Paham Lebih Dalam Istilah Otomotif dan Cabang Disiplin Ilmunya  

Istilah Otomotif mungkin sudah cukup akrab di telinga Moladiners, apalagi yang menyukai kendaraan bermotor baik mobil ataupun sepeda motor. Tetapi sebetulnya apa sih otomotif itu?

Otomotif atau automotive dalam bahasa Inggris, berasal dari bahasa Yunani autos (sendiri) dan bahasa Latin motivus (gerak). Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan otomotif sebagai sesuatu yang berputar dengan sendirinya (seperti motor dan sebagainya). 

Istilah ini menurut Wikipedia pertama kali diutarakan oleh Elmer Sperry pada abad ke-19 dan ditujukan untuk mengacu pada kendaraan yang dapat bergerak sendiri. Kalau kita berkaca pada sejarah, dahulu kendaraan digerakkan oleh hewan, misalnya kereta kuda.

Sebetulnya bukan bisa bergerak sendiri, tetapi kendaraan digerakkan oleh mesin sebagai pengganti hewan. Kendaraan pertama di dunia sebetulnya telah ada sejak abad ke-17 lewat ditemukannya mesin uap. 

Namun para ilmuwan baru mempelajari cabang ilmu ini lebih dalam pada awal abad ke-19 dengan penemuan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) dan motor elektrik.

Eksperimen demi eksperimen dilakukan hingga akhirnya pada pertengahan abad ke-19 mesin pembakaran internal berevolusi menggunakan gasoline (bensin) sebagai bahan bakarnya.

Carl Benz pada 1887 memperkenalkan prototipe mobil pertama di dunia. Namun yang menandakan lahirnya perkembangan industri otomotif adalah Ford Model T hasil karya Ford Motor Company pada 1908. Inilah mobil modern pertama yang keluar dari jalur perakitan untuk produksi massal.

Industri otomotif dan turunannya

Otomotif

Industri otomotif memiliki peran dan kontribusi yang signifikan bukan hanya dalam bidang ekonomi dunia, tetapi juga dalam peradaban manusia. Proses kreasi dan pengembangan teknologi produk kendaraan bermotor meliputi banyak disiplin ilmu. 

Industri otomotif melahirkan lapangan kerja yang luas. Secara sederhananya proses produksi produk otomotif adalah, pra produksi, produksi dan pascaproduksi. 

Proses pra produksi meliputi perencanaan, desain atau gambar model, perancangan sistem kinerja setiap komponen yang terdapat di dalamnya hingga sistem elektronik di dalamnya. Termasuk juga dalam proses awal ini perencanaan biaya produksi, investasi hingga penentuan harga jual produk. Itu sebabnya perusahaan otomotif memiliki banyak divisi dengan perannya masing-masing.

Belum lagi produk otomotif membutuhkan banyak komponen pendukung. Misalnya fluida seperti pelumas mesin, pelumas transmisi, cairan pendingin radiator, minyak rem dan lain sebagainya.

Banyak disiplin ilmu yang terlibat di industri otomotif. Itupun kalau kita hanya ingin memahami secara spesifik pada produk otomotifnya saja, banyak cabang ilmu yang bisa dipelajari. Secara umum teknik otomotif menjadi salah satu bidang ilmu yang boleh dibilang cukup penting dalam lahirnya produk otomotif.

Cabang ilmu teknik otomotif

Industri otomotif saat ini mulai bergerak ke elektrifikasi dengan mobil listrik dan mobil hybrid

Studi teknik otomotif secara umum meliputi 3 bidang, yakni produksi, pengembangan, manufaktur dan perawatan. Cakupan bidang ilmu teknik otomotif cukup luas, mulai dari mendesain, mengembangkan dan memproduksi produk hingga menguji kendaraan atau komponen mulai dari tahap konsep hingga hasil akhirnya.

Teknik otomotif adalah, mencakup mulai dari mekanik, listrik, perangkat lunak hingga faktor keselamatan. Setiap elemen diaplikasikan pada desain, pembuatan hingga pengoperasian kendaraan. Seluruhnya melibatkan bidang penelitian yang intensif dan mendalam.

Nah Moladiners, ternyata mempelajari dunia otomotif tidak bisa dikatakan mudah bukan! Itu sebabnya teknik otomotif memiliki banyak cabang disiplin ilmu, diantaranya:

1. Safety Engineering

Rem ABS di roda mobil, merupakan salah satu sistem keselamatan yang ada di otomotif

Bidang ini mempelajari penerapan teknologi yang berhubungan dengan keselamatan pengemudi dan penumpang kendaraan. Para insinyur di bidang ini mempelajari sejumlah skenario kecelakaan dan dampaknya terhadap keselamatan penumpang. 

Mereka kemudian mengembangkan sejumlah komponen yang dapat mengurangi dampak akibat kecelakaan atau bahkan meminimalkan resiko terjadinya kecelakaan. Sejumlah kendaraan terkini misalnya, dilengkapi dengan fitur keselamatan terpadu yang dapat membantu menggerakkan setir secara otomatis agar kendaraan tidak keluar dari jalur. Atau fitur yang dapat menghentikan laju kendaraan secara otomatis dalam keadaan darurat bila pengemudinya terlambat melakukan pengereman.

Fitur-fitur keselamatan standar yang dimiliki hampir seluruh kendaraan saat ini misalnya, sabuk pengaman, kantung udara (airbag) hingga pengereman ABS (Anti-lock Braking System) dan lain sebagainya. 

