5 Penyebab Tarikan Mobil Terasa Berat dan Solusinya

kenali penyebab tarikan mobil terasa berat

Ada beberapa masalah yang sering dihadapi para pemilik kendaraan, salah satunya tarikan mobil terasa berat. Persoalan ini tentu sangat mengganggu, terutama menjadikan rasa berkendara jagi kurang nyaman. 

Kalau dibiarkan, bukan tidak mungkin, masalah merembet ke hal lain. Tarian mobil yang terasa berat, tentu membuat kerja mesin jadi lebih kuat. Efeknya mesin jadi cepat panas, serta bahan bakar semakin boros.

Agar hal tersebut tidak terjadi, kamu harus mengetahui penyebab tarikan mobil terasa berat. Memang untuk mengenali apa yang menjadi masalah pada kendala tersebut tidaklah mudah.

Namun, biasanya ada beberapa hal yang sering jadi biang keladi. Umumnya karena mesin yang kurang perhatian. Jadi memang perlu dilakukan servis secara berkala dan pakai bensin yang tepat sesuai dengan kompresi mesin.

Ada pula masalah yang ditimbulkan karena berbagai komponen lain seperti catalytic converter, rem menempel, kampas kopling, dan kaki-kaki. Jika mobil yang kamu miliki adalah sudah support dengan scan ECU, biasanya masalah tersebut bisa diketahui dengan sangat cepat. 

“Mungkin kalau mobil udah bisa sistem scan pake komputer bisa lebih cepat ya diagnosisnya. Karena kan begitu di scan, jika ada sensor atau bagian yang terhubung dengan ECU dan ada indikator yang tidak beres, akan ketahuan itu. Bisa jadi lebih cepat penyelesaiannya,” kata Mekanik Bengkel Mekar Jaya Jakarta, Zuri.

Buat kamu yang mau tahu lebih detail, setidaknya ada 5 penyebab tarikan mobil terasa berat, simak ulasan di bawah ini:

1. Mesin Kurang Perawatan

Mesin perlu dirawat dengan ganti oli tiap 5.000 Km atau 3 bulan

Kalau mesin tidak dirawat, pastinya membuat tarikan mobil terasa berat. Hal ini terjadi karena performa mesin tidak optimal.

Perawatan mesin mutlak adanya dan sesungguhnya tidak sulit. Setiap 5.000 – 10.000 Km atau tiap 3 – 6 bulan sekali wajib ke bengkel. Umunya yang dilakukan adalah ganti oli, serta mengecek berbagai komponen lain. Jika hal tersebut dilakukan secara rutin, tentu mesin akan selalu prima.

Ditambah lagi, hal yang dapat kamu lakukan adalah mengisi bensin sesuai dengan kompresi mesin. Artinya kalau mesin berteknologi terbaru seperti turbo, jangan pakai premium atau pertalite. Hal tersebut bisa membuat mesin mengelitik dan tarikan mobil terasa berat.

2. Catalytic Converter Mampet

Komponen catalytic converter yang mampet bisa jadi penyebab mobil tidak bertenaga

Tarikan mobil terasa berat bisa disebabkan oleh saluran pembuangan atau salah satu komponen di dalam knalpot tidak bekerja sebagaimana mestinya. Zuri mengatakan khususnya persoalan ini sering terjadi di calatytic converter yang mampet.

“Catalytic converter tidak bisa bekerja maksimal karena biasanya ada kerak yang menumpuk dari waktu ke waktu. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebabnya. Karena komponen ini kan rawan mengendapkan kotoran, jadi bisa saja kerak tersebut menutup rongga katalis,” buka Zuri.

Jika perawatan catalytic converter tersebut dilakukan secara rutin, bukan soal tenaga saja yang maksimal. Hal lain manfaatnya adalah emisi mobil kamu juga akan lebih baik ketimbang tidak melakukan perawatan sama sekali.

2. Rem Terlalu Rapat atau Menempel

Kampas rem yang menempel dengan cakram atau rumah teromol bisa membuat tarikan berat

Selain masalah pada catalytic converter, Zuri, juga menjelaskan perihal penyebab lain yang menyebabkan tarikan mobil terasa berat. Ia menambahkan bisa saja penyebabnya bukan dari sektor mesin semata, namun dari sistem pengereman yang terlalu rapat dapat menyebabkan mobil menjadi tidak responsif.

“Tapi jangan salah, biasanya kalau mobil kurang tenaga itu masalahnya bukan semata-mata dari mesin semua. Kadang kala, ada juga tuh penyebabnya dari masalah pengereman. Jadi, kalau nahan gitu, biasanya rem terlalu nempel, kan jadi enggak lancar. Bisa itu juga penyebab tarikan mobil terasa berat,” tambah Zuri.

Jika memang masalah tersebut menjadi penyebabnya, Zuri, menyarankan untuk segera membongkar bagian kaki-kaki. Menurutnya, untuk memperbaiki biasanya dilakukan penyetelan ulang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan ruang di rem sehingga tidak terlalu mepet dan dapat berputar dengan baik sistem pengereman tersebut.

3. Kampas Kopling Aus

Jika kampas kopling mobil sudah aus, harus diganti

Namun, dari beberapa permasalahan yang sudah dijelaskan oleh mekanik 47 tahun ini, penyebab tarikan mobil terasa berat juga disebabkan karena kampas kopling sudah aus. Dengan kondisi kampas kopling seperti itu, maka kinerja mobil saat pengoperasian transmisi bisa menjadi tersendat.

“Faktor penyebabnya dari kampas kopling yang aus, akan membuat tarikan mobil menjadi selip. Kalau sudah kaya gitu, tarikan mobil menjadi berat dan kalau sudah parah harus ganti itu kampas kopling. Syukur-syukur hanya ganti kampas kopling saja, kalau tidak bisa merembet ke komponen lain di dalam bagian itu,” bebernya.

4. Kaki-Kaki Rusak Bisa Jadi Penyebab Tarikan Mobil Terasa Berat

bagian kaki-kaki juga bisa jadi penyebab tarikan mobil terasa berat

Sektor kaki-kaki juga bisa menjadi penyebab tarikan mobil terasa berat. Biasanya, komponen yang menjadi biang kerok adalah perihal bearing yang terganggu. Masalah yang terjadi pada bagian ini dikarenakan kurang pelumasan atau terlalu kering.

Dengan kondisi seperti itu, maka putaran bearing tidak lagi maksimal. Maka, lebih jauh lagi Zuri menjelaskan tidak ada salahnya untuk mengecek komponen tersebut. Semisal memang bagian tersebut bermasalah, pesan Zuri hanya segera lakukan pembongkaran.

“Bearing kan harus dilumasi itu pakai gemuk atau grease. Kalau kering, ya kan akan susah berputar. Apalagi kalau bearing roda, begitu macet maka putarannya tidak akan maksimal. Memang tidak mudah untuk mengindikasinya, tapi kalau dibongkar dan dicermati, akan terlihat berbeda jika dibandingkan dengan bearing yang pelumasannya cukup,” jelasnya. 

Untuk menghindarinya, Zuri, yang sudah malang melintang di dunia bengkel mobil menyarankan kepada pemilik kendaraan untuk sering-sering mengecek komponen vitalnya. Jika tidak bisa melakukan sendiri, maka di bengkel resmi atau bengkel langganan bisa menjadi alternative dalam menganalisis penyakit yang ditimbulkan.

“Ya kalau tidak mau repot, dan masih ada garansi bisa saja dibawa ke bengkel resmi untuk dikonsultasikan. Tapi kalau ada bengkel langganan, bisa juga didatengin, buat ditanya-tanya lebih lanjut,” pungkas Zuri.

Untuk informasi otomotif terkini simak terus moladin.com

Related posts

Daftar Pemenang Wuling Aftersales Skill Contest 2024

Rekam Ragam Kejadian di Jalan, Blackvue Rilis Dashcam AI, Ini Keistimewaannya!

Chery J6 Edisi Batik, Tampil Kalcer di GJAW 2024 Siap Dilelang