Cina Negara Pertama Menjual Lebih Dari Satu Juta Mobil Listrik Dalam Satu Bulan

Proses produksi mobil Chery di Wuhu, Anhui Cina

Negeri Tirai Bambu Cina benar-benar membuktikan jika mereka luar biasa dalam mengeksplorasi kendaraan listrik. Yups Cina negara pertama menjual lebih dari satu juta mobil listrik dalam satu bulan.

Data ini terungkap berdasarkan angka yang diterbitkan oleh lembaga penelitian Rho Motion yang berbasis di London dimana Cina menjual lebih dari satu juta kendaraan listrik pada bulan Agustus 2024 saja.

Secara global, jumlah mobil plug-in hybrid dan mobil listrik bertenaga baterai yang terjual naik 20% tahun ini, dengan total penjualan 9,8 juta.

AION Y Plus siap dikirim dari Cina

Cina menyumbang enam juta dari total tersebut, dengan pertumbuhan naik 33% dalam jangka waktu yang sama pada tahun 2023.

Sebagai perbandingan, AS dan Kanada mencatat pertumbuhan 9%, sementara angka di Eropa dan Inggris (sebagai kawasan ekonomi) turun 4% dalam periode yang sama. Ini pertama kalinya kawasan tersebut mencatat penjualan negatif.

Meskipun Portugal, Belgia, Inggris, dan Prancis memiliki penjualan kendaraan listrik yang lebih tinggi dari tahun lalu, Jerman benar-benar kesulitan untuk beralih dari bahan bakar murni hingga sedemikian rupa sehingga terjadi penurunan 23% di pasar tersebut.

NETA X diekspor ke Asia Tenggara dan Amerika Latin

Bahkan angka yang jeblok itu telah mendorong pemerintah Jerman untuk memperkenalkan keringanan pajak bagi perusahaan penyedia mobil listrik.

Meskipun menghadapi potensi tarif impor yang lebih tinggi, merek-merek seperti BYD, Jaecoo, dan Hongqi tampaknya tidak terpengaruh oleh kurangnya antusiasme terhadap kendaraan listrik bertenaga baterai di benua biru.

Pabrikan-pabrikan itu membawa model elektrifikasi dengan ambisi besar ke Eropa. Langkah ini dilakukan setelah brand mobil Cina menembus pasar ASEAN seperti Filipina, Indonesia dan Thailand selama setahun terakhir. Terekspos jelas di GIIAS 2024 lalu.

Ribuan unit mobil BYD tiba dan siap diserahkan ke pelanggan

Namun, tidak semua jalan menuju kendaraan listrik. Awal bulan ini, Volvo mengumumkan rencana untuk memprioritaskan mobil hibrida daripada mobil listrik sepenuhnya dalam beberapa tahun mendatang.

Merek Cina lain yakni Omoda telah menghadirkan mesin bensin, mengakui bahwa mesin tersebut akan tetap relevan selama transisi otomotif ini tengah berlangsung.

Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa