Daihatsu Xenia 1.000 cc memang terkenal irit dalam hal konsumsi bahan bakarnya. Meski demikian performa mesinnya banyak dikeluhkan oleh pemiliknya kurang responsif.
Sekilas mengenai perjalanan Daihatsu Xenia 1000 cc di Indoonesia. Pertama kali resmi dirilis oleh PT Astra Daihatsu Motor pada tahun 2004 dengan pilihan tiga tipe, yakni Mi dan Li dengan kapasitas mesin 1.000 cc dan Xi untuk 1.300 cc.
Meski beberapa pemiliknya mengeluhkan kinerja mesin kurang responsif, utamanya jika diisi penuh penumpangnya (7 orang), nyatanya Xenia dengan mesin 1.000 cc cukup lama dipertahankan oleh Daihatsu Astra Indonesia sebagai lini produk yang dipasarkan ke konsumen Indonesia.
Oleh karenanya, dalam artikel ini pembahasan yang akan diulas untuk Daihatsu Xenia 1.000 cc dan berfokus ke varian Mi dan Li generasi pertama. Sebab dua varian mobil dengan segmen market Low MPV ini sampai saat ini mobil bekasnya masih ada peminatnya.
Keunggulan lain dari Xenia 1.000 cc Mi dan Li adalah harganya yang terbilang murah, yaitu dikisaran Rp 60 jutaan.
Tampilan dan spesifikasi Daihatsu Xenia 1000 cc Mi dan Li
Secara tampilan eksterior, kedua mobil tujuh penumpang ini terbilang modern pada eranya, simpel dan minim lekukan pada bodinya.
Pada varian Xenia Mi yang merupakan tipe terendah, pada sistem kemudinya belum mengadopsi power steering, power window serta central lock serta sistem audio yang masih menggunakan single din yang hanya bisa mengoperasikan kaset dan radio.
Sementara itu padai Xenia Li sudah mengusung kelengkapan fitur power steering, central lock, power window, single din radio tape dan CD player, alarm remote serta grill yang mengusung warna chrome.
Oh ya, pada bagian pelek, untuk varian Xenia Mi masih menggunakan pelek kaleng, sedangkan varian Li sudah mengusung pelek alloy.
Daihatsu Xenia 1.000 cc tipe Mi dan Li memiliki dimensi panjang 4.120 mm, lebar 1.630 mm serta tinggi 1.695 mm. Sementara itu untuk berat kosongnya adalah 1.130 kg dengan jarak sumbu roda 2.655 mm serta kapasitas tangki bahan bakar 45 liter.
-
Performa Mesin Daihatsu Xenia 1.000 cc
Daihatsu Xenia 1.000 cc Mi dan Li mengusung mesin 3 silinder DOHC yang dikombinasikan dengan transmisi manual 5-percepatan. Tidak ada pilihan otomatis, jadi kalau mau meminangnya kamu harus terbiasa oper gigi dan injak kopling tiap berkendara.
Mesin 1.000 cc dengan kode EJ-DE tersebut diklaim mampu mengeluarkan tenaga maksimal sebesar 56 hp pada 5.200 rom serta torsi 90 Nm pada putaran mesin 3.600 rpm.
Penyakit Daihatsu Xenia 1.000 cc Mi dan Li
-
Performa Mesin Kurang Galak
Meski terkenal dengan efisiensi konsumsi bahan bakarnya, Daihatsu Xenia 1.000 cc tentunya juga mempunyai kekurangan. Salah satunya adalah performa mesin mobil yang kurang gahar.
“Keluhan umum pemilik Daihatsu Xenia adalah performa mesin yang kurang galak, ya maklum saja, kapasitas mesinnya 1.000 cc dengan bobot kosong 1.100-an kg tentu kerja mesin akan berat. Belum lagi jika diisi full penumpang tujuh orang, tarikannya pasti lemot,” terang Iqbal, salah satu mekanik bengkel tune up di kawasan Pondok Cabe. (1/9/2021).
Sementara itu pendapat lain diungkapkan juga oleh Baihaqi selaku salah satu pemilik Daihatsu Xenia Li lansiran 2005.
“Tarikan memang lemot saat penumpang full, namun menurut saya itu wajar karena mesinnya terbilang kecil, 1.000 cc. Meki begitu saya tidak terlalu mempermasalahkannya, karena bensinnya irit dan notabennya Xenia diperuntukkan untuk mobil keluarga, bukan untuk kebut-kebutan,” ungkap Haqi sapaan akrabnya.
Selain tarikan mesin yang terbilang lemot, ada beberapa masalah umum yang dialami pemilik Daihatsu Xenia 1.000 cc.
-
Kekedapan kabin kurang bagus
Sudah menjadi rahasia umum jika Daihatsu Xenia 1.000 cc kekedapan kabinnya kurang optimal. Suara mesin dan suara lain dari luar mobil terdengar cukup jelas dari dalam mobil. Jelas saja itu mengurangi kenyamanan penumpang mobil dan pengemudinya.
Untuk meminimalisir hal tersebut, pemilik Xenia 1.000 cc bisa menambahkan peredam pada bagian plafon, pintu dan tutup kap mesin. Untuk harganya dikisaran Rp 300 ribu hingga Rp 750 ribuan.
-
Suspensi bermasalah
Pada bagian Suspensi Daihatsu Xenia generasi juga acap kali bermasalah, namun hal tersebut terbilang wajar karena umur mobil yang sudah lebih dari 10 tahun. Ditambah lagi Xenia umumnya merupakan mobil perang. Bukan cuma digunakan sehari-hari, tapi juga banyak dipakai untuk pulang kampung ke pelosok daerah yang jalananya masih banyak rusak.
Oleh karena itulah, bagian suspensi jadi salah satu komponen paling banyak bekerja dan terjadi kerusakan di Xenia 1.000 cc Mi dan Li. Meski begitu, untuk mengganti dengan suspensi yang baru harganya tergolong ramah di kantong. Yaitu dikisaran harga Rp 400 ribuan.
-
Karet pintu bagasi belakang getas
Beberapa pemilik Daihatsu Xenia 1.000 cc generasi pertama baik varian Mi atau Li mengalami kebocoran pada area bagasi belakang saat turun hujan. Hal tersebut disebabkan karena kondisi karet yang sudah getas yang disebabkan faktor usia.
Untuk mengganti komponen tersebut tidak mahal, berkisar di harga Rp 250 ribuan.
-
Extra fan oblak
Pemilik Daihatsu Xenia 1.000 cc umumnya juga mengeluhkan pada komponen extra fan bermasalah alias oblak. Imbasnya sistem pendingin pada mesin tidak optimal.
Untuk menghindari hal tersebut, baiknya setiap 2 tahun sekali diganti dengan yang baru. Harganya juga tidak mahal, dikisaran Rp 600 ribuan.
“Daihatsu Xenia 1.000 cc sebenarnya masih layak dipakai untuk aktivitas harian, namun lebih baik yang varian Li karena sudah power steering. Dan jika membeli bekasnya juga harganya tergolong murah, pun begitu juga dengan harga suku cadangnya yang ramah di kantong,” ucap Bady Qadarsyah selaku Operation Head salah satu balai lelang di Ciputat.
Moladiners, itulah ulasan mengenai Daihatsu Xenia 1.000 cc. Tertarik membelinya?
Untuk informasi seputar otomotif menarik lainnya, pantau terus Moladin.com.