Modifikasi KLX 150 Jadi Supermoto, Ganti Apa Saja?

Kawasaki KLX 150 S masih pakai karburator

Modifikasi KLX menjadi supermotor bisa jadi alternatif jika kamu bosan dengan tampilan trail. Sebenarnya untuk varian Supermoto sendiri, Kawasaki punya model lain bernama D-Tracker.

Namun tidak ada salahnya, jika pemilik trail KLX ingin mengganti tampilan motornya menjadi Supermoto. Begitu juga sebaliknya,kalau kamu sudah memiliki motor Kawasaki D-tracker namun ingin menjajal trabas, tidak ada salahnya ganti motor dengan aliran trail.

Nah sebelum motor trail KLX kamu dijadikan kendaraan supermoto, baiknya kamu mengenal dahulu tentang apa itu gaya motor supermoto. Pengertian gampangnya, supermoto adalah motor trail yang diganti ban aspal dengan ukuran pelek sama antara depan dan belakang. Hal itu sudah memenuhi salah satu syarat kendaraan supermoto.

Tapi pada kondisi sebenarnya tidak sesederhana itu lho. Menurut laman Trial Gam Indonesia, supermoto berasal dari kata Super dan Motor. Kendaraan ini memang dirancang untuk menjadi motor super. Maksudnya adalah dibuat untuk bisa melintasi 3 kondisi berbeda, yaitu road race, motocross, dan flat track alias lintasan datar berpasair.

Nah Supermoto juga bukan aliran sembarangan, lantaran supermoto merupakan cabang olah raga resmi roda dua yang setara dengan trail atau balap road race lainnya.

So, supaya motor modifikasi KLX kamu proper untuk dibawa melintasi jalur supermoto seperti disebutkan di atas. Ubahan yang dilakukan pun tidak boleh sembarang. 

Kenapa begitu? Karena jika ubahan hanya dilakukan sekedarnya, maka tidak akan optimal. Maka dari itu siapkah bujet Rp 5-10 juta untuk bisa menjadikan Kawasaki KLX Supermoto yang istimewa!

Pemilihan Ban dan Pelek KLX Supermoto

Sesuaikan ukuran ban dengan kekuatan mesin. Jangan gunakan ban terlalu besar, meski secara tampilan lebih kekar.

Pemilihan ban dan pelek merupakan hal terpenting dalam modifikasi KLX menjadi supermoto. Rama, mekanik bengkel rumahan di bilangan Kalideres, Jakarta Barat menyarankan agar menggunakan ban dengan tapak lebar.

“Bisa dimulai dengan pemilihan pelek terlebih dahulu, misalnya untuk Kawasaki KLX menjadi supermoto bisa pakai ukuran lebar 3 inci dan pelek belakang 3,5 – 4 inci. Sedangkan bannya bisa pasang ukuran sama yakni 120/70-17 depan dan belakang ukuran 140/70-17 atau 150/55-17,” tambah Rama.

Ia menambahkan, yang perlu diperhatikan dengan pemilihan ban adalah kapasitas mesinnya. Jangan sampai ban terlalu besar dan mesin tidak kuat menariknya.

Untuk harga Rp 3 jutaan, di pasaran banyak yang sudah menjual paket rims supermoto berikut ban dan peleknya. Misalkan untuk kelas menengah ada pelek merk TK depan ukuran 300/17 dan belakang ukuran 350/17.

Pelek tersebut dibalut ban Maxxis Extramaz ukuran 130 /70 depan dan 110/70 belakang. Harga tersebut sudah termasuk tromol dan piringan cakram model Special engine, serta termasuk jari-jari merk willwood (warna black napple gold atau full crom).

Knalpot untuk Dongkrak Performa

Brand Over Racing merupakan berasal dari Jepang yang sudah dibuat lokal oleh Sphinx Motorsport di pabriknya di bilangan Serang, Banten.

Agar saluran gas buang cocok dengan kegiatan supermoto, ada baiknya mengganti knalpot yang bisa meningkatkan performa. Salah satu knalpot supermoto yang kami rekomendasikan untuk modifikasi KLX dalam penggunaan sehari-hari adalah Over Racing.

Brand knalpot Over Racing sendiri merupakan brand Jepang yang sudah dibuat lokal oleh Sphinx Motorsport. Sphinx motorsport sendiri merupakan agen tunggal knalpot racing Akrapovic di Indonesia.

Untuk harga, knalpot Over Racing untuk KLX atau Kawasaki D-Tracker dibandrol Rp 1,950 juta untuk model Oval (SS) P-Bomb, sedangkan untuk type TT-FC (SS) P-Bomb di bandrol mulai Rp 1,750 juta.

Upgrade ke Upsidedown

Kalau masih pakai teleskopik, ganti KLX 150 ke suspensi upside down biar tambah kekar

Kebanyakan Kawasaki KLX yang beredar saat ini masih menggunakan teleskopik pada suspensi depannya. Sedangkan pada yang sudah menggunakan upsidedown hanya ada pada varian terbaru dan tertinggi KLX KLX150BF.

Dengan mengupgrade suspensi depan teleskopi ke upsidedown diharapkan mampu meredam segala permukaan yang tidak rata di aspal jalan raya dengan lebih baik. Selain itu kelebihan suspensi upsidedown adalah tampilannya yang lebih gagah dibanding teleskopik.

Di pasaran, harga upsidedown untuk KLX berkisar Rp1-5 jutaan tergantung merek dan kualitas. Untuk hal ini kamu juga bisa mengupgradenya dengan pilihan limbah bekas motor kompetisi atau special engine.

Setang Lebar Permudah Handling

Di pasaran harga setang after market untuk KLX berkisar mulai Rp 1 juta- 2 jutaan. Pilih sesuai budget.

Setang yang lebar juga wajib hukumnya, untuk meningkatkan handling motor terlebih untuk modifikasi KLX jadi supermoto Di bagian ini pilihannya banyak.

Asal yang kamu gunakan adalah  produk berkualitas. Selain itu jangan tergiur harga murah. Karena biasanya harga akan menyesuaikan dengan bahan yang digunakan.

Misalnya kamu bisa gunakan merek ProTaper ala supermoto. Agar bagain kokpit ini makin sangar jangan lupa pasang pelindung tangan atau handguard dan tuas rem Expedition digunakan untuk pengalaman kontrol kendaraan yang lebih baik.

Di pasaran harga setang after market untuk KLX berkisar mulai Rp 1-2 jutaan. Untuk merek ProTaper atau Zeta

Decal biar Makin Personal

Untuk motif body kamu bisa mengikuti tim balap, logo sponsor atau improve sesuai selera,

Biar KLX supermoto kamu tidak ada yang nyamain, tidak ada salahnya untuk pasang decal baru yang berdesain sesuai dengan karakter kamu.

Sebagai masukan untuk motif kamu bisa mengikuti tim balap atau sponsor-sponsor lainnya.

Di pasaran, harga pasang decal full satu body di motor biayanya kisaran Rp 300 ribu – 1 jutaan. Tergantung tingkat kerumitannya.

Demikian ulasan terkait modifikasi KLX menjadi supermoto. Simak terus Moladin.com untuk mendapatkan konten berita update seputar otomotif.

Related posts

Honda Culture Indonesia 2024 Makassar Hadir Jadi Wadah Kumpul Komunitas Lintas Generasi

Tips Modifikasi Mobil yang Aman dan Sesuai Aturan

Honda Culture Indonesia 2024 Sukses Dilaksanakan di Jakarta, Dihadiri 28 Komunitas!