Safety Riding HARUS Supaya Aman Berkendara

Haloo sobat Moladiners. KORLANTAS POLRI mencatat jumlah kecelakaan di jalan tertinggi dalam kurun waktu 2017 hingga 2018 dialami oleh pengendara motor. Selain karena dominannya pengguna kendaraan roda di jalan, kecelakaan ini juga banyak disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan kedisiplinan pengendara motor mengenai safety riding. Berdasarkan data KORLANTAS POLRI, pelanggaran didominasi oleh pengendara yang tidak memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi), pengendara dengan kecepatan tinggi dan kurangnya kosentrasi berkendara.

Oleh karena itu, penting sekali ya untuk kita semua mengerti lagi bagaimana cara berkendara yang aman serta penerapannya, untuk mengurangi kemungkinan kita terlibat dalam kecelakaan di jalan. Cara – cara itulah yang dikenal dengan Safety Riding. Safety Riding adalah cara berkendara yang baik dan benar untuk menciptakan kondisi berkendara yang aman bagi diri sendiri ataupun pengendara lainnya.

Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kendaraan (www.korlantas-irsms.info, 2019)

Banyak pengendara motor yang mahir dalam berkendara, tapi tidak mengetahui prinsip – prinsip dalam safety riding, tidak heran angka kecelakaan terus bertambah. Ada 3 komponen penting yang harus dipahami dalam safety riding, yaitu kelengkapan safety riding, pelatihan safety riding dan tips berkendara untuk safety riding. Beberapa kelengkapan safety riding yang wajib diperhatikan pengendara antara lain :

Perlengkapan Safety Riding

1.  SIM (Surat Izin Mengemudi)

SIM menjadi indikator yang paling penting pertama kali dimiliki pengendara untuk mengendarai motor, dengan adanya SIM berarti kita diakui oleh negara sebagai pengendara yang legal. Untuk mendapatkan SIM, kita harus menempuh berbagai ujian yang dilakukan tim polisi, jika kita layak dan berhasil menempuh ujiannya, maka kita  akan mendapatkan SIM. Ingat, dapatkan SIM kamu dengan prosedur yang benar ya, karena ini penting untuk keselamatan kita dan juga pengendara lainnya.

2. Helm

Helm memiliki peranan yang sangat penting dalam keamanan berkendara, karena mampu memberikan proteksi pada kepala pengendara saat terjadi kecelakaan ringan ataupun berat. Untuk itu dalam memilih helm ada 2 kriteria yang perlu diperhatikan yaitu aman dan nyaman. Aman artinya melindungi seluruh bagian kepala ( minimal half face) dan nyaman saat digunakan serta tidak mengganggu konsentrasi dalam berkendara. Sangat tidak diperbolehkan menggunakan helm proyek, karena helm jenis ini tidak melindungi kepala kita secara keseluruhan ketika terjadi benturan.

[product product=”Honda CB150 Verza” images=”https://cdn.moladin.com/motor/honda/Honda_CB150_Verza_15524_81618_large.jpg” url=https://moladin.com/motor/honda/honda-cb150-verza?utm_source=honda_cb150_verza&utm_medium=blog_safety-riding_button_biru&utm_campaign=utm_name%3Dhonda_cb150_verza” price=”Rp. 860.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]

3. Jaket

Sebaiknya memilih jaket berdasarkan fungsinya bukan fokus kepada warna dan tampilan. Jaket digunakan untuk melindungi tubuh dari efek negatif saat terjadi benturan kecil dan juga melindungi tubuh dari terpaan angin saat berkendara dalam kecepatan tinggi khususnya. Pilihlah jaket yang tidak tembus angin dan tahan gesekan dan air, serta dilengkapi protetor pada pundak, punggung , siku serta sepanjang tulang tangan. Desain jaket tersebut dapat menjamin keamanan anda berkendara dan meminimalisir resiko akibat kecelakaan.

4. Sarung Tangan

Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sarung tangan adalah, yang pertama, memiliki lapisan yang menutupi kedua belah tangan dan memiliki pelindung serat karbon dan Kevlar pada buku – buku jari. Kedua, bahan sarung tangan haruslah terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat. Sarung tangan sangat penting untuk melindungi tangan kamu saat terjadi kecelakaan yang tidak bisa dihindari, karena saat terjatuh, tangan kerap kali menjadi bagian pertama yang menyentuh aspal untuk menopang tubuh.

[product product=”Pitstop 012 Panjang Sarung Tangan Full-Finger” images=”http://cdn.moladin.com/apparel/sarung-tangan/Pitstop_012_Panjang_20409_79076_large.jpg” url=”https://moladin.com/apparel-motor/sarung-tangan/pitstop-012-panjang-sarung-tangan-full-finger?utm_source=blog_safety_riding&utm_medium=blog_safety_riding” price=”Rp. 34.000″ button=”Beli Sekarang”]

5. Sepatu

Sepatu sebagai perlengkapan safety riding pelindung kaki harus memiliki klasifikasi yang aman untuk berkendara, antara lain, sepatu harus melindungi seluruh bagian kaki dan melewati mata kaki. Pilihlah sepatu yang membuat pengendara nyaman saat berkendara, agar ketika terjadi pengereman mendadak, bagian –bagian sepatu tidak melukai kaki kita. Selanjutnya, hal yang paling penting yaitu, pilihlah sepatu yang mempunyai fitur pelindung ujung jari kaki dan toe cap.

