Peta persaingan mobil listrik di Tanah Air makin semarak lantaran GAC Aion New Energy Automobile Co., Ltd sudah resmi mendarat di Indonesia. Anak perusahaan GAC Group tersebut diboyong Indomobil Group dan langsung mengumumkan dua model pertama yaitu GAC Aion Y Plus dan Hyper HT.
Kedua mobil baru GAC Aion ini diklaim akan memamerkan produk energi baru yang handal, cerdas, berteknologi tinggi dan juga terjangkau untuk pasar Indonesia.
“Di Cina yang terbesar itu BYD, Tesla dan selanjutnya ada GAC Aion yang dasarnya memang perusahaan otomotif yang punya pengalaman sudah puluhan tahun. Mereka tahu bagaimana bikin mobil dengan platform yang bagus dan harga terjangkau sehingga cocok untuk konsumen di Indonesia. Setelah penandatanganan agreement ini selanjutnya mobil-mobil GAC Aion akan langsung kami jual,” kata Jusak Kertowidjojo, selaku Presiden Direktur Indomobil Group di Jakarta (2/4).
Lebih spesifik Jusak mengungkapkan akan menghadirkan 2 model yakni GAC Aion Y Plus dan GAC Hyper HT. “Kita sendiri (Indomobil) memang perusahaan otomotif dan tren di dunia mengarah ke EV. Seperti kita tahu di Eropa tahun 2035 sudah tidak boleh mobil ICE, sementara di Cina pasar EV sudah mencapai 30 persen ddan terus meningkat,” tandas Jusak lagi.
Fakta tersebut mau tidak mau harus segera ditangkap oleh produsen otomotif di Indonesia untuk mempercepat peralihan ke kendaraan listrik. “Pasar ICE makin lama makin mengecil investasi Billion Dollar akan mengarah ke EV. Kalau semakin tinggi maka merek-merek yang kuat enggak cuma satu itu strateginya Indomobil karena di Indonesia kebayakan merek Jepang,” urai Jusak.
“Target GAC Aion pada bulan Juli ini kami akan memulai penjualan. Yang sudah bisa kami jelaskan ada dua yaitu GAC Aion Y Plus dan Hyper HT, lalu akhir tahun kami akan memulai produksi di Indonesia. Kami berharap produksi yang dihasilkan bisa dipasarkan ke market Eropa,” tambahnya.
Alasan GAC Aion Y Plus dan Hyper HT Masuk Lebih Dulu Jadi Magnet GIIAS 2024
Produk masif pertama yang dipersiapkan GAC Aion dan Indomobil merujuk pada satu nama yaitu GAC Aion Y Plus. Bicara mobil ini sejatinya merupakan SUV crossover yang berdimensi panjang 4.535 mm, lebar 1.870 mm, tinggi 1.650 mm, dan memiliki wheelbase 2.750 mm.
Meski bermodel Crossover, tampilanya yang lebih melar justru mirip tampang Low MPV walau sasaran rivalnya membidik BYD Atto 3 dan MG ZS EV. “Dari dua mobil yang sudah dikonfirmasi, salah satunya mungkin akan kita perkenalkan lebih dulu untuk pre order di bulan Juni tapi itu tergantung schedule masuk mobilnya. Jadi ada satu yang kita tarik ke depan dan satu lagi di GIIAS 2024,” ujar Andri Ciu, CEO PT Indomobil Energi Baru di Jakarta (2/4).
Lantas apa alasan GAC Aion Y Plus dan Hyper HT jadi model awal yang lebih dulu masuk di Tanah Air. “Yang pertama di Indonesia ini dua market share terbesar adalah SUV dan MPV. Dua ini kami penuhi dengan GAC Aion Y Plus dan Hyper HT unutk memenuhi kebutuhan dua market tersebut. Memang di Cina untuk Y Plus itu panggilannya SUV tapi kalau nanti dilihat kita lebih condong menyebut MPV crossover dengan targret market lifestyle dan tentu disesuaikan dengan kebutuhan,” urai Andri lagi.
GAC Aion Y Plus akan hadir disokong motor listrik tunggal berpenggerak roda depan dengan keluaran tenaga 201 dk dan torsi 225 Nm. Ada dua pilihan baterai Lithium-ion masing-masing 63,2 kWh (490 km) dan 68,3 kWh (550 km). Lebih jauh Andri mengklaim akan menyiapkan 30 diler GAC Aion hingga akhir tahun 2024.
Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.