Menentukan oli mesin diesel terbaik untuk mobil kamu gampang-gampang susah. Hal ini karena banyak oli mesin diesel yang tersedia di pasaran dengan berbagai merek dan harga.
“Nah yang paling aman dalam menentukan oli mesin diesel terbaik adalah dengan mengikuti saran rekomendasi pabrikan,” kata Putra mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur.
Menurutnya mobil mesin diesel sering digunakan pada medan dan kondisi ekstrem, hal ini beresiko mengakibatkan stres pada mesin. Maka dari itu agar menjaga performa mobil tetap optimal, dibutuhkan oli mesin diesel terbaik sesuai spesifikasi.
Selain itu, jangan sembarangan memilih merek oli diesel. Pastikan pakai mere-merek yang sudah terpercaya dan terkenal seperti Shell, Motul, Eneos, dan lain-lain.
Kemudian kamu juga perhatikan dalam memilih oli mesin mobil diesel terbaik adalah melihat kode SAE (Society of Automotive Engineers). Kode SAE menandakan tingkat kekentalan (viskositas) pelumas. Biasanya kode ini tertera pada bagian depan setiap kemasan oli mesin.
Cara bacanya, misal SAE 10W-30, angka paling depan adalah tingkat kekentalan oli pada suhu dingin dan angka setelah W atau paling belakang adalah tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam kondisi bekerja atau sudah panas.
Semakin besar angkanya maka semakin kental oli. Begitu sebaliknya jika semakin dingin suhu suatu wilayah, maka semakin encer tingkat kekentalan olinya.
Umumnya oli diesel terbaik untuk mobil diesel lawas atau berusia di atas 10 tahun, pilih yang lebih kental seperti SAE 15W. Sementara mobil peminum solar keluaran terbaru dengan teknologi modern, bisa pakai kekentalan 5W hingga 10W.
Lalu untuk material dasarnya, mesin diesel pakai sintetis atau mineral? Kalau mobil diesel lawas disarankan gunakan kandungan mineral. Sementara mobil diesel modern bisa pakai sintetis.
Perbedaan Oli Mesin Diesel dan Bensin
Yang patut kamu ketahui m,juga ada perbedaan antara oli mesin diesel dan bensin. Pelumas mesin diesel memiliki kebutuhan untuk menetralisir asam yang lebih tinggi. Kenapa begitu? Karena bahan bakar diesel terutama di Indonesia memiliki kandungan sulfur yang cukup tinggi juga.
Sehingga, secara langsung oli mesin diesel tidak disarankan digunakan pada mobil bermesin bensin, begitu juga sebaliknya. Misalkan mesin diesel menggunakan oli mesin bensin, maka bisa membuat mesin rusak apalagi terus menerus.
Selain itu untuk membedakan oli mesin bensin dan diesel bisa dilihat dari kode API (American Petroleum Institute) Service Rating yang tercantum di kemasan.
Kode mutu API Service Rating ini terdiri dari dua huruf. Untuk oli mesin diesel huruf pertamanya adalah “C” sedangkan untuk oli mesin bensin huruf pertamanya adalah “S”.
Huruf kedua menjelaskan tingkatan standar mutu pelumas. Makin besar abjadnya, maka makin tinggi tingkatan pelumas itu. Rumus ini juga berlaku untuk pelumas mesin diesel. Contohnya oli mesin diesel dengan rating API “CH” itu lebih baik dibanding “CG” atau “CF”.
Namun adapula beberapa kode oli yang bisa dipakai mesin bensin dan diesel punya dua ciri khas kode, misalnya SH/CD, SL/CF, atau CF/SJ. Jika melihat kode seperti itu tertera pada kemasan berarti oli boleh dituang ke mesin bensin atau diesel, tentu lebih dulu pastikan sesuai dengan kondisi mesin.
Mesin Diesel Turbo Pakai Oli Khusus?
Nah bicara era modern, saat ini sudah mesin diesel pasti sudah dibekali dengan turbo untuk pendongkrak tenaga. Turbo itu sendiri membutuhkan pelumasan di as turbin agar terhindar dari kerusakan.
Lantas apakah mobil dengan mesin turbo diesel harus membutuhkan pelumas khusus?
“Oli mesin diesel yang menganut turbo tidak ada pembeda dibanding oli mesin diesel non turbo,” kata Putra.
Putra mengatakan, intinya oli mesin diesel non turbo tetap bisa digunakan pada mesin diesel turbo. Namun dari semua itu, yang terpenting adalah perhatikan bahan dasar oli diesel.
Akan lebih baik yang sudah memiliki bahan dasar synthetic, karena akan mempengaruhi kualitas oli tersebut. Umumnya oli sintentis lebih pas dipakai untuk mobil diesel modern.
Ganti Oli Diesel Setiap Berapa Kilometer ?
Kira-kira kapan waktu terbaik untuk ganti oli mesin diesel? Pabrikan Isuzu menyebut mengganti oli mesin diesel baiknya dilakukan tiap 5.000 Km atau setiap 3 bulan.
Tapi, semisal mobil dipakai seminggu sekali, 10.000 Km atau 6 bulan sekali disarankan untuk ganti oli mesin. Artinya waktu ganti oli mesin diesel tidak beda dari mesin bensin.
Perhitungan penggantian oli bisa juga dilihat dari jam kerja oli mesin tersebut. Misal pada kendaraan khusus pertambangan umumnya menggunakan perhitungan ‘hour meters’. Hal ini karena mobil beroperasi 24 jam, sehingga diperlukan waktu seminggu atau 2 minggu sekali untuk mengganti oli.
Demikian ulasan terkait oli mesin diesel terbaik. Simak terus Moadin.com untuk update kabar terbaru otomotif.