Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) kini tersedia 7 titik di Bali dan sekitarnya. SPBKLU di Bali tersebut guna menjawab penyebaran kendaraan listrik di Indonesia yang semakin luas di berbagai daerah di luar Pulau Jawa.
Guna menyukseskan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Bali. Kini sudah terdapat SPBKLU di Bali yang terletak di sejumlah lokasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kehadiran 7 titik SPBKLU di Bali tersebut tak lepas dari dukungan pemerintah di Pulau Dewata. Adapun bentuk dukungan tersebut diatur dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 dan 48 tahun 2019 tentang Energi Bersih dan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk mewujudkan Pulau Bali yang bersih melalui lalu lintas dan angkutan jalan yang ramah lingkungan.
“Peraturan Gubernur Nomor 45 dan 48 tahun 2019 mengenai Energi Bersih dan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dibentuk sesuai dengan kearifan lokal Bali,” jelas Gubernur Bali, I Wayan Koster, melalui keterangan resminya.
Lebih lanjut Ia pun menambahkan, menjaga keharmonisan alam, masyarakat, dan budaya Bali merupakan keutamaan bagi kami.
“Alam yang bersih harus diusahakan dengan menciptakan lingkungan yang bebas polusi. Hal ini berkaitan dengan energi yang bersih, mulai dari pembangkit, hingga sarana dan prasarana sehari-hari,” jelasnya.
SPBKLU di Bali Dapat Sambutan Positif Grab
Berangkat dari ketersediaan SPBKLU di Bali, Grab menunjukan dukungannya dengan turut aktif dalam pembangunan SPBKLU tersebut dan mulai mengoperasikan 30 kendaraan motor listrik di Bali.
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, langkah ini menjelaskan komitmen mereka untuk menjadi penggerak utama bagi perkembangan kendaraan listrik di Indonesia.
“Untuk mendukung misi pemerintah dalam mengurangi emisi karbon hingga 29 persen pada 2030, kami telah meluncurkan peta jalan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia pada 2019 lalu,” jelas Neneng.
Neneng menambahkan, “Kami bangga dapat memperluas jangkauan kami hingga Bali, dengan menghadirkan KBL dan SPBKLU di Pulau Dewata, untuk mendukung terbangunnya sistem Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang ramah lingkungan serta efisien”.
Dengan penyebaran SPBKLU di Bali yang semakin meluas tersebut tentunya bakal berdampak positif bagi Grab selaku penyedia layanan transportasi berbasis daring di Indonesia.
Mengingat Grab saat ini telah bekerja sama dengan Hyundai, Kymco, VIAR, dan SELIS dalam menyediakan lebih dari 5.000 armada mobil listrik, motor listrik, sepeda listrik, dan skuter listrik di Indonesia.
Berdasarkan riset internal pada September 2020 lalu menunjukkan bahwa 70 persen mitra pengemudi KBL Grab mengatakan teknologi ini meningkatkan pendapatan mereka. Karena pengeluaran untuk biaya bensin juga menurun.
“Riset Tenggara dan CSIS di awal tahun lalu menunjukan kontribusi ekonomi melalui teknologi kami bagi provinsi Bali yang mencapai Rp889 miliar,” imbuh Neneng.
Menurut Neneng, upaya bersama yang hari ini diumumkan sejalan dengan komitmen GrabForGood untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital di Indonesia dan akan membantu kami untuk menghadirkan solusi yang memberikan efisiensi biaya transportasi dan mendorong lebih banyak orang untuk mengadopsi KBL
Menurut rencana, kedepannya Grab ingin menjadi pendorong utama yang menginisiasi kolaborasi bersama serta membangun kemitraan yang lebih erat dengan pemerintah dan berbagai sektor lain. (Denfer)
Baca juga: