Moladin berkesempatan test drive Nissan Ariya dan Sakura, meski secara singkat di sirkuit Bridgestone yang berlokasi di Karawang, Jawa Bara. Meski begitu kami beruntung lantaran ini adalah momen perdana tes kedua mobil listrik tersebut untuk wilayah Asia Tenggara.
Nah yang menarik, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) sudah memastikan jika kedua mobil ini nantinya akan segera dipasarkan di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Yoshinori Kanazawa, Vice President of Nissan Importer Business Unit dari Nissan Motor Asia Pacific Company Limited, menyampaikan bahwa Nissan akan melakukan investasi untuk merealisasikan Nissan Ambition 2030, visi jangka panjang Nissan untuk memberdayakan mobilitas yang berkelanjutan.
“Nissan akan menanamkan dana investasi sebesar 2 triliun yen untuk program elektrifikasi kendaraan pada tahun 2026 dengan sasaran pencapaian 27 model baru kendaraan listrik, termasuk di antaranya 19 kendaraan murni listrik atau BEV yang seluruhnya diluncurkan sampai dengan tahun 2030. Diharapkan dengan upaya ini, dominasi kendaraan listrik dapat mencapai lebih dari 50 persen dari seluruh penjualan Nissan di dunia,” demikian jelasnya.
Dalam tes kali ini, Nissan memfokuskan pada jurnalis dan beberapa influencer otomotif untuk mencoba beberapa fitur utama yang tersemat pada mobil listrik Nissan Ariya dan Sakura.
Baik yang mengusung berbagai teknologi terkini yang menggabungkan sederet fitur-fitur keselamatan (safety technology) dan teknologi kenyamanan (convenience technology), termasuk 360-degree safety shield technology dan E-Pedal, yang berfungsi memberikan kenyamanan ketika melakukan akselerasi, deselerasi, dan berhenti dengan menggunakan hanya satu pedal.
Selain itu, kami juga mencoba Intelligent Forward Collision Warning yang bekerja sama dengan Intelligent Forward Emergency Braking untuk mencegah potensi kecelakaan pada model Nissan Ariya dan Sakura.
Penasaran, berikut ulasan lengkap test drive Nissan Ariya dan Sakura.
Sensasi Akselerasi Nissan Ariya
Yang paling menarik adalah sensasi tenaganya, dengan menggunakan alat pengukur kecepatan, kami berhasil membubuhkan 0-100 km/jam dengan catatan waktu sekitar 5,6 detik saja.
Nissan Ariya adalah Crossover listrik yang rencananya akan masuk pasar Indonesia untuk menjadi pelengkap model mobil listrik Nissan mendampingi Leaf dan Kicks.
Untuk posisinya, Nissan Ariya akan berada di atas Nissan Leaf, yang di Indonesia kini dijual seharga Rp 735 jutaan.
Kami mencoba Nissan Ariya di sirkuit Bridgestone yang berlokasi di Karawang, dengan panjang lintasan 2 KM.
Adapun medan yang dilalui adalah handling circuit, High-speed cornering road max 120 km/hr, dan Noise, vibration.
Begitu masuk aura sporty langsung terasa pada mobil yang sudah dipasarkan di Eropa dan Amerika ini.
Menariknya, jok terasa dingin lantaran dilengkapi dengan pendingin yang sangat cocok untuk negara beriklim tropis di Indonesia.
Langsung saja, kami geber Nissan Ariya. Hentakan motor listrik sangat terasa, masuk tikungan pertama, dengan mengaktifkan fitur e-pedal kami tidak perlu mencapai menginjak rem lantaran mobil dengan pintar langsung menyesuaikan kecepatan secara otomatis.
Ketika pedal dilepas, mobil akan mengerem dan menyesuaikan kecepatan.
Selain lebih praktis, karena tidak perlu mengandalkan rem, fitur ini tentunya bisa menghemat penggunaan baterai mobil listrik, terutama di jalan perkotaan dengan kondisi stop and go.
Selanjutnya, kami juga mencoba fitur Mobil pun sangat mudah dikendarai, ini terbukti Moladin melewati jalan cone zig-zag dengan kecepatan 40 km/jam mobil dengan mudah dikendalikan.
Selanjutnya, kami mencoba fitur Forward Collision Warning. Dalam jalan lurus bermarka jalan, mobil setir mobil bergetar ketika mobil keluar atau melenceng dari jalur. Oya fitur ini akan aktif saat mobil Ariya di kecepatan 40 km/jam ke atas.
Yang paling menarik adalah sensasi tenaganya, dengan menggunakan alat pengukur kecepatan, kami berhasil membubuhkan 0-100 km/jam dengan catatan waktu sekitar 5,6 detik saja. Angka yang sangat cukup baik untuk sebuah sedan keluarga.
Nissan Ariya dibekali opsi baterai 65 kWh dan 90 kWh. Tenaga maksimalnya adalah sebesar 388 hp dengan torsi 600 Nm.
Jarak tempuh maksimal mobil ini dengan baterai terisi penuh mampu bergerak hingga 610 km.
Nissan Sakura Ternyaman di kelasnya
Yang lebih mengagumkan saat melibas tikungan setengah lingkaran. Meski kecil, mobil tidak terasa limbung, dan kami sebagai pengemudi juga masih percaya diri untuk menambah kecepatan lebih dari 50 km/jam.
Nah, berikutnya kami mencoba Nissan Sakura, dengan menggunakan jalur yang sama kami mencoba mobil ini untuk fokus pada kenyamanan tikungan.
Maklum, Nissan Sakura adalah mobil kecil yang dimensinya hanya sedikit lebih besar dibandingkan Wuling Air EV.
Jika Wuling Air EV memiliki dimensi panjang 2.974 mm, lebar 1.505 mm, tinggi 1.631 mm. Maka dimensi Nissan Sakura memiliki panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.655 mm.
Salah satu yang menarik dari Nissan Sakura adalah bagasinya yang terasa sangat lapang, dan kursi baris dua yang terasa besar. Moladin yang memiliki tinggi 170 cm masih menyisakan ruang kaki yang lumayan besar di kursi baris kedua.
Dalam hal handling, jujur Moladin tidak merasakan jika sedang berada di dalam mobil mini EV, lantaran terasa sangat nyaman. Pun dengan akselerasi yang sangat smooth, baik di jalan aspal, atau berpasir. Pun ketika digeber hingga kecepatan 100 km/jam, mobil dengan mudah mencapai dan masih sangat mudah dikendalikan.
Yang lebih mengagumkan saat melibas tikungan setengah lingkaran. Meski kecil, mobil tidak terasa limbung, dan kami sebagai pengemudi juga masih percaya diri untuk menambah kecepatan lebih dari 50 km/jam.
Di Jepang sendiri, Nissan Sakura dipasarkan dengan harga Rp 200 jutaan. Harganya mirip dengan harga Wuling Air EV di Indonesia, namun tentu saja kenyamanan berada di balik kemudi dan kenyamanan berkendara dengan Nissan Sakura jauh lebih baik dibandingkan Air EV.
Demikian ulasan kami terhadap sensasi Test Drive Nissan Ariya dan Sakura. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.