[product product=”Fastlane Sepatu Riding Boots” images=”http://cdn.moladin.com/apparel/sepatu/Fastlane_5804_23675_large.jpg” url=”https://moladin.com/apparel-motor/sepatu/fastlane-sepatu-riding-boots?utm_source=blog_safety_riding&utm_medium=blog_safety_riding” price=”Rp. 1.820.000″ description=”Waterproof, riding boots” button=”Beli Sekarang”]

6. Knee Protector (Pelindung Lutut) dan Elbow Protector (pelindung siku)

Menggunakan pelindung lutut atau knee protector dapat meredam resiko akibat kecelakaan seperti patah tulang lutut, begitu pula untuk elbow protector yang berfungsi merendam benturan pada siku.

Pelatihan Safety Riding dan Manfaat Pelatihan

Pelatihan safety riding sangat diperlukan untuk pengendara sepeda motor, karena dalam pelatihan tersebut terdapat penjelasan dan pengajaran materi – materi yang memberi edukasi bagi pengguna sepeda motor agar menguasai teknik berkendara yang mumpuni. Selain itu, pelatihan safety riding diperlukan untuk meminimalisir kecelakaan yang diakibatkan karena kurangnya pengetahuan pengendara mengenai safety riding. Ada beberapa skill yang harus dikuasai pengendara motor, yang juga skill ini menjadi materi pelatihan safety riding.

1.  Slalom

Pelatihan Slalom diperlukan untuk melatih kemampuan dalam menjaga keseimbangan tubuh ketika melewati tikungan, melakukan manufer mendadak ataupun jalan yang berbelok – belok

[product product=”Yamaha Nmax” images=”https://cdn.moladin.com/motor/yamaha/Yamaha_Nmax_2062_79506_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/yamaha/yamaha-nmax-premium-matic-4-langkah-sohc-155cc?utm_source=yamaha_nmax&utm_medium=blog_safety-riding_button_biru&utm_campaign=utm_name%3Dyamaha_nmax” price=”Rp. 1.232.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]

2. Pengereman

Metoda pengereman yang benar wajib dikuasai pengendara sepeda motor dalam berbagai kondisi. Komposisi pengereman yang direkomendasikan adalah 60:40, artinya penggunaan rem depan sebanyak 60% dan rem belakang 40%. Dalam pengereman terdapat 2 sistem yaitu ABS Brake dan non ABS Brake. Abs brake adalah sistem pengereman yang tidak membuat roda terkunci apabila terjadi pengereman mendadak. ABS brake memiliki sensor yang terhubung dengan Electronic controller unit (ECU) yang mengatur besaran tekanan rem pada masing – masing roda. Sementara itu sistem pengereman non ABS masih aman digunakan namun kestabilannya, tidak sebaik system ABS. Sistem Pengereman ABS ini sangat direkomendasikan dalam safety riding, terutama untuk musim penghujan, keadaan musim penghujan membuat jalanan lebih licin, ABS brake sangat efektif untuk kondisi jalanan yang licin.

3. Papan Titian

Pelatihan safety riding selanjutnya ialah papan titian, fungsi dari pelatihan ini ialah untuk melatih keseimbangan tubuh pada jalanan yang sempit. Penerapan pelatihan ini diperlukan untuk berkendara di kota – kota besar yang macet, pengendara dapat mengendarai sepeda motor dengan jarak sepeda motor lainnya dan mobil yang tergolong dekat.

Salah satu tes kemahiran berkendara motor (Sumber: motomazine.com)

4. Jalan Bergelombang

Pelatihan jalan bergelombang dilakukan untuk melatih keseimbangan tubuh ketika melewati jalan bergelombang atau tidak rata. Selain berfungsi melatih keseimbangan, jalan bergelombang juga menguji ketangkasan pengendara dalam mengontrol kecepatan dan pengereman sekaligus. Untuk itulah diperlukan pelatihan jalan bergelombang dalam safety riding.

Selain kondisi – kondisi yang sudah dijelaskan diatas, perlu diperhatikan juga beberapa hal yang harus dipastikan sebelum berkendara. Beberapa poinnya yaitu kondisi kendaraan mulai dari fisik roda, fungsi pengereman dan kenyamanannya. Selain itu kondisi tubuh pengendara yang fit juga menjadi hal yang patut dipertimbangkan sebelum berkendara.

Baca juga:

Related posts

Tips Pasang Ban Tubeless di Velg Jari-Jari, Praktis dan Mudah Dilakukan

Kenali Jenis-Jenis Ban Motor dan Fungsinya, Jangan Sampai Salah Pilih!

5 Ciri-ciri Rem Blong, Waspada dan Wajib Diantisipasi!