Rasa Berkendara Royal Alloy GP 150, Bukan Vespa Banget!

Tampilannya memang klasik habis, namun rasa berkendara Royal Alloy GP 150 sungguh jauh dari motor tua. Itulah yang saya tangkap selama melakukan test ride dengan skuter tersebut, beberapa waktu lalu.

Getaran mesin halus, ringan, dan manuver stabil jadi ciri khas. Bisa dibilang, semua orang akan dengan mudah menungganginya, termasuk pemula sekali pun. Tentu ini sebuah kontroversi.

Ada yang menganggap rasa modern di motor retro mungkin menyenangkan. Wajar, karena memudahkan ketika harus mengajak Royal Alloy GP 150 berkendara sehari-hari.

Hanya saja di sisi lain, semua itu membuat karakter sebuah skuter klasik hilang. Ambil contoh di motor Vespa modern, kamu masih bisa merasakan bodinya yang berat. Kemudian manuvernya agak sulit, karena suspensi depan dan belakang cuma pakai jenis tunggal seperti Vespa lawas.

Kadang kekurangan-kekurangan tersebutlah yang membuat sebuah motor retro memiliki jiwa. Bila hal tersebut hilang, lalu di mana kenikmatan rasa berkendara Royal Alloy GP 150?

Royal Alloy GP 150 Sangat Mudah Ditunggangi

Tersedia enam pilihan warna untuk Royal Alloy GP 150 mulai dari sherwood green, matte black, flame red, hingga pearl white.

Walau demikian, sekali lagi itu cuma soal rasa. Tiap orang tentu punya berbeda-beda penafsiran. Buat kamu yang suka, tentu rasa berkendara Royal Alloy GP 150 yang begitu mirip motor matik Jepang modern itu justru istimewa.

Kenapa? Karena memang jadi memudahkan. Bodinya memang pakai pelat kombinasi aluminium alloy dan baja, namun rasanya tidak terlalu berat. Jadi ketika harus memindahkan motor atau memarkir, masih mudah.

Kemudian joknya cukup rendah yaitu cuma 770 mm, mirip tinggi jok Vario 150. Alhasil kaki pengendara dengan postur 168 cm, cukup mudah menapak aspal.

Satu yang jadi kekurangan Royal Alloy GP 150, pijakan kaki atau dek motor ini begitu lebar. Dengan demikian, kaki harus agak mengangkang ketika harus turun menginjak aspal.

Kekurangan lain, panel di setang yang terbuat dari plastik terasa kurang berkualitas. Lalu bagian kunci kontak juga sangat sederhana seperti kunci lemari di rumah, tidak ada pengaman bermagnet atau immobilizer untuk mencegah maling.

Padahal kalau melihat harga Royal Alloy GP 150 yang tembus Rp 59 juta (OTR Jakarta), harusnya konsumen bisa memperoleh yang lebih baik. Harga Vespa Primavera yang sama-sama pakai mesin 150 cc saja cuma Rp 45,5 juta (OTR Jakarta).

Test Ride Singkat Bersama Royal Alloy GP 150

Motor bertampang retro, Royal Alloy GP 150 ini banyak mendapat fitur modern

Lalu bagaimana rasa berkendara Royal Alloy GP 150? Ketika kunci kontak diputar, kemudian tombol starter ditekan. Mesin motor langsung aktif dengan suara yang halus.

Selongsong gas diputar, akselerasinya juga mulus. Bermanuver dengan Royal Alloy GP 150 juga sangat mudah. Di ajak belok ke kiri dan ke kanan rasanya manut saja.

Rasa berkendara motor ini persis dengan motor-motor Jepang modern. Alasannya tidak lain penggunaan suspensi depan dan belakang ganda. Dengan demikian skuter terasa stabil dan mudah dikendalikan. Nilai plus lain, bantingan suspensinya pun cukup oke.

Terkait performa mesin 149,8 cc, satu silinder, empat katupnya lebih lanjut, saya tidak bisa melakukan pengetesan konsumsi BBM dan top speed untuk sekarang. Maklum lokasi test ride sangat terbatas yaitu pelataran parkir di IIMS Hybrid 2021.

Bicara fitur modern, skuter yang diimpor dari Thailand ini punya cukup banyak. Ada sistem pencahayaan full LED, panel instrumen digital, USB port, hingga anti-lock braking system (ABS) di kedua roda.

Dengan demikian, bisa dikatakan yang beraura klasik cuma tampilannya saja. Beda dari Vespa Primavera dan Sprint yang memang masih terasa skuter jadulnya ketika diajak riding.

Itulah bahasan singkat kami soal rasa berkendara Royal Alloy GP 150 hasil test ride di IIMS Hybrid 2021. Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar dunia otomotif, pantau terus Moladin.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa