Tahukah kamu penyebab kerusakan Electric Power Steering (EPS) yang membuat kemudi jadi berat? Sebagai pemilik mobil, tentunya kamu wajib paham tentang hal tersebut.
Apalagi fitur EPS semakin jamak digunakan pada mobil. Pasalnya teknologi ini sudah digunakan pada mobil-mobil kelas entry level, seperti mobil LCGC.
Teknologi EPS tidak lagi menggunakan fluida sehingga hampir bebas perawatan dan ringkas secara mekanis. Tapi bukan berarti EPS tidak butuh perawatan.
Pemilik mobil masih tetap harus waspada terkait hal-hal yang bisa mengganggu performa EPS. Lantas, seperti apa kerusakan yang dapat terjadi pada EPS?
1. Aki dan Alternator Kurang Daya Listrik
Tenaga EPS bersumber dari daya listrik yang diproduksi oleh aki dan alternator mobil. Menurut diler Auto2000, ketika aki mobil bermasalah, bahkan sampai tekor atau soak, tenaga listrik yang dialirkan akan menjadi lemah dan bisa mengganggu motor EPS bila dibiarkan.
Termasuk distribusi daya listrik dari alternator yang mengambil alih tugas aki ketika mobil berjalan. Pastikan aki, alternator, dan sistem kelistrikan lain yang terkait dengan EPS selalu dalam kondisi prima dengan lewat servis berkala.
2. Gangguan pada Motor Electric Power Steering
Penyebab kerusakan Electric Power Steering berikutnya adalah karena motor EPS bermasalah. Hal ini karena Motor EPS merupakan pengolah tenaga gerak yang berasal dari listrik yang berfungsi untuk memutarkan steering shaft, sesuai pembacaan sensor sudut putar kemudi.
Komponen utama ini terletak di bagian bawah mobil, maka pastikan pelindung air dan kotoran motor EPS dalam keadaan baik.
Begitu air masuk ke dalam motor, maka setir akan terasa berat ketika di putar ke salah satu sisi. Termasuk risiko hubungan singkat arus listrik dan memicu karat di dalam motor EPS.
Jika komponen tersebut rudak dan tidak bisa diperbaiki maka kamu harus mengantinya. Untuk harganya, motor atau dinamo EPS untuk Toyota Fortuner berkisar Rp 900 – 1,2 jutaan.
3. Gangguan pada Steering Rack
Ilustrasi steering rack mobil
Pastikan kondisi karet penutup di ujung kiri dan kanan steering rack tidak robek, supaya tidak terkontaminasi oleh kotoran yang dapat membuat pergerakan roda tidak sempurna.
Steering rack di pasaran dibanderol pada kisaran Rp 2,5 – 4 jutaan, untuk model Toyota Fortuner.
4. Cross Joint Steering Shaft alami gangguan
Penyebab kerusakan Electric Power Steering berikutnya ada pada Cross Joint. Kerusakan pada komponen yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor EPS ke steering rack ini biasanya karena sambungan pada cross joint longgar.
Sehingga shaft oblak dan pergerakannnya tidak beraturan. Cara mendeteksi kerusakan komponen ini, dengarkan jika ada suara aneh dari belakang kemudi ketika setir dibelokkan.
Cross Joint untuk Toyota Fortuner dipasaran berkisar Rp 200 ribuan.
5. Sensor Electric Power Steering Tidak Bekerja
Penyebab kerusakan Electric Power Steering berikutnya karena sensor tidak bekerja. EPS umumnya bekerja sesuai dengan kondisi kendaraan yang dipantau oleh beberapa sensor.
Biasanya electric power steering menggunakan dua sensor utama, yaitu torque sensor untuk membaca besar putaran mesin ke roda dan speed sensor untuk mengetahui kecepatan aktual mobil dan menyesuaikan bobot EPS.
Jika kedua sensor ini malfungsi, EPS tidak akan akurat dalam beroperasi. Sensor EPS untuk Toyota Fortuner berkisar Rp 1,8 jutaan.
6. Gangguan pada Modul EPS
Auto2000 menyebut, penyebab kerusakan electric power steering yang terakhir bisa karena modulnya yang bermasalah. Modul EPS merupakan pengolah data dari sensor sudut putaran setir untuk memerintahkan proses kerja pada sistem EPS.
Selama dasbor tidak terendam air dan tidak terjadi korsleting, komponen ini kemungkinan kecil bermasalah karena posisi modul umumnya berada di dalam dasbor.
Untuk mencegah power steering elektrik bermasalah, bengkel Auto2000 menyarankan mobil untuk dibawa ke bengkel terpercaya. Jika merasakan ada masalah seperti setir bunyi atau berat. Di pasaran modul EPS untuk Toyota Fortuner yang original bekisar Rp 3,5 jutaan.
“Keberadaan fitur Electric Power Steering (EPS) membuat pengemudi dapat mengendalikan mobil dengan mudah dan nyaman. Namun tetap harus waspada pada hal yang bisa membuatnya mengalami gangguan. Lakukan servis berkala secara rutin di bengkel terpercaya untuk memastikan EPS selalu dirawat guna menjaga kinerjanya,” jelas Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000, Senin (27/6/2022).
Demikian ulasan terkait penyebab kerusakan Electric Power Steering. Seperti yang sudah disampaikan di atas, parts power steering ternyata tidak lah murah, terlebih ini komponen electric.
Maka dari itu supaya kantong tidak jebol ada baiknya selalu melakukan perawatan kendaraan, khususnya komponen power steering ini. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.