tersebut bersama Mofi, ajukan pinjaman sekarang di sini.