Seiring dengan era elektrifikasi kendaraan di Tanah Air, Suzuki Indomobil Sales (SIS) berencana menghadirkan mobil-mobil ramah lingkungan untuk pasar nasional. Pilihan yang dibocorkan adalah Suzuki Ertiga Hybrid versi bensin atau Full Elektrik.
Pabrikan berlogo ‘S’ menyampaikan niat tersebut saat bincang virtual 50 tahun Suzuki di Indonesia, Senin (7/12/2020). Tentunya jika benar terjadi, pasar multi purpose vehicle (MPV) semakin memanas.
Hideaki Tokuda, Direktur PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, Suzuki Ertiga baru nanti tidak akan ada solar lagi. “Kami berfikir untuk benefit konsumen bukan solar, yang terpenting lebih irit”.
“Kemungkinan akan masuk ke salah satunya (Suzuki Ertiga Hybrid versi bensin atau listrik). Saat ini kita sedang pelajari semua, karena kita mau melahirkan yang lebih bagus dari sekarang (generasi Suzuki Ertiga saat ini),” ujar Hideaki.
Namun sangat disayangkan, Ia masih enggan membocorkan terkait Suzuki Ertiga Hybrid atau Listrik yang bakal dirilis untuk pasar otomotif Tanah Air. Pun begitu, rencana ini tentunya bakal sangat menarik untuk ditunggu.
Mengingat jika benar Suzuki Ertiga hybrid versi bensin atau listrik benar dijajakan untuk pasar Indonesia, tentunya bakal lebih banyak pilihan mobil ramah lingkungan di pasar nasional.
Kompetitor seperti Mitsubishi bahkan sudah lebih dulu membeberkan rencananya untuk membuat Xpander hybrid. Toyota sendiri masih malu-malu, namun sepertinya Avanza hybrid juga bakal hadir. Kalau ada Avanza, tentu Xenia ikutan.
Seperti diketahui, Suzuki Ertiga jadi salah satu produk terlaris Suzuki Indonesia. Mobil ini berkontribusi hingga 12,5 persen atau 5.715 unit untuk penjualan ritel dan 10,5% atau 5.143 unit untuk total wholesales nasional.
Suzuki Ertiga Hybrid atau Listrik Buat Penuhi Program LCEV?
Membahas lebih lanjut mengenai kemungkinan Suzuki Ertiga Hybrid atau listrik di Indonesia. Sejatinya Suzuki menyambut baik program yang dicanangkan pemerintah terkait low carbon emission vehicle (LCEV).
“Untuk generasi baru LCEV dari pemerintah, jadi kita harus melihat dengan keseluruhan juga, kita belum bisa katakan model apa, bagaimana melahirkan mobilnya, berapa harganya, harus lebih murah, lebih irit dan bisa dilokalisasikan. Ini yang sedang kita study (pelajari),” kata Hideaki.
Sekadar informasi, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 20 tahun 2017 yang menetapkan bahwa Indonesia mulai mengadopsi Standard Emisi Gas Buang Euro IV semenjak Oktober 2018. Selain itu, sejalan dengan perkembangan terkait dengan emisi gas buang.
Satu berselang, terbit juga mengenai Peraturan Pemerintah No 73 tahun 2019 yang merupakan sebuah langkah peralihan untuk mengarah kepada penerapan pajak barang mewah kendaraan bermotor (PpnBM).
Dari yang semula berdasarkan bentuk kendaraan serta besaran mesin menjadi pajak barang mewah kendaraan bermotor yang perhitungannya berdasarkan tingkat emisi gas buang serta efisiensi penggunaan bahan bakarnya.
Dikeluarkannya Peraturan Menteri LHK 20/2017 dan Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 2019 disambut baik oleh para pelaku industri kendaraan bermotor anggota GAIKINDO.
Gaikindo menekankan setiap anggotanya menyelaraskan kebijakan-kebijakan Pemerintah tersebut ke dalam rencana bisnis untuk jangka menengah maupun jangka panjang.
Ada 3 hal strategis yang diharapkan dari PP73/2019 :
- Emisi gas buang kendaraan bermotor bisa ditekan dan mengarah atau mengikuti standard International yang berlaku.
- Pendapatan Pemerintah dari Pajak Barang Mewah Kendaraan Bermotor (PpnBM) tidak berkurang.
- Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia bisa tetap tumbuh sehingga Indonesia bisa menjadi salah satu basis industri kendaraan bermotor terkemuka di Asia.
Well.. dengan kita tunggu bersama kehadiran produk ramah lingkungan Suzuki untuk Indonesia. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kalian.
Baca juga: