Benelli Patagonian Eagle, Motor 250 cc Mirip Harley

Motor bergaya cruiser punya posisi berkendara yang nyaman.

Buat kamu yang sedang cari motor murah mirip Harley-Davidson, bisa cek spesifikasi Benelli Patagonian Eagle. Dijamin, kamu tidak bakal kecewa melihat desain dan harganya.

Motor blasteran Cina dan Italia tersebut sungguh mirip motor gede asal Amerika Serikat. Gayanya khas cruiser retro dengan penggunaan setang tinggi, jok rendah, serta pijakan kaki agak ke depan.

Kombinasi tersebut membuat berkendara dengan Benelli Patagonian Eagle lebih rileks. Di samping itu, gaya cruiser juga membuat kamu bakal dilirik saat menungganginya melibas jalan raya.

Bagaimana tidak? Masih jarang kuda besi dengan tampilan tersebut di pasar otomotif Indonesia. Kebanyakan motor yang beredar, bergaya skuter matik.

Penasaran dengan detail motor retro 250 cc seharga Rp40 jutaan ini? Untuk informasi lengkapnya, simak bahasan spesifikasi Benelli Patagonian Eagle:

Desain Khas Cruiser Retro

Benelli Patagonian Eagle versi karburator punya ciri khas pakai pelek palang dan knalpot warna hitam

Spesifikasi Benelli Patagonian Eagle dibagi dalam dua varian: Injeksi dan Karburator. Perbedaan keduanya bukan cuma di sistem pengabutan, desain juga dibuat lain.

Khusus Benelli Patagonian Eagle Injeksi, nama lainnya adalah Patagonian 250 EFI. Varian ini meluncur pada Juni 2020.

“Sudah mulai distribusi, seharusnya ada peluncuran tapi karena pandemi dan belum memungkinkan, maka distribusi saja yang dimulai lebih dulu. Barang ready,” kata Joel Kusuma, Business Development Manager Region Jakarta PT Benelli Motor Indonesia saat dihubungi Moladin, Rabu (17/6).

Ciri khas Patagonian Eagle 250 EFI pakai pelek jari-jari, sehingga tampilan retronya semakin keluar. Lalu knalpot pakai balutan warna hitam. Soal warna bodi, versi injeksi ini tersedia dalam pilihan hitam dan torquise (biru kehijauan).

Sementara untuk Patagonian Eagle Karburator cuma tersedia dalam balutan warna hitam. Kemudian peleknya mengandalkan gaya palang (alloy). Knalpot juga dibalut chrome.

Di samping yang disebutkan, keduanya sama-sama menggunakan ukuran roda 90/90-18 inci di depan serta 130/90-15 inci di belakang. Bentuk setang juga tinggi dan lebar. Selanjutnya di bagian jok belakang terdapat sandaran untuk membuat pembonceng rileks saat berkendara melewati perjalanan jauh.

Aura retro hadir pula lewat bentuk lampu berdesain bulat, baik itu sein dan lampu depan. Kemundian panel instrumen serta spion juga pakai gaya bulat.

Spesifikasi Benelli Patagonian Eagle untuk Mesin

Kalau lihat performa mesinnya, tidak istimewa. Namun suaranya seperti motor empat silinder

Paling istimewa dari spesifikasi Benelli Patagonian Eagle Injeksi dan Karburator memang ada di mesin. Jantung mekanisnya pakai kubikasi 250 cc, dua silinder, SOHC. Walau cuma dua silinder, namun suaranya begitu merdu layaknya empat silinder.

Jadi selain karena desain, suara mesinnya pun bakal menyita banyak perhatian orang di jalan. Terkait sistem pendinginan, keduanya juga belum pakai radiator. Benelli cuma menyediakan oil coller.

Bagaimana performanya? Jangan berharap banyak. Kedua varian Benelli Patagonian Eagle tidak ada perbedaan. Sama-sama mampu memuntahkan torsi 16,5 Nm pada 6.000 rpm dan tenaga 17,43 hp pada 8.000 rpm. Padanan mesin tersebut adalah transmisi manual 5-percepatan.

Kalau dibandingkan dengan kompetitor yaitu SM Sport V16, tentu Benelli kalah jauh. Jantung mekanis SM Sport V16 yang sama-sama pakai kubikasi 250 cc dan dua silinder, bisa memuntahkan torsi hingga 19 Nm pada 6.000 rpm dan tenaga 18,7 hp pada 8.000 rpm.

Tabel Performa Mesin Benelli Patagonian Eagle

Kapasitas Mesin

249 cc, SOHC, Dua Silinder

Bore x Stroke

55 x 52,4 mm

Tenaga Maksimal

17,43 hp pada 8.000 rpm

Torsi Puncak

16,5 Nm pada 6.000 rpm

Sistem Penyemprotan Bahan Bakar

Injeksi / Karburator

Transmisi

5-Percepatan Manual

Baca juga:

Fitur Benelli Patagonian Eagle

Versi injeksi dapat tambahan fitur berupa lampu hazard dan rem cakram di roda belakang

Jika melihat spesifikasi Benelli Patagonian Eagle untuk fitur, tidak banyak perbedaan antara versi injeksi dan karburator. Sistem pencahayaan masih sama-sama menggunakan bohlam, belum tersentuh LED.

Kemudian panel instrumen mengandalkan analog, bukan digital. Tentu ini sengaja dilakukan untuk membuat aura retro semakin terasa.

Lalu apa beda fitur antar varian? Benelli Patagonian 250 EFI seperti namanya sistem injeksi sudah hadir. “Mesin kini menggunakan teknologi injeksi yang memacu semakin responsif, konsumsi bahan bakar rendah, dan bersahabat dengan lingkungan,” seperti dikutip dari laman resmi Benelli Motor Indonesia.

Bukan cuma itu, rem cakram hadir di kedua roda untuk varian injeksi. Alhasil pengereman bisa semakin optimal. Anti-lock braking system (ABS) sayangnya tidak ikut menyertai.

Selanjutnya, Benelli Patagonian 250 EFI punya lampu hazard. Fitur ini berguna bila terjadi masalah di jalan. Pengendara bisa memberi tanda hazard untuk memberitahukan bahwa butuh bantuan. Tentunya, pengunaan hazard harus dalam posisi motor berhenti ya!

Harga Benelli Patagonian 250 EFI dan Patagonian Eagle

Benelli Patagonian Eagle versi karburator dijual Rp41 jutaan

Setelah mengetahui spesifikasi Benelli Patagonian Eagle, kira-kira berapa harga yang pantas? Motor ini dijual Rp40 jutaan.

Ada sedikit perbedaan harga antara versi injeksi dan karburator. Benelli Patagonian 250 EFI dijual Rp44,9 juta (OTR Jakarta). Sementara Benelli Patagonian Eagle (karburator) Rp40,3 juta (OTR Jakarta).

Wajar kalau versi injeksi lebih mahal, lantaran ada tambahan beberapa fitur seperti lampu hazard dan cakram di roda belakang. Dari sisi tampilan juga lebih retro dengan penggunaan pelek jari-jari.

Sementara versi karburator, belum memiliki semua fitur itu. Ditambah lagi, masih pakai pelek palang (alloy).

Usai mengerti secara detail spesifikasi Benelli patagonian Eagle, kira-kira mau beli yang mana? Karburator atau Injeksi? Pilihan di tangan kamu!

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa