Ini Perbedaan Karburator dan Injeksi, Bikers Wajib Tahu!

Karburator banjir, berpotensi membuat mobil mogok

Perbedaan Karburator dan Injeksi – Halo, Moladiners! Sudah pada tahu kan kalau dari sisi pemrosesan bahan bakar, mesin motor itu terbagi atas dua jenis, yakni mesin yang berbasis karburator serta yang menggunakan teknologi injeksi. Lalu apa perbedaan karburator dan injeksi?

Kita cari tahu sama-sama yuk jawabannya! Dua-duanya sama-sama oke, kok! Tergantung kamu lebih suka menggunakan teknologi yang mana. Simak perbedaan antara mesin karburator dan injeksi sebagai berikut.

Perbedaan Utama Mesin Karburator dan Injeksi

Mesin karburator itu bergantung pada naik turunnya piston untuk menggerakkan skep karbu. Nah, kalau motor dengan mesin injeksi menggunakan sistem Electronic Control Unit atau ECU untuk mengatur berapa banyak semprotan bensin yang masuk ke ruang pembakaran melalui injector.

Fungsi keduanya sama, yakni menyuplai bensin dengan kadar yang tepat dari tangki ke ruang pembakaran. Namun mesin injeksi memerlukan arus listrik untuk menyuplai bahan bakar sedangkan mesin karburator tidak. Mesin karburator benar-benar murni mengandalkan perbedaan tekanan udara.

Mesin Injeksi Menggunakan Banyak Sensor

Sudah disinggung sebelumnya bahwa mesin injeksi ini menggunakan ECU dalam mengendalikan jumlah semprotan yang masuk ke ruang pembakaran. Namun, tahukah kamu berapa banyak sensor yang digunakan?

Mesin injeksi ternyata kurang lebih menggunakan 9 macam sensor untuk mengatur jumlah semprotan ke ruang pembakaran. Adapun mesin karburator sama sekali tidak membutuhkan sensor.

Sensor-sensor ini antara lain adalah IAT atau Intake Air Temperature, MAF atau Mass Air Flow, kemudian TPS atau Throtle Position Sensor. Ada juga yang namanya MAP’s atau kependekan dari Manifold Absolute Pressure Sensor, kemudian CKP atau Crankshaft Position Sensor, serta CMP atau Camshaft Position Sensor. Tiga sensor yang terakhir adalah ECT atau Engine Coolant Temperature, serta HO2S atau Heated Oxygen Sensor, dan Knock Sensor.

Masing-masing sensor ini memiliki tugas yang berbeda. Ada yang mendeteksi massa dan suhu udara yang masuk ke ruang pembakaran, dan lain sebagainya. Data-data ini kemudian dikirim ke ECU yang berfungsi mengatur pembukaan lubang injector agar suplai bensin sesuai dengan kebutuhan.

Mesin Injeksi Lebih Irit Bahan Bakar

Ini sebabnya mengapa teknologi injeksi banyak digunakan dewasa ini. Tak lain dan tak bukan karena kemampuannya dalam menghemat bahan bakar. Mesin injeksi dikendalikan oleh sistem yang terkomputerisasi sehingga bahan bakar yang disemprotkan juga lebih presisi.

Lubang injector yang kecil membuat partikel bahan bakar juga jadi lebih kecil sehingga lebih mudah terbakar. Bedanya dengan mesin karburator tentunya dari sisi presisi ini.

Mesin karburator yang masih mekanik hanya mengandalkan udara yang vakum di ruang pembakaran. Partikelnya juga lebih besar sehingga lebih lama dalam proses pembakaran, oleh karenanya lebih boros BBM.

Baca Juga :

 

Mesin Karburator Mudah Dimodifikasi

Penggemar mesin karburator jangan sedih dulu, mesin jenis ini juga memiliki keunggulan dibanding mesin injeksi, lho! Mesin karburator itu lebih mudah dimodifikasi supaya performa motor dapat meningkat dengan pesat.

Contohnya, apabila Moladiners menginginkan semprotan bensin yang lebih banyak di ruang pembakaran, kamu tinggal memodifikasi ukuran dari pilot jet atau main jet. Penggunaan bahan bakar yang lebih banyak otomatis meningkatkan performa motor. Kamu nggak bisa utak-atik jumlah semprotan bahan bakar apabila menggunakan mesin injeksi.

Mesin Karburator Dilengkapi dengan Sistem Choke

Perbedaan karburator dan injeksi antara lain pada sistem choke karburator. Sistem choke ini berfungsi untuk menghambat aliran udara sebelum masuk ke ruang bakar karburator. Tujuan dari penghambatan udara ini supaya bensin dapat disedot dari ruang penampung atau tangki bensin dengan lebih banyak.

Mesin Injeksi Lebih Awet

Bisa dibilang mesin injeksi itu lebih awet, sob. Hal ini dikarenakan mesin karburator seringkali mengalami kerusakan pada putaran gas serta putaran angin.

Mesin injeksi juga lebih mudah dirawat daripada mesin karburator, lho. Saat dibawa ke bengkel untuk servis rutin, biasanya teknisi hanya tinggal membersihkan saringan udara dan membersihan lubang injector menggunakan cairan pembersih karbon.

Bandingan dengan motor yang menggunakan mesin karburator. Teknisi harus membongkar karbunya saat melakukan servis. Selanjutnya melakukan pengecekan pada pilot jet, main jet, dan pelampung bensinnya.

Durasi Servis yang Berbeda

Durasi servis untuk motor injeksi itu lebih lama daripada mesin karburator, Moladiners. Untuk motor yang menggunakan mesin karburator, servis berkala harus dilakukan setiap 5.000 km. Adapun untuk mesin injeksi, servis berkala bisa kamu lakukan setelah menempuh jarak 10.000 km. Lebih irit biaya, kan?

Kamu juga bisa melakukan pembersihan mesin injeksi secara mandiri, lho. Misalnya untuk membersihkan ruang bakar, kamu tinggal menuangkan carbon cleaner ke tangki bensin setiap 3.000 km. Jaminan tarikan mesin injeksi jadi lebih mantap setelahnya.

Sudah jelas kan perbedaan karburator dan injeksi? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, balik lagi kepada kamu sebagai empu kuda besi dalam memilih jenis mesin tunggangan kamu. Selamat memilih!

Buat kamu yang tertarik membeli motor baru dengan DP ringan dan berbagai promo lain, langsung saja klik link ini!

Baca Juga :

Related posts

Maksimalkan Suara Audio Mitsubishi XForce, Standar vs Aftermarket

Fungsi Kunci Ring dan Kunci Pas, Begini Cara Menggunakannya

Perbedaan Kampas Rem Ori dan KW, Jangan Tertipu!