Pabrik Tesla Tutup Sementara, Sampai Kapan?

Pabrik Tesla di Shanghai, Cina

Pabrik Tesla di Cina ditutup untuk sementara mulai 9 Mei 2022. Hal tersebut disebabkan masalah pasokan suku cadang yang terhenti.

Seperti dilansir laman Reuters, penangguhan pasokan suku cadang ke pabrik tesla terjadi tiga minggu setelah produsen mobil asal Amerika Serikat itu melanjutkan sebagian produksi di pabrik Shanghai pada 19 April lalu. Ini menyusul penutupan pabrik selama 22 hari mengikuti kebijakan karantina Covid-19 di Cina.

Di antara pemasok komponen ke pabrik Tesla yang menghadapi masalah yaitu pembuat wire harness Aptiv. Pemasok tersebut harus menghentikan pengiriman pasokan ke pabrik Tesla dan General Motors setelah adanya  karyawan mereka yang terjangkit kasus positif Covid-19, kata sumber yang enggan disebutkan Namanya pada Senin kemarin (9/5/2022). Sementara itu, pihak Tesla belum berkomentar lebih lanjut.

Masih belum jelas kapan masalah pasokan dapat diselesaikan dan kapan Tesla dapat melanjutkan produksi, tambah sumber yang menolak disebutkan namanya. Saat ini Shanghai berada di minggu keenam karantina.

Terganggunya proses produksi pabrik Tesla di Shanghai telah menjadi salah satu konsekuensi tertinggi dari tindakan Cina untuk mengendalikan wabah Covid-19 terbesarnya, yang juga telah mengurangi daya belinya.

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Tesla memiliki target untuk meningkatkan produksi di pabrik Shanghai menjadi 2.600 mobil per hari mulai 16 Mei. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan produksi seperti sebelum pemberlakuan karantina.

Sebagai informasi, pada pekan lalu Asosiasi Otomotif Cina memperkirakan penjualan mobil di Negara Tirai Bambu itu turun 48 persen pada April mengingat pabrik-pabrik ditutup karena peraturan karantina COVID-19. Sementara itu, pihak berwenang Shanghai juga telah memperketat aturan karantina di seluruh kota yang diberlakukan lebih dari sebulan lalu di pusat komersial dengan populasi 25 juta.

Deretan Mobil Listrik Tesla di Indonesia

Line up Tesla di Indonesia

Di Indonesia, mobil listrik Tesla dijual oleh Importir Umum (IU) Prestige Motocars dan Gran Cipta Cemerlang (GCC). Untuk lini produknya ada Tesla Model S, Tesla Model 3, Tesla Model X, dan Tesla Model Y.

Adapun yang terbaru dari line up Tesla di Indonesia adalah Tesla Model Y yang masuk pada awal tahun 2022. Tesla Model Y dilahirkan dari perpaduan Model X dan Model 3.Mobil listrik dengan model SUV ini memiliki beberapa fitur modern dan mumpuni.

Tesla Model Y dirancang untuk memenuhi menyamanan dan keamanan pengendaranya. Hal tersebut bisa dilihat dari fitur keamanan yang memenuhi standar internasional. Di antaranya ada fitur keamanan low center gravity, rigid structure, impact protection.

Menariknya lagi, untuk menjaga mobil ini dari orang yang tidak bertanggung jawab, Model Y dilengkapi dengan sistem kunci digital berupa kartu dan aplikasi smartphone.

Tesla Model Y dibekali dengan baterai yang diklaim mampu berjalan sejauh 487 kilometer dalam keadaan baterai penuh untuk varian performance dan 513 kilometer untuk varian long range. Oh ya, untuk harga dari Tesla Model Y ada dikisaran Rp 2 miliar.

Moladiners, itulah ulasan mengenai pabrik Tesla di Cina yang tutup sementara karena pasokan komponen yang terhambat. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa