Skandal Uji Mesin Toyota, Jepang Ancam Cabut Sertifikasi Produksi

Skandal uji mesin Toyota

Skandal uji mesin Toyota berlanjut, salah satu raksasa otomotif dunia itu kini dihadapkan pada ancaman serius terkait skandal uji mesin dalam proses sertifikasi produknya.

Setelah anak perusahaannya, Hino dan Daihatsu terlibat dalam tindakan curang terkait uji mesin dan aspek keamanan mobil, giliran Toyota yang terbelit dalam kontroversi serupa.

Mengutip laman Japan Times 5 Februari 2024, dikatakan Kementerian Transportasi Jepang, sebagai tanggapan terhadap serangkaian skandal tersebut tengah mempertimbangkan untuk memberikan sanksi administratif.

Japan Times melaporkan bahwa Kementerian Transportasi Jepang bahkan sedang mempertimbangkan opsi pencabutan sertifikasi produksi massal untuk sejumlah mobil Toyota.

“Dalam menyikapi masalah ini, kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh, termasuk dari perspektif tata kelola perusahaan,” ungkap pernyataan resmi Kementerian Transportasi Jepang.

Skandal Daihatsu manipulasi uji keselamatan berlanjut

Skandal ini terkuak setelah Toyota mengakui praktik kecurangan dalam uji mesin, terutama terkait dengan aturan sertifikasi pada uji mesin diesel yang diproduksi oleh Toyota Industries Corporation (TICO).

TICO, perusahaan yang berafiliasi dengan Toyota Motor Corporation (TMC), memiliki tanggung jawab khusus dalam pengembangan mesin diesel untuk mobil Toyota.

Komite investigasi menemukan bahwa terdapat penyimpangan aturan sertifikasi pada pengujian output horsepower mesin untuk tiga model mesin diesel. Selama pengujian, kinerja output horsepower diukur menggunakan Electronic

Control Unit (ECU) dengan perangkat lunak berbeda dari yang digunakan pada uji model yang diproduksi massal. Hal ini menyebabkan hasil uji mesin yang mendapatkan sertifikasi terlihat lebih baik, halus, dengan variasi yang minimal.

Mesin yang terlibat dalam penyimpangan proses uji sertifikasi ini digunakan dalam setidaknya sepuluh model mobil, termasuk Toyota HiAce, Toyota Fortuner, Toyota Innova, Toyota Hilux, Toyota Land Cruiser 300, serta Lexus LX500D.

Chairman Toyota Motor, Akio Toyoda, dengan tegas menyampaikan permintaan maaf dari perusahaan. Dia menegaskan komitmennya untuk melakukan reformasi di grup perusahaan tersebut.

“Saya, sebagai orang yang bertanggung jawab atas grup Toyota, akan memimpin upaya transformasi grup ini. Saya harus menunjukkan arah yang benar bagi perusahaan dan menciptakan fondasi yang kokoh bagi generasi mendatang untuk kembali ke jalur yang benar,” ungkapnya.

Ancaman pencabutan sertifikasi produksi massal oleh Kementerian Transportasi Jepang membuat Toyota harus bergerak cepat untuk mengatasi skandal ini dan memulihkan kepercayaan konsumen. Transformasi dan reformasi di dalam grup perusahaan menjadi langkah kunci dalam menghadapi tantangan ini dan menjaga reputasi perusahaan yang telah tergores oleh skandal uji mesin ini.

Hilux Terkena Dampak

Toyota New Hilux Double Cabin 4×4 resmi dijual di Indoensia

Sebelumnya dilaporkan Toyota telah mengambil langkah drastis dengan menghentikan pengiriman sepuluh model kendaraannya setelah ditemukan masalah pada uji sertifikasi.

Keputusan ini mempengaruhi berbagai model, termasuk van Hiace, SUV Fortuner, dan Innova. Lexus SUV LX500D, Hilux, dan Land Cruiser 300 juga terkena dampak.

Perusahaan melaporkan bahwa sepuluh model ini menggunakan mesin yang terkena dampak secara global. Jumlah kendaraan yang terlibat cukup besar, dengan Toyota Industries mencatat penjualan 840 ribu mesin mobil terdampak selama tahun keuangan hingga 31 Maret 2023.

Masalah ini muncul karena adanya ketidaksesuaian selama uji sertifikasi untuk mesin diesel yang dikembangkan oleh afiliasi Toyota Industries. Sebuah komite investigasi khusus telah mengungkapkan temuan ini.

Pada akibatnya, saham Toyota Industries mengalami penurunan, merosot hingga 4% setelah berita tentang masalah uji sertifikasi ini tersebar. Kejadian ini terjadi tak lama setelah Daihatsu menghadapi masalah serupa terkait pelanggaran uji keselamatan kecelakaan.

Dalam upaya menjaga integritas merek, pada Desember 2023, Toyota dan Daihatsu di Jepang mengumumkan penangguhan sementara distribusi mobil.

Kedua perusahaan juga sedang menghadapi dampak kasus kecurangan yang belum terselesaikan.

Tim independen telah melakukan investigasi terhadap Daihatsu yang mengakui melakukan kecurangan pada bagian pintu untuk uji keselamatan tabrak samping pada 88 ribu unit, sebagian besar dijual dengan merek Toyota.

Demikian ulasan terkait Skandal Uji Mesin Toyota Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related posts

Pajang 13 Unit Mobil, Wuling Menyuguhkan Promo Menarik di GJAW 2024

Spesifikasi Citroen Basalt Resmi Diperkenalkan di Panggung GJAW 2024

Spesifikasi Lexus LM 500h 4 Seater, Hybrid Mewah Fitur Kelas Atas