3. Fuel Economy

Mobil listrik vs bensin

Konsumsi bahan bakar juga menjadi pertimbangan penting konsumen dalam memilih kendaraan. Sebagai sarana transportasi sehari-hari, mobil diharapkan dapat menjadi wahana yang tak hanya mampu memberikan performa yang memadai, tetapi juga memiliki efisiensi bahan bakar yang baik.

Produk otomotif saat ini dituntut memiliki konsumsi bahan bakar yang efisien. Selain mendukung nilai ekonomis kepemilikan kendaraan, konsumsi bahan bakar yang irit juga lebih hemat energi. 

Tentu saja emisi gas buang menjadi salah satu yang dipertimbangkan. Hasil pembakaran mesin mengandung zat seperti hidrokarbon, nitrogen oksida, karbon monoksida hingga karbon dioksida. Para insinyur diharapkan dapat mengembangkan teknologi yang menghasilkan mesin dengan tingkat efisiensi bahan bakar yang tinggi dan lebih ramah lingkungan tanpa mengorbankan performa.

Bahkan saat ini pengembangan teknologi kendaraan telah masuk pada era kendaraan elektrik. Mobil listrik tak lagi meminum bahan bakar dan mengeluarkan gas buang. 

3. NVH Engineering

Ilustrasi interior Innova Reborn yang punya kekedapan kabin cukup baik

Noise (kebisingan), vibration (getaran) dan harshness (kekerasan) menjadi tiga aspek yang tak dapat terelakan terjadi di dalam kendaraan bermotor. Ketiganya merupakan efek yang dihasilkan oleh proses pembakaran di dalam mesin, mekanisme gerak kendaraan dan lainnya. 

NVH Engineering mempelajari dan mengembangkan teknologi untuk dapat meminimalkan NVH guna memberikan pengalaman berkendara yang nyaman. Bukan hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tingkat NVH yang kurang baik bahkan dapat mengganggu kinerja sistem kendaraan hingga mempengaruhi durabilitas komponen di dalam kendaraan.

4. Vehicle Electronics

Mobil modern sudah menggunakan ECU

Setiap kendaraan modern pasti dilengkapi dengan sistem elektronik. Bahkan sistem elektronik tak hanya digunakan untuk mengoperasikan piranti pendukung berkendara seperti head unit audio, penerangan dan AC saja, tetapi juga mengendalikan kinerja mesin, suspensi hingga kemudi.

Mobil modern menggunakan ECU (Electronic Control Unit) yang fungsinya bisa mengatur kekuatan mesin, efisiensi bahan bakar, tingkat peredaman suspensi hingga pergerakan dan bobot kemudi.

Malahan saat ini teknologi elektronik kendaraan telah mulai mengembangkan penerapan sistem swakendali. Menggunakan beberapa sensor dan kamera yang diletakkan di sekeliling mobil, input yang didapat kemudian diolah untuk mengoperasikan kemudi, gas hingga rem secara otomatis. Sistem ini telah diaplikasikan pada sejumlah kendaraan, contohnya beberapa mobil listrik Tesla dengan fitur Autopilot.

5. Performa

Ilustrasi mesin mobil

Performa kendaraan biasanya diukur dari kekuatan mesin. Setiap komponen di dalam mesin memiliki perhitungan yang rumit demi menghasilkan kinerja yang optimal. Itu sebabnya kalau Moladiners tertarik dengan teknik mesin otomotif tampaknya juga harus akrab dengan model matematika dan formula.

Ukuran tenaga yang dihasilkan oleh mesin menggunakan beberapa satuan, misalnya tenaga kuda, PS dan lainnya. Sementara torsi atau momen puntir menggunakan satuan Kg.m atau Nm dan lainnya. Output yang dihasilkan mesin diterjemahkan ke roda menjadi performa yang dapat diukur baik saat akselerasi maupun kecepatan maksimal.

6. Durability

Material mobil harus kokoh dan beradaya tahan

Produk otomotif yang baik memiliki daya tahan atau durability yang baik pula. Pemilihan material menjadi salah satu elemen penting yang diperhatikan para insinyur dalam menghasilkan produk yang memiliki daya tahan yang baik.

Material yang digunakan tak hanya berpengaruh terhadap daya tahan produk otomotif dan komponen di dalamnya, tetapi juga berpengaruh terhadap performa, stabilitas berkendara, keselamatan hingga kenyamanan penumpang. 

Contohnya penggunaan material serat karbon pada kendaraan sport atau berperforma tinggi. Material ini dikenal memiliki bobot yang ringan namun memiliki kekuatan material yang kokoh. Namun material ini memiliki biaya produksi yang mahal sehingga berimbas pada harga jual yang tinggi pula. Makanya material ini jarang digunakan pada kendaraan perkotaan yang ekonomis.

Selain enam aspek tersebut, masih banyak lagi disiplin ilmu lain yang terdapat di dalam teknik otomotif. Misalnya Aerodynamics Engineering yang mempelajari bentuk eksterior kendaraan yang aerodinamis. Tujuannya mengurangi koefisien drag yang dapat mengurangi hambatan angin sehingga dapat meningkatkan performa sekaligus efisiensi bahan bakar dan mengurangi kebisingan saat berkendara pada kecepatan tinggi.

Itulah tadi bahasan soal pengertian otomotif. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related posts

Tampil di GJAW 2024, Ini Estimasi Harga ZEEKR X dan ZEEKR 009

Ford Terpuruk di Eropa, Kehadirannya di GJAW 2024 Harus Penuh Gebrakan

Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Berkendara Generasi Muda, Jasa Marga Selenggarakan Road Safety Rangers 2024