Pameran kendaraan komersial GIICOMVEC 2024 yang digelar 7-10 Maret di Jakarta Convention Center (JCC) membuka banyak cakrawala. Tidak terkecuali bagi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang mengandalkan Suzuki New Carry dan APV di segmen kendaraan komersial.
Menempati booth seluas 312 m2 di area Hall A3, PT SIS memamerkan 6 unit New Carry dan APV yang disesuaikan pada beragam industri mulai dari pelayanan kesehatan, usaha kuliner, armada logistik, dan transportasi umum.
“Selama 50 tahun lebih kami menjadi rekan andalan usaha para pengusaha di tanah air, Suzuki Indonesia kembali membawa Suzuki Carry, mobil komersial yang telah melekat dekat dan dapat diandalkan oleh wirausahawan Indonesia di multi sektor. Dalam booth Suzuki Indonesia, calon pelanggan kami sambut dengan lini Suzuki Carry yang telah dimodifikasi menjadi kendaraan tepat guna untuk bisnis di industri yang beragam,” kata Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS.
Begitu larisnya Carry di pasaran membuat mobil ini mendapat julukan sebagai Rajanya Pick Up. Mobil ini mampu bertahan lebih dari 10 tahun berturut-turut jadi kendaraan komersial ringan terlaris di Indonesia dengan market share lebih dari 50% secara nasional.
Pada tahun 2023 sendiri, New Carry tetap menempati posisinya sebagai kendaraan niaga ringan terlaris dengan market share tertinggi di Indonesia.
Dan dengan sederet keunggulan terkait daya angkut yang besar hingga mencapai 1 ton, desain yang fleksibel, penggunaan bahan bakar yang efisien. Juga didukung perawatan yang mudah serta biaya after sales yang terjangkau membuat New Carry tetap menjadi mobil primadona para wirausahawan di seluruh Indonesia.
Menakar Kelahiran Mobil Komersial Listrik Suzuki
Ditemui di gelaran yang sama, Donny Saputra selaku 4W Marketing Director PT SIS blak-blakan soal kemungkinan lahirnya mobil komersial listrik Suzuki.
“Berkaitan dengan mobil listrik, langkah pertama kita dari kendaraan penumpang dulu. Ketika kendaraan penumpang sudah masuk ke elektrifikasi dengan teknologi hybrid maka ke depannya akan ada teknologi-teknologi lain yang lebih advanced yang kami siapkan di (segmen) penumpang,” buka Donny.
“Nah kalau teman-teman lihat sudah ada nih dari prinsipal kami kerja sama dengan beberapa merek membuat kendaraan listrik versi komersial. Jadi ke depannya apakah ini nanti akan kami akan luncurkan di Indonesia kita tunggu lebih lanjut. Intinya ketika prinsipal sudah menyiapkan dan market itu ada tentu ya pasti kita akan perkenalkan di Indonesia,” tandasnya
Pernyataan Donny tersebut kami yakini terkait dengan kehadiran mobil komersial listrik Suzuki e Every Concept yang sempat mejeng di Japan Mobility Show 2023 lalu. Mini commercial BEV yang diharapkan bisa mendukung pekerjaan harian masyarakat perkotaan yang digarap dengan berkolaborasi bareng Daihatsu Motor Co., Ltd., dan Toyota Motor Corporation.
Mobil dengan dimensi ala kei car tersebut hadir dengan dimensi panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, tinggi 1.890 mm dengan jarak tempuh 200 km untuk sekali pengisian baterai. Mobil listrik tak hanya mendukung teknologi berkelanjutan, namun diklaim memiliki tenaga kuat. Sekaligus dapat menjadi sumber tenaga listrik ketika keadaan darurat. Namun pertanyaannya sudah perlukah pasar Indonesia pada mobil komersial listrik?
“Untuk saat ini rata-rata kendaraan kami untuk New Carry sendiri digunakan untuk lalu lintas barang bagi para pelaku UMKM. Sebagian besar dipakai secara distance kisaran 350-500 km per hari dan dengan kondisi konsumen sekarang tentu butuh adaptasi lebih lanjut,” papar pria berkacamata ini lagi.
“Kalau menuju arah elektrifikasi tentu berkaitan dengan inftrastruktur yang banyak di kota-kota besar maka untuk kendaraan listrik yang komersial akan lebih cocok digunakan di kota-kota besar, Inter City Delivery bukan Outer City atau antar kota. Nah untuk pikap kecil kami (Carry) juga kan dipakai misalnya Jakarta – Sukabumi untuk mengangkut sayur, beras dan lain sebagainnya. Meski kami melihat ke depan akan ada juga konsumen yang Inter City delivery terkait pengiriman surat kemudian maraknya eCommerce ke depan sih kami lihat ada peluang unutk Inter City Delivery bisa model pikap atau blind van, nantui kita lihat,” jelasnya lagi
Penetrasi Duo Suzuki New Carry dan APV
Selain berharap pada gebrakan Suzuki untuk memulai era mobil listrik murni dari segmen komersial. Suzuki Carry juga terkenal sebelumnya dalam model van, meski kini cerita tersebut sudah menjadi kenangan manis.
“Kalau rekan-rekan melihat Carry ini ada versi van-nya, hari ini kita pamerkan dua bentuk carry van pertama berjenis ambulans dan kedua versi angkot. jadi jangankan ke depan sekarangpun sudah ada versi kendaraan penumpangnya. Namun dari basis Carry sebagai mobil keluarga kan kami lihat kendaraan komersial atau kendaraan khusus dengan spesfikasi bentuk angkutan kota atau untuk ambulans, memang tengah terjadi pergeseran tren sehingga pada bentuk-bentuk mobil seperti (Carry Van) ini sudah tereduksi di 15-20 tahun lalu,” kilah Donny.
“Akan tetapi kami belum meninggalkan segmen itu, kami masih punya APV. Adapun APV penjualan rata-ratanya ialah 350-400 unit per bulan. Yang diproyeksikan untuk ekspor bersama-sama Carry, XL7, Ertiga. Dan untuk APV kenapa kami belum refresh karena bicara retail APV sendiri kan kurang dari 10 persen dari total penjualan itu yan kebanyakan beli adalah dari perusahaan atau fleet sehingga yang dilihat itu spesifikasi bukan desain model atau fitur,” tegas Donny. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif