Review Hyundai Stargazer, Lebih Bagus dari Xpander dan Veloz?

Kami akan review Hyundai Stargazer berdasarkan hasil test drive, serta merujuk data spesifikasi resmi dari pabrikan berlogo H miring. Tidak ketinggalan, kompetitor seperti Toyota Veloz dan Mitsubishi Xpander juga diikutsertakan, supaya hasil review jadi lebih obyektif.

Salah satu keunggulan Stargazer adalah memiliki fitur-fitur istimewa seperti Hyundai SmartSense dan Bluelink. Lalu jok baris keduanya, tersedia dalam opsi captain seat.

Kelebihan Stargazer juga ada di performa mesin yang pakai basis Creta. Alhasil di atas kertas sangat menjanjikan dengan torsi 144 Nm dan tenaga 115 PS. Bicara harga, mobil ini pun tidak beda jauh dari kompetitor LMPV dengan rentang Rp 243,3 juta hingga Rp 308,1 juta (OTR Jakarta).

Dengan berbagai keunggulan tersebut, wajar kalau Stargazer langsung masuk daftar 6 besar mobil terlaris di Indonesia. Angka penjulannya selama Agustus 2022 tembus 3.955 unit.

Lalu bagaimana dengan kekurangan Hyundai Stargazer? Dalam review kali ini, kami juga membahasnya secara lengkap. Beberapa kelemahannya antara lain punya ground clearance rendah dan bagasi sempit. 

Ingin tahu bahasan lengkap review Hyundai Stargazer dibanding kompetitor seperti Mitsubishi Xpander dan Toyota Veloz? Simak bahasan berikut.

Dimensi Hyundai Stargazer Sangat Lebar, Velg Kecil dan Ground Clearance Rendah!

Tampilan Stargazer sangat futuristik

Review Hyundai Stargazer yang pertama adalah bahas dimensi. Mobil ini memiliki panjang 4.460 mm, lebar 1.780 mm, dan tinggi 1.695 mm.

Berdasar data, Stargazer memang tidak sepanjang Mitsubishi Xpander (4.595 mm) dan Toyota Veloz (4.475 mm). LMPV Hyundai ini juga tidak setinggi kompetitor, Xpander (1.750 mm) dan Veloz 1.700 mm). Walau demikian, Stargazer unggul dalam hal lebar. Bandingkan saja dengan Xpander dan Veloz yang lebarnya sama-sama 1.750 mm.

Sementara untuk ukuran roda, Hyundai Stargazer tidak terlalu besar dengan 205/55 R16 untuk varian Prime, Trend, dan Style. Bahkan varian paling rendah atau Active masih pakai velg 15 inci.

Padahal Xpander dan Veloz sudah pakai velg 16 inci untuk varian rendah. Sementara varian tertingginya pakai 205/55 R17. Kekurangan roda kecil di Stargazer adalah menjadikan ground clearance juga cukup rendah yaitu 195 mm.

Dengan ground clearance Hyundai Stargazer yang rendah, tentu membuat membuat pengemudi kurang percaya diri saat melewati jalan bergelombang. Terlebih kompetitornya seperti Toyota Veloz punya ground clearance lebih tinggi yaitu 205 mm dan Mitsubishi Xpander 225 mm.

Walau memang sesungguhnya dengan ground clearance 195 mm, saat berkendara dengan Stargazer masih terasa aman-aman saja. Dalam artian, bodi bawah tidak mudah bersinggungan dengan aspal ketika melewati undakan atau jalan berlubang.

Desain Bodi Belakang Jadi Kekurangan Hyundai Stargazer

Sosok Hyundai Stargazer tampak belakang

Bicara soal desain, Stargazer memang unik. Pada eksterior utamanya bagian paras terlihat sangat mirip dengan Hyundai Staria. Desain paling ikonik terlihat pada penggunaan lampu Horizontal DRL yang membentang dari kanan ke kiri.

Kemudian di belakang, Hyundai Stargazer juga tidak kalah futuristik. Ada Distinctive H Rear Lamp. Hanya saja ukuran lampunya menurut kami terlalu besar, alhasil jadi tampak sangat berbeda dibanding mobil MPV sejenisnya. Buat sebagai orang yang tidak mau tampil aneh, mungkin tidak terlalu nyaman dengan tampilan belakang Stargazer.

