Perbedaan Ban Motor Balap dan Harian, Jangan Salah!

Tahukah kamu perbedaan ban motor balap dan harian? Menurut Customer Engineering Support Michelin Indonesia, Mochammad Fachrul Rozi dalam sharing online bersama komunitas Journalist Max Community (JMC) beberapa waktu lalu, mengungkapkan perbedaan keduanya ada di teknologi yang dipakai.

“Untuk ban harian, kami menggunakan 2 CT atau dua compound technology yakni hard Compound dan soft Compound. Sementara untuk ban balap pakai tiga jenis compound yakni hard, medium, dan soft compound,” kata Fachrul Rozi (24/7/2021).

Ia juga menambahkan jika ban motor Michelin memiliki berbagai varian yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Termasuk ban balap yang selalu dibuat sesuai dengan kondisi sirkuit.

“Misalnya untuk balap di sirkuit, bahan soft compound pada ban dilekatkan lebih banyak di disamping untuk mendukung saat cornering. Dengan soft compound, pemotor dapat menikung dengan nyaman dan aman. Semakin soft componnya, semakin bagus gripnya. Tapi cepat habis,” tambah Rozi.

Nah jika pada momen-momen balap, biasanya tim ingin bannya bertahan lama dan bisa dipakai dengan performa yang sama dari awal race hingga akhir race. Hal ini bisa diakali dengan mengombinasikan antara penggunaan ban dengan hard compund atau medium compound.

“Kalau pembalap, dia ngejar lap awal atau di lap awal pengen ngebut itu dia pilih soft compound tapi itu lebih cepat abis. Makanya biasa dikombinasi di belakang pakai hard atau sebaliknya. Tergantung setingan kendaraan,” katanya.

Selain itu perbedaan ban motor balap dan harian ada pada racikan plus desainnya. “Biasanya ban balap disesuaikan dengan sirkuitnya. Sementara ban harian dirancang untuk bisa dipakai di segala kondisi jalan,” kata pria pemilik motor kustom Honda Tiger ini.

Jadi ketika kamu memilih ban harian dari Michelin tidak perlu lagi memikirkan lagi mana yang lebih baik digunakan ketika hujan atau panas. Hal ini karena ban harian Michelin sudah dirancang untuk segala kondisi. Sementara ban balap, ada perbedaan tapak, compound, yang lebih rumit. Itulah tadi perbedaan ban motor balap dan harian Michelin secara umum.

Ban Michelin Pasti Ramah Lingkungan

Ban yang dijual Michelin tidak lagi dibungkus plastik agar ramah lingkungan

Bicara ban motor balap dan ban harian, Michelin Indonesia mengaku saat ini dua jenis produknya tersebut sudah ramah lingkungan. Maksudnya di sini adalah sejak beberapa tahun lalu mereka sudah meninggalkan kemasan plastik untuk pemasaran sebagai pembungkus ban.

Jadi jangan heran tuh guys, jika suatu saat kamu beli produk Michelin, termasuk brand yang baru diakuisisi beberapa waktu lalu, Achiles dan Corsa sudah tidak lagi menggunakan bungkus plastik yang menutupi ban.

Alasannya simple dan berdampak besar ternyata. Menurut Head of pr Michelin Indonesia, Kartika Susanti plastik pembungkus ban tidak ada kaitannya dengan kualitas ban.

“Plastiknya cuma sekali pakai, tidak direcycle, jadi diputuskan untuk ditiadakan. Dari produk kita saja plastik pembungkus ban itu limbahnya sekitar 300 ribu kilogram per tahun.  Bayangkan kalau ini digabung (dengan merek ban lainnya) berapa juta pertahun?,”

“Ini kalau tidak ada yang mulai akan seperti ini terus. Kalau bukan kita yang mulai siapa lagi,” tambah Kartika.

Alasan lainnya adalah karena ban tidak dibuat untuk selemah itu. “Ban tidak dibungkus juga bisa tahan lama hingga 4 tahun,” tutup Kartika.

Demikian ulasan terkait perbedaan ban motor balap dan harian. Simak terus Moladin.com untuk mendapatkan update terbaru berita otomotif.

Related posts

Tips Pasang Ban Tubeless di Velg Jari-Jari, Praktis dan Mudah Dilakukan

3 Rekomendasi Harga Aki Motor NMAX Terbaru 2024, Jangan Asal Murah!

Harga Mobil di 2025 Bakal Naik Imbas PPN Jadi 12%, Mending Beli Sekarang?