Dua Minggu berlalu semenjak perhelatan akbar GIIAS 2024 digelar, Suzuki tetap fokus pada kendaran hybrid. Meski faktanya lagi-lagi pemerintah Indonesia tidak memberi rekomendasi kebijakan baru untuk industri otomotif tahun ini yang berarti tidak ada insentif terkait mobil hybrid.
“Bagi kami di Suzuki, yang sesuai dengan kondisi di Indonesia adalah hybrid. Tapi kitapun terus mendukung apapun kebijiakan dari pemerintah,” terang Joshi Prasetya, Dept. Head Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), disela media gathering Suzuki di Sisha Cafe, Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta, Jumat (9/8).
PT SIS tetap sendiri melihat pergerakan tren pengguna mobil hybrid sudah semakin meluas merambah ke kota-kota kecil.
“Kalau dilihat dari kita pertama kali memperkenalkan Suzuki Hybrid, minat dari konsumen itu mulai berubah. Sekarang kan dominasi dari hybrid itu semakin membesar dan hal itu juga mulai dirasakan di kota-kota besar sampai ke kota-kota kecil,” urai Joshi lagi.
“Jadi ya saya yakin dengan adanya teknologi yang terjangkau ini membantu masyarakat untuk bisa mempopulerkan kendaraan elektrifikasi,” tambahnya.
Fakta ini memang sejalan dengan pencapaian Suzuki di GIIAS 2024 lalu. Dimana SPK Suzuki di GIIAS 2024 tembus 1.705 unit dengan New XL7 berkontribusi sebesar 32% atau sekitar 551 unit yang didominasi model hybrid.
“Memang kita sudah memamerkan eVX, tapi kita masih mampelajari untuk pemasaran teknologi selanjutnya dan saat ini kita masih fokus ke kendaraan Ertiga dan XL7 hybrid,” kata pria berkacamata ini lebih lanjut.
Suzuki eVX Mau Dibawa Kemana?
Penampilan perdana Suzuki eVX juga memberi warna bagi model-model Suzuki di masa depan. Mengingat rencananya mobil ini bakal diproduksi di Indonesia mulai tahun depan.
Lantas bagaimana dengan insight terkait eVX? “Dengan adanya GIIAS kemarin tentunya banyak masukan ke Suzuki, kita lihat nanti hasilnya bagaimana, nanti kita akan informasikan. Lalu terkait mobil-mobil listrik (BEV) Suzuki Indonesia mamang melihat sesuai kebutuhan dan kesiapan juga, tidak hanya minat konsumen tapi juga kita mempertimbangkan environment,” tukas Joshi mantap.
“Sebenarnya bukan kendala lama atau tidaknya tapi bagaimana kita bisa menyediakan kendaraan dengan teknologi yang ramah lingkungan sesuai dengan kebutuhan dari konsumen. Dan Suzuki masih melihat bahwa untuk segmen di kendaraan harga terjangkau ini masih cukup besar,” tutupnya.
Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.