Pembangunan jalan tol Semarang-Demak terus dikebut agar bisa digunakan sebagai fungsional jalan tol alternatif akibat perbaikan jembatan Wonokerto. Untuk itu, pihak Satlantas Demak dan PT PP Semarang-Demak melakukan pengecekan secara menyeluruh.
“Kami bersama Jajaran Satlantas dan PT PP, melakukan pengecekan terkait perkembangan Tol Semarang– Demak, sehingga tanggal 25 November nanti bisa dilakukan fungsional tol jalur alternatif akibat perbaikan jembatan Wonokerto,” terang Kasatlantas Polres Demak, AKP Gargarin seperti dikutip dari laman ntmcpolri.
Selain itu, terkait mekanisme pengamanan dan penanganan laka, Kasatlantas Demak menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait.
“Jika terjadi, dalam penanganan laka lantas di dalam tol, tentunya ditangani oleh Satlantas Polres Demak. Namun, nanti juga ada satuan PJR Polda Jawa Tengah yang akan mem-backup,” tambah Kasatlantas Polres Demak.
Sementara itu, Humas PT PP Semarang–Demak Seksi II, Robby Sumarna mengatakan, fokus pada pembangunan gardu exit tol.
“Alhamdulillah sampai saat ini, pembangunan Tol Semarang Demak Seksi II sudah mencapai 98 persen. Tinggal dua persen, yakni pembangunan exit tol, perambuan, dan penerangan yang nanti tanggal 18 november akan dilakukan pemasangan,” kata Robby.
Robby menambahkan, tanggal peresmian dimajukan karena ada penurunan tanah di tiga titik ruas tol.
“Jadi, ada tiga titik yang mengalami amblas. Namun sudah selesai kami perbaiki, dengan mengganti kontruksinya. Ya karena ada penurunan tanah, dan karena ada kontruksi yang tidak sesuai desain. Tapi sudah 100 persen kami perbaiki,” pungkas Robby.
Sebagai informasi, jalan Tol dari Kecamatan Sayung dan Exit Tol berada di Jalan Lingkar Demak, memiliki panjang 16,31 kilometer disebut juga sebagai jalur alternatif, pemecah kemacetan diakibatkan pembangunan Jembatan Wonokerto, di Pantura Semarang-Demak.
Proses Pengerjaan Jalan Tol Semarang-Demak Mulai Uji Layak Fungsi
Proses pengerjaan jalan tol Semarang-Demak sudah hampir selesai dan pada bulan November ini berlanjut pada Uji Layak Fungsi (ULF) setidaknya hingga dua bulan ke depan. Hal tersebut bertujuan agar di bulan Januari 2023, tol tersebut sudah bisa digunakan.
Saat ULF nanti, akan dicek semuanya oleh tiga instansi. Mulai dari Kementerian PUPR, Bina Marga, dan BPJT, Kementerian Perhubungan atau Perhubungan Darat, dan Satlantas atau dari kepolisian.
Untuk Kementerian PUPR, Bina Marga, dan BPJT akan mengecek keamanan dari konstruksi, struktur, timbunan, jembatan, parapet, aspal, dan lainnya.
Sedangkan dari Kementerian Perhubungan atau Perhubungan Darat, akan mengecek tentang peraturan-peraturan yang bersifat dengan perhubungan. Misalnya rambu, marka, dan reflektor cahaya. Sedangkan dari Satlantas akan mengecek keamanan bagi pengendara mobil.
“Nanti kita tunggu adalah sertifikat layak operasi. Ini yang diterbitkan oleh Kementerian PUPR. Sebelum semuanya ada, kita tidak bisa membuka jalan tol ini untuk masyarakat,” jelas Siswantono selaku Direktur Utama PT PP Semarang-Demak.
Moladiners, itulah ulasan mengenai jalan tol Semarang-Demak. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.