Penjualan Daihatsu Januari 2024 tampak melempem alias mengalami penurunan cukup signifikan. Hal ini menjadi cerminan tantangan di pasar otomotif yang semakin ketat di tengah isu global yang tengah menampar Daihatsu saat ini.
Meski begitu model-model seperti Daihatsu Sigra, Pick Up Gran Max, dan Terios masih menjadi penyumbang penjualan terbanyak, namun volume penjualannya menurun secara drastis.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa sepanjang Januari 2024, Daihatsu berhasil menjual 16.976 unit mobil ke konsumen secara ritel. Tiga model utama, yaitu Sigra, Gran Max, dan Terios, masih memimpin dalam hal penjualan ritel.
Daihatsu Sigra memimpin dengan penjualan 5.319 unit, diikuti oleh Pick Up Gran Max dengan 4.146 unit, dan Terios dengan 2.267 unit. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan kinerja penjualan mereka pada Januari 2023, terjadi penurunan yang cukup signifikan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pelanggan, sehingga Daihatsu dapat mengawali penjualan awal tahun 2024 dengan raihan positif. Semoga capaian ini dapat berkontribusi mendorong pertumbuhan penjualan, serta pasar otomotif nasional di tahun 2024 ini dapat tetap bertumbuh. Kami berkomitmen untuk memberikan penawaran dan layanan terbaik kepada pelanggan,” ujar Tri Mulyono, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation.
Perbandingan Penjualan Daihatsu 2023
Sebagai perbandingan pada Januari 2023, Daihatsu Sigra berhasil menjual 6.006 unit, Pick Up Gran Max 5.447 unit, dan Terios 2.958 unit. Artinya, penjualan ketiga model ini mengalami penurunan yang cukup drastis dalam satu tahun.
Tidak hanya ketiga model tersebut yang mengalami penurunan penjualan, tetapi total penjualan ritel Daihatsu juga mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada Januari 2023, total penjualan ritel mencapai 22.053 unit, sementara pada Januari 2024 hanya mencapai 16.976 unit.
Penurunan ini menunjukkan adanya tantangan besar yang dihadapi Daihatsu dalam menjaga pangsa pasarnya. Mungkin faktor-faktor seperti persaingan yang semakin ketat, perubahan preferensi konsumen, dan kondisi ekonomi yang tidak stabil berperan dalam penurunan penjualan ini.
Untuk menghadapi tantangan ini, Daihatsu perlu meningkatkan strategi pemasaran dan inovasi produknya. Mungkin perlu adanya penyesuaian dalam portofolio produk atau peningkatan dalam pelayanan purna jual untuk menarik kembali minat konsumen.
Meskipun demikian, penurunan penjualan ini tidak berarti akhir dari perjalanan Daihatsu di pasar otomotif. Sebagai merek yang telah lama hadir dan memiliki reputasi yang kuat, Daihatsu memiliki potensi untuk bangkit kembali dengan strategi yang tepat dan adaptasi terhadap perubahan pasar yang dinamis.
Setali tiga uang, posisi Daihatsu saat ini memang tengah menjadi sorotan. Daihatsu global terbukti melakukan beberapa kecurangan terkait data uji keselamatan sehingga membuat konsumen dirugikan. Dampaknya di Tanah Air, YLKI pun turun tangan.
Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, menekankan pentingnya pemerintah tidak hanya bersikap puas dengan klarifikasi yang diberikan oleh Daihatsu. Lebih lanjut, YLKI menyerukan keterlibatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melaksanakan investigasi menyeluruh terkait skandal ini.
“Penting bagi pemerintah untuk tidak hanya menerima penjelasan sepihak dari Daihatsu. Langkah yang lebih baik adalah melakukan investigasi menyeluruh dengan melibatkan KNKT. Hal ini diperlukan untuk memberikan kepastian keamanan berdasarkan fakta yang sebenarnya di Indonesia,” ujar Tulus dalam paparan Laporan Kinerja YLKI Tahun 2023 di Jakarta pada Selasa 23 Januari 2024 lalu.
Demikian ulasan terkait penjualan Daihatsu Januari 2024. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.