Sejarah CVT di Mobil, Ada Andil Leonardo Da Vinci

Sejarah CVT di mobil

Sejarah CVT di mobil tentu menarik untuk diulas. Sebab, ternyata masih banyak pemilik kendaraan yang belum mengetahui awal mula sistem transmisi CVT diciptakan.

Padahal saat ini, Continuous Valve Transmission (CVT) sudah banyak digunakan oleh berbagai jenis mobil. Sebut saja Toyota Vios (Sedan), Mitsubishi Xpander (MPV), Daihatsu Rocky (Small SUV), hingga Honda CR-V (SUV).

Alasannya adalah karena sistem transmisi CVT terbukti memberi rasa berkendara yang lebih halus dan minim hentakan. Alhasil sehingga pengemudi dan penumpang lebih nyaman ketika melakukan perjalanan dengan mobil.

CVT adalah sistem yang memanfaatkan dua komponen utamanya yaitu puli dan sabuk baja. Di mana setiap puli akan didorong sistem pompa fluida, sehingga tenaga yang disalurkan lebih optimal, karena bisa menyesuaikan perubahan kecepatan dan torsi secara tepat. Sistem kerja itulah yang mengakibatkan percepatan dari kendaraan akan lebih konstan bebas dari hentakan.

Berbeda dengan sistem transmisi matik (AT) yang masih mengandalkan torque converter. Nantinya komponen ini akan memanfaatkan tekanan oli yang berasal dari valve body dari transmisi otomatis yang fungsinya menggerakkan input shaft. Di mana komponen tersebut akan memanfaatkan tekanan oli yang berasal dari valve body dari transmisi otomatis yang fungsinya menggerakkan input shaft.

Transmisi AT memang memiliki akselerasi lebih baik dari pada CVT. Namun begitu, hentakan akan lebih terasa saat perpindahan gigi. Ditambah konsumsi bahan bakar yang lebih boros.

Awal Mula Terciptanya Konsep CVT

Nu Vinci

Sejarah CVT di mobil bermula dari konsep yang dibuat oleh seorang maestro seniman dari Italia, Leonardo Da Vinci. Awal mulanya, Da Vinci membuat sketsa gambar suatu alat mekanis yang dinamai Nu Vinci pada tahun 1490.

Beberapa puluh tahun kemudian, sketsa transmisi Nu Vinci tersebut dikembangkan dan dipatenkan oleh dua orang mashur dibidang otomotif dari Jerman yaitu karl Benz dan Daimler pada tahun 1886.

Sejarah CVT di mobil berlanjut pada tahun 1930-an. Di mana pabrikan otomotif asal Amerika yaitu General Motors (GM) mengembangkan konsep dan teknologi Toroidal CVT serta melakukan pengujian.

Namun begitu, pada akhirnya GM tidak menggunakan sistem transmisi CVT. GM lebih memilih teknologi stepped-gear otomatis konvensional. Hal tersebut dilakukan karena pertimbangan biaya.

CVT Mulai Diaplikasikan Pada Mobil

DAF 600

Sejarah CVT di mobil mulai direalisasikan pertama kali pada tahun 1958. Adalah Hubert Jozef Van Doorne. Pria asal Belanda yang mengembangkan sistem transmisi CVT menggunakan sabuk V-belt.

Teknologi CVT yang dikembangkan oleh Van Doorne ini diberi nama Variomatric. Pengaplikasiannya di mobil DAF 600 – Van Doorne’s Automobiel Fabriek (Netherlands) untuk menggerakkan mesin 0.6L.

Yup, DAF 600 adalah sebuah mobil keluarga berukuran mungil yang diproduksi oleh Van Doorne Automobiel Fabriek (DAF) dari tahun 1959 hingga 1963. Mobil ini pertama kali diperkenalkan di event Amsterdam Motor Show 1958. Satu tahun kemudian (1959) DAF 600 mulai diproduksi massal.

Meskipun telah berhasil dengan sistem transmisi CVT yang menggunakan sabuk karet V-Belt, Hubert Jozef van Doorne tidak berhenti berinovasi meski sudah pension. Terbukti di tahun 1965, Van Doorne terus mengembangkan teknologi CVT generasi ke 2-nya yang menggunakan sabuk fleksibel dari bahan baja (Steel Push Belt).

Memasuki tahun 1979 Van Doorne tutup usia dan inovasi CVT menggunakan sabuk baja masih berupa prototipe. Baru di tahun 1985 sabuk baja fleksibel (Steel Belt) mulai diproduksi massal di Van Doorne’s Transmissie (VDT) yang merupakan fasilitas khusus untuk memproduksi transmisi CVT di Belanda.

Selanjutnya, pada tahun 1995 perusahaan Van DoorneTransmissie (VDT) diambil alih oleh Robert Bosch (Jerman). Perusahaan Bosch langsung tancap gas, terbukti sampai tahun 2007 mereka telah memproduksi sebanyak 10 juta sabuk baja untuk digunakan pada sistem transmisi CVT.

Sistem CVT Mulai Dikembangkan Perusahaan Otomotif Global

Sejarah CVT di mobil

Selanjutnya, sejarah CVT di mobil masih berlanjut dengan digunakannya sistem transmisi CVT Van Doorne pada mobil Jepang dan Italy yaitu Fiat Uno dan Ford Fiesta di tahun 1987. Yup, ketiga mobil ini merupakan yang pertama menggunakan sistem CVT dari Belanda tersebut.

Ingin mempunyai keunggulan teknologi CVT sendiri pada lini produknya, Subaru mengembangkan sendiri sistem CVT tersebut dengan menciptakan Electronic Continous Variable Transmission (ECVT).  Dimana teknologi ECVT ini diaplikasikan pada Subaru Justy pada tahun 1988.

ECVT merupakan teknologi transmisi yang sistem kerjanya sudah diatur secara elektronik. Hasil reset tersebut merupakan hasil dari pengembangan perusahaan Fuji Heavy Industries.

Sebagai informasi, Subaru Justy adalah mobil 4WD pertama di dunia yang dilengkapi dengan teknologi ECVT. Hal tersebut tentunya menjadi sebuah prestasi gemilang bagi merek Subaru di kancah industri otomotif global.

Di waktu yang sama namun dibelahan bumi yang lain, sejarah CVT di mobil juga dikembangkan oleh pabrikan otomotif selain Subaru. Sebut saja Fiat dengan nama Transmisi Multitronik, Ford dengan nama Continuously Variable Transaxle, yang merupakan sebuah girboks otomatis (Continuously Variable Transmission Drive) yang berfungsi sama seperti transmisi 5-percepatan, serta Nissan dengan nama Nissan Continuous Variable Transmission.

Sampai saat ini sistem transmisi CVT masih terus dikembangkan oleh hampir semua pabrikan otomotif di dunia. Tentunya dengan keunggulan masing-masing.

Bahkan di Indonesia, CVT jadi transmisi andalan banyak mobil. Sebut saja Toyota Avanza generasi ketiga atau yang terbaru, Mitsubishi Xpander Facelift, hingga Honda BR-V generasi kedua, semuanya sudah pakai CVT.

Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa