Pertamina Mandalika SAG Team secara resmi memperkenalkan skuad serta livery motor balap Moto2, pada Rabu (24/2/2021). Meski mengusung nama khas Tanah Air, namun pembalap yang menungangi kuda besi tersebut bukanlah warga negara Indonesia. Mereka adalah Tom Lüthi (Swiss) dan Bo Bendsneyder (Belanda).
Luthi sendiri merupakan veteran di ajang balap dunia. Pernah naik kelas ke MotoGP pada 2018, namun cuma bertahan satu tahun. Prestasi terbaiknya juara kelas 125 cc pada 2005. Lalu di Moto2 sempat dua kali berturut-turut berada di peringkat dua pada 2016 dan 2017.
Sementara Bendsneyder memang masih muda. Hanya saja prestasinya tidak bisa disepelekan. Dia juara Red Bull MotoGP Rookies Cup pada 2015. Hanya saja untuk ajang Moto2 yang sudah tiga tahun di sana, belum bisa berbuat banyak.
Acara peluncuran tim balap Moto2 ini merupakan kerja sama antara Mandalika Racing Team Indonesia dengan SAG Racing Team. Diadakan secara virtual dan disiarkan langsung di channel Youtube SA Racing Team Official.
Kegiatan tersebut seharusnya diadakan pada tanggal 23 Februari 2021. Namun, dikarenakan adanya kabar dari meninggalnya Fausto Gresini, pada akhirnya acara peluncuran tim Pertamina Maandalika SAG Team tertunda satu hari.
Ketua Mandalika Racing Team Indonesia sekaligus Presiden Pertamina Mandalika SAG Team, Rapsel Ali berharap tim ini mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional.
“Tahun ini menjadi musim perdana untuk Pertamina Mandalika SAG Team akan berlaga di kelas Moto2, dan mengikuti selama satu musim penuh di tahun 2021,” ujar Rapsel Ali.
Livery Keren Pertamina Mandalika SAG
Sementara itu, SAG Team Principal, Edu Perales mengakui bahwa tim sudah siap secara keseluruhan. Bahkan tim begitu bersemangat menyambut musim perdana balap di kelas Moto2 bersama Pertamina Mandalika Racing Team Indonesia.
“Kami bangga meluncurkan livery baru Pertamina Mandalika SAG Team, yang kental nuansa Indonesia. Warna baru yang sangat indah dan saya rasa (balap) kali ini akan seru,” ujar Edu Perales.
Dia pun merasa senang dengan dukungan dari Negara Indonesia yang sangat besar untuk kesuksesan tim balap Moto2 tersebut. Edu berjanji bakal membawa nama Indonesia harum di kancah dunia.
Terlepas dari prestasi tim ini nantinya, livery motor balap yang diusung oleh mereka patut diacungi jempol. Kombinasi warna putih dan biru begitu tampak istimewa.
Ditambah lagi ada bendera merah putih di tameng motor. Kemudian logo Pertamina dan Garuda Indonesia ikut hadir. Belum lagi tersemat corak batik. Semau itu semakin meninggalkan kesan bahwa ini memang tim balap dari Indonesia. Walau tahun pertamanya belum ada pembalap Tanah Air yang menunggangi motor tersebut.
Optimis Raih Kesuksesan dengan Pembalap Asing
Perasaan bangga dan keoptimisan tinggi pun juga datang dari kedua pembalap Pertamina Mandalika SAG Team. Luthi yang meraih posisi 11 pada musim lalu di kelas Moto2 menuturkan, bahwa dirinya akan secara bertahap melakukan langkah terbaik di setiap balapan.
“Itu yang sangat penting. Sebagai langkah pertama, fokus saya adalah melakukan pengetesan pertama di Valencia untuk meraih hasil terbaik,” jelas pembalap veteran berusia 34 tahun tersebut.
Bo Bendsneyder juga mengaku bangga dapat bergabung dengna tim baru. Terlebih dirinya yang masih memiliki darah Indonesia, tentunya momen di setiap balapan bakal dipersembahkan untuk tanah kelahirannya tersebut.
“Ada ambisi besar dengan dukungan sponsor ternama pada tim Pertamina Mandalika SAG Team. Saya sudah merasakan motivasi dan semangat balap yang tinggi dari tim ini. Hal ini yang membuat saya tidak sabar untuk memulainya,” tambah Bo yang masih berusia 21 tahun.
Kedua pembalap pun bertekad untuk tidak lagi memikirkan soal urutan atau posisi. Terpenting adalah memberikan hasil terbaik dengan mengisi grid terdepan di tiap balapan.
Buat kamu yang mau tahu informasi terbaru dan terlengkap seputar dunia otomotif, pantau terus Moladin!