Neta tingkatkan kandungan lokal CKD dengan menggandeng PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia untuk penyediaan baterai mobil listrik NETA melalui penandatangan kesepakatan MoU yang dilaksanakan di PT Handal Indonesia Motor, Bekasi, Jawa Barat.
Kemitraan ini memperkuat komitmen NETA dalam meningkatkan komponen dalam negeri (TKDN) untuk model NETA V dan lainnya di masa mendatang.
“Komitmen NETA tidak hanya terbatas menghadirkan mobil listrik dengan teknologi canggih di pasar Indonesia, tetapi juga pada kontribusi aktif dalam mendukung upaya pemerintah akan pembangunan ekosistem kendaraan listrik secara keseluruhan. Maka dari itu, kami tidak hanya fokus pada perakitan secara lokal, namun juga turut berupaya meningkatkan pengembangan komponen lokal hingga mencapai standar minimal, yaitu 40%,” kata Neta dalam keterangan resminya 19 Maret 2024.
PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia adalah perusahaan energi global yang telah berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2022, dengan fokus pada pembuatan baterai kendaraan listrik. Nantinya, PT Gotion akan menjadi penyedia baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) untuk kebutuhan mobil-mobil listrik NETA.
Penandatanganan kesepakatan ini diwakili langsung oleh Mr. Liu Lei selaku Komisaris PT NETA Auto Manufacturing Indonesia dan Mr. Qu Fengjun selaku Direktur Gotion Green Energy Solutions Indonesia.
“Indonesia memiliki potensi besar dalam pertumbuhan kendaraan listrik secara global. Maka dari itu, kami berkomitmen untuk berperan aktif dalam proses transisi menuju ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, dengan memproduksi kendaraan listrik serta menggunakan komponen secara lokal yang berkualitas,” kata Liu Lei.
Targetkan 10 Ribu Unit
PT Neta Auto Indonesia akan memulai produksi mobil listrik secara lokal dengan skema completely knocked down (CKD) mulai kuartal II/2024, dengan target produksi 10.000 unit. “Kami berharap dapat memproduksi 10.000 unit CKD bekerja sama dengan Handal yang memiliki kapasitas 30.000 unit. Rencana produksi kami akan disesuaikan dengan respons pasar,” kata Jason Ding, Managing Director Neta Auto Indonesia, Oktober 2024 tahun lalu kepada media.
Sementara itu, Fajrul Ilhami, Director of External Affairs and Product Neta Auto Indonesia, menjelaskan bahwa Neta memiliki tiga fase dalam rencana pemasaran produknya di Indonesia. Pertama, impor mobil utuh (CBU) dengan produk Neta V, yang kemudian diikuti oleh fase produksi CKD untuk Neta V dan Neta U.
Selanjutnya, akan ada fase incompletely knocked down (IKD) untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Terkait nilai investasi di Indonesia, Fajrul belum dapat mengungkapkan dana yang diperlukan untuk produksi lokal karena masih dalam tahap perhitungan.
“Nilai investasi masih dalam perhitungan tim terkait karena untuk melangkah ke tahap berikutnya, koordinasi dan studi khusus, terutama terkait pemasok komponen utama seperti baterai, motor, dan bodi, diperlukan,” katanya.
Dia juga menyatakan bahwa mobil listrik Neta berpotensi mencapai TKDN minimal 40% pada tahun 2024, meskipun Neta tetap berusaha mencapai target TKDN 60% sesuai dengan peta jalan pemerintah yang ditetapkan dalam Perpres 55/2019. Perpres tersebut menetapkan TKDN minimum 40% hingga 2024, dengan peningkatan menjadi minimal 60% hingga 2030.
Demikian ulasan Neta tingkatkan kandungan lokal CKD. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.