Mungkin saat ini kamu sedang mencari perbedaan minyak rem merah dan putih. Tapi sebelum melangkah lebih jauh terkait beda warna minyak rem tersebut, tidak ada salahnya kita mengetahui apa itu minyak rem dan fungsinya pada kendaraan.
Mengutip laman resmi Daihatsu, dikatakan minyak rem adalah cairan yang bertugas untuk melumasi komponen cakram dan kampas.
Karena dalam proses pengereman antara cakram dan kampas bakal terjadi gesekan antara keduanya.
Nah, gesekan akibat kedua komponen kendaraan tersebut akan mengakibatkan panas. Disinilah fungsi minyak rem untuk meredakan panas akibat gesekan di antara cakram dengan kampas rem tersebut.
Lalu mana yang lebih baik antara minyak rem merah dan putih? Berikut bahasan lengkapnya.
Arti Warna Minyak Rem
Di pasaran minyak rem memiliki warna cairan yang berbeda. Umumnya adalah putih dan merah. Adakah artinya warna pada minyak rem tersebut?
Stanley Tjhie, selaku Business Opportunity Development PT Laris Chandra, importir minyak rem STP, pernah mengatakan jika warna minyak rem tidak mempengaruhi kandungannya.
“Jika menggunakan minyak yang berwarna, sebenarnya akan lebih memudahkan pemilik kendaraan jika terjadi kebocoran,” kata Stanley.
Karena minyak yang berwarna akan kontras dengan warna yang ada pada komponen lain di kendaraan. Ia juga mengatakan kedua minyak rem yang berbeda warna tersebut bisa saja di campur.
“Yang penting DOT-nya sama. Warna biasanya hanya sebagai pembeda produk saja,” katanya.
Jadi memang pada dasarnya tidak ada perbedaan minyak rem merah dan putih. Paling penting adalah kamu tahu kandungan yang ada didalamnya dengan cara membaca kode DOT di kemasan minyak tersebut.
Pengertian DOT Pada Minyak Rem
Arti DOT di kemasan minyak rem adalah kependekan dari Departement of Transportation. Umumnya di pasaran minyak rem terbagi menjadi beberapa jenis, yakni DOT-3, DOT-4, DOT-5.1, dan DOT-5.
Angka pada DOT ini menunjukan tingkat didihnya. Dalam artian semakin besar angkanya makan semakin tinggi titik didihnya.
Kalau minyak rem yang umum digunakan kendaraan adalah DOT-3. Minyak rem ini mudah ditemukan di bengkel atau di toko-toko cairan kimia otomotif lainnya, dah harganya lebih murah di banding tingkat DOT yang lebih besar.
Menurut Daihatsu, DOT-3 memiliki kekurangan yaitu dapat merusak cat, karet-karet dan dapat menimbulkan korosi karena lebih mudah menyerap air.
Sedangkan minyak rem DOT-4 sering ditemui pada mobil model lama. Minyak ini juga cukup mudah untuk didapatkan dengan harga yang lebih mahal daripada DOT-3.
Karateristik yang mebedakannya dengan DOT-4 dengan DOT-3 adalah titik didihnya. Titik didih minyak rem ini lebih tinggi daripada DOT-3 dan sangat cocok untuk penggunaan harian.
Sedangkan minyak rem DOT-5 dikenal sebagai minyak rem silikon. Karena terbuat dari campuran silikon, maka minyak rem ini tidak menyerap air. Maka dari itu minyak rem DOT-5 dikatakan tidak berpotensi untuk menimbulkan karat.
Minyak rem ini banyak digunakan dalam kendaraan militer. Kekurangannya, DOT-5 mempunyai daya lumas yang kurang baik.
Selain itu, harga minyak rem ini cukup mahal dan sulit untuk dicari di bengkel pada umumnya.
Minyak rem DOT-5.1 merupakan tipe yang paling baru. Minyak rem ini mempunyai titik didih yang tinggi dan kualitas yang lebih baik dibandingkan jenis minyak rem lainnya.
Akan tetapi, kekurangannya adalah DOT-5.1 berpotensi untuk merusak cat karena kerasnya kandungan cairan.
Minyak Rem Terbaik yang Seperti Apa?
Bicara merek minyak rem terbaik sebenarnya relatif. Namun jika bicara harga biasanya semakin mahal minyak rem, maka akan semakin baik kandungan zat dan teknologinya.
Misalkan dengan ukuran minyak rem yang sama-sama 500 ml. Di pasaran ada produk yang berharga puluhan ribu hingga menyentuh angka hampir Rp 1 jutaan.
Biasanya minyak rem yang tersedia di pasaran terkandung 2 zat. Pertama ada yang berupa Glycolbased yang menggunakan bahan dasar mineral oil, glycol ester dan ethers, dan synthetic oil.
Yang kedua adalah silicone based, sesuai namanya menggunakan silicone sebagai bahan utama. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, tapi minyak rem dengan kandungan glycol yang paling umum digunakan.
Glycol based punya kemampuan hidroskopik yang dapat menangkap air dan tetap bisa bekerja. Selain itu minyak rem jenis ini memiliki kemampuan lubrikasi yang baik.
Sedangkan silicone based tidak memiliki kemampuan tersebut, namun dapat mencegah korosi terhadap komponen-komponen rem.
Cara Merawat Minyak Rem
Sistem pengereman merupakan unsur yang penting yang ada pada kendaraan. Tidak hanya kampas, disc brake, dan caliper saja , tapi cairan rem pun harus diperhatikan.
Bila kamu perhatikan reservoir minyak rem yang ada pada kendaraan roda dua, maka bisa dilihat bahwa ‘kotak’ nya ditutup dengan mur, karena memang tidak boleh buka-tutup, meski untuk sekedar menambah cairan.
Kenapa tidak boleh buka-tutup reservoir minyak rem? Karena udara tingkat kelembapan tinggi dan beresiko menambah kadar air dalam sistem, dan akan mengganggu kinerja minyak rem secara keseluruhan, atau akan mengganggu titik didih minyak rem sehingga tidak optimal.
Cara pergantian minyak rem pun harus dilakukan dengan tepat, yakni dengan cara sirkulasi. Caranya adalah mengisi cairan rem yang baru sembari membuang cairan yang lama, sehingga tidak sampai kering.
Jangan lupa untuk selalu perhatikan reservoir minyak rem dengan cara melihat batas pada tabung tersebut. Jika berkurang sebaiknya ganti langsung di bengkel mobil atau motor terpercaya kamu.
Demikian ulasan terkait perbedaan minyak rem merah dan putih. Jaga dan rawat selalu minyak rem kamu karena ini menyangkut akan keselamatan berkendara.
Pantau terus Moladin.com untuk mendapatkan berita-berita terlengkap seputar otomotif.