Bagasi Stargazer Paling Kecil Dibanding Veloz dan Xpander

Bagasi Hyundai Stargazer punya kapasitas cuma 200 liter kalau tiga baris bangkunya ditegakkan

Review Hyundai Stargazer selanjutnya adalah soal interior khususnya bagasi. Di atas kertas, LMPV ini punya bagasi dengan panjang 385 mm, lebar 1.280 mm, dan tinggi 500 mm. Kapasitas bagasi Stargazer dengan posisi ketiga baris bangku tegak, cuma 200 liter. Lalu saat jok paling belakangnya dilipat, maka daya tampung barangnya meningkat sampai 585 liter.

Pertanyaannya, apakah bagasi Stargazer ini lebih luas dibanding Xpander dan Veloz? Kami coba mengukurnya secara mandiri dengan menggunakan meteran sederhana.

Hasil pengujian kami membuktikan, bagasi Hyundai Stargazer dengan posisi jok baris ketiga dilipat, mempunyai panjang 103 cm, lebar 102 cm dan tinggi 45 cm. Jadi jika ditotal dan dikonversi ke liter hasilnya adalah 472,7 liter.

Ternyata ukuran bagasi ini jadi salah satu kekurangan Stargazer. Dimensinya jauh lebih kecil dibanding para kompetitor di kelas LMPV. Pasalnya untuk Mitsubishi Xpander, ukuran panjang bagasinya 107 cm, lebar 103 cm dan tinggi 45 cm. dan hasilnya setelah dikonversi ke liter adalah 495,9 liter.

Lalu untuk Toyota Veloz mempunyai ukuran bagasinya punya panjang 104 cm, lebar 103 cm dan tinggi 47 cm. Hasilnya setelah dikonversi ke liter adalah 498,6 liter atau menjadi LMPV dengan bagasi terluas dibanding Xpander dan Stargazer.

Performa Mesin Stargazer Unggul dari Kompetitor, Kuat Nanjak dan Irit!

Tes nanjak Hyundai Stargazer

Bahasan selanjutnya adalah review Hyundai Stargazer untuk mesin. Pabrikan berlogo H memberi mesin 1.497 cc MPI 16-Valve dengan konfigurasi 4-silinder. Jantung mekanis peminum bensin ini persis kepunyaan Hyundai Creta.

Di atas kertas, mesin Stargazer bisa melontarkan torsi puncak 144 Nm pada 4.500 rpm dan tenaga maksimal 115 PS pada 6.300 rpm. Padanannya adalah transmisi otomatis IVT. Tersedua pula opsi transmisi manual 6-percepatan.

Bicara performa, ini salah satu kelebihan dari Hyundai Stargazer lantaran memang jauh lebih istimewa dari kompetitornya. Tidak percaya? Cek saja Mitsubishi Xpander dengan torsi 141 Nm dan tenaga 105 PS. Sementara Toyota Veloz torsinya 137 Nm dan tenaga 106 PS.

Ketika diuji dalam sesi test drive, Hyundai Stargazer pun unggul. Kami adu ketiganya dalam tes akselerasi. Terbukti, Stargazer cuma butuh waktu 12,3 detik untuk mencapai 0-100 km/jam.

Sementara untuk hasil akselerasi Toyota Veloz dari 0-100 km/jam didapatkan waktu 13,4 detik. Kemudian untuk hasil dari Mitsubishi Xpander adalah 13,2 detik.

Pengujian lain saat menanjak, kami juga merasakan bahwa mesin Stargazer sangat kuat untuk melibas sudut kemiringan ekstrem hingga 21 derajat. Lalu mobil diisi 7-orang dengan total bobot orang adalah 609 kilogram. 

Alhasil Stargazer bisa menanjak dengan sempurna. Bahkan ketika kami coba berhenti di tengah-tengah tanjakan, mobil tetap bisa melaju lagi dengan mudah.

Konsumsi BBM Hyundai Stargazer

Stargazer punya konsumsi BBM yang cukup irit dengan catatan dalam kota 15,8 Km/liter

Konsumsi BBM Stargazer juga cukup baik, dari hasil uji irit yang kami lakukan di dalam kota bisa mendapatkan 15,8 Km/liter. Sementara untuk di jalan tol hasilnya 17,8 Km/liter. Catatan ini termasuk cukup baik untuk MPV dengan mesin 1.500 cc.

Lalu untuk tangki bahan bakar Stargazer, maksimal bisa menampung bensin hingga 40 liter. Kapasitas tangki ini lebih kecil dibanding Toyota Veloz (43 liter) dan Mitsubishi Xpander (45 liter). Hal tersebut juga termasuk salah satu kekurangan Hyundai Stargazer.

Fitur-Fitur Modern Hyundai Stargazer

Wireless charger jadi salah satu keunggulan Stargazer

Review Hyundai Stargazer selanjutnya adalah fitur. LMPV Ini punya kelebihan dibanding kompetitor dalam hal kenyamanan bangku kedua.

Pabrikan berlogo H miring memberi fitur yang tidak dipunya oleh Xpander dan Veloz yaitu captain seat. Dengan konfigurasi jok terpisah, tentu bisa memberi ruang duduk lebih personal buat penumpang. Apalagi ada tambahan fitur hand rest dan seat tray atau meja lipat untuk masing-masing orang.

Tidak cuma itu, fitur Hyundai Stargazer semakin istimewa dengan wireless charger, Hyundai SmartSense, dan Bluelink. SmartSense bisa secara aktif mencegah resiko kecelakaan saat mobil diajak berkendara. Sementara Bluelink mampu mengintegrasikan smartphone dan mobil secara komprehensif.

Keunggulan Stargazer dari sisi fitur modern, sesungguhnya beberapa sudah dipunya oleh Toyota Veloz seperti wireless charger. Kemudian untuk Hyundai SmartSensse dan Bluelink di Toyota, namanya berbeda yaitu Toyota Safety Sense dan T-Intouch. Sementara di Mitsubishi Xpander, ketiganya belum ada sama sekali.

Lalu apa kekurangan Hyundai Stargazer dari sisi fitur. Dari hasil pengamatan kami ada beberapa, seperti ukuran head unit yang cuma 8 inci alias serupa Xpander, tapi tidak sebesar Veloz yang 9 inci. Lalu rem parkir masih mengandalkan model tuas tarik, sementara Veloz dan Xpander telah pakai rem parkir elektrik.

Harga Hyundai Stargazer Kompetitif

Harga Stargazer masih kompetitif di kelas LMPV

Dengan kelebihan dan kekurangan hasil review Hyundai Stargazer yang sudah kami paparkan. Berapa kira-kira harganya. Berikut daftarnya:

  • Hyundai Stargazer Active MT: Rp 243,3 juta (OTR Jakarta)
  • Hyundai Stargazer Active IVT: Rp255,9 juta (OTR Jakarta)
  • Hyundai Stargazer Trend MT: Rp 263,3 juta (OTR Jakarta)
  • Hyundai Stargazer Trend IVT: Rp 275,9 juta (OTR Jakarta)
  • Hyundai Stargazer Style IVT: Rp 296,3 juta (OTR Jakarta)
  • Hyundai Stargazer Prime IVT: Rp 307,1 juta (OTR Jakarta)

Bisa dikatakan itu harga bakunya, tapi kalau mau pakai captain seat dan warna bodi two tone ada tambahan biaya. Stargazer captain seat perlu tambah Rp 1 juta dan warna two tone Rp 1,5 juta.

Kalau dibanding kompetitor, harga Hyundai Stargazer tersebut masih bisa dikatakan tidak beda jauh, bahkan lebih terjangkau. Tidak percaya? Cek saja Toyota Veloz yang dijual mulai Rp 286 juta untuk varian MT hingga Rp 331,1 juta khusus varian Q CVT TSS.

Kemudian kalau Mitsubishi Xpander pembandingnya, harga LMPV ini mulai Rp 253,4 juta untuk varian GLS MT dan yang termahal tembus Rp 307,1 juta khusus varian Ultimate CVT.

Setelah tahu review Hyundai Stargazer secara lengkap, apakah kamu tertarik memilikinya? Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar otomotif, pantau terus Moladin!

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa