Test Drive Xpander Cross di Bali – Sudah setengah jalan saya lalui bersama LSUV 7-penumpang Mitsubishi ini. Mulai dari bertemu kepadatan jalan di Denpasar dan Tabanan, sampai harus berhadapat dengan jalan meliuk di Ubud dan Tamblingan.
Impresi yang paling jelas adalah Xpander Cross lebih nyaman dari Xpander biasa. Terlebih lantaran kesenyapan kabin ditingkatkan dan racikan suspensi baru. Faktor yang disebut terakhir itu sungguh berpengaruh ke rasa berkendaranya yang semakin presisi.
Test drive Xpander Cross di Bali membuktikan bahwa meliuk ditikungan serta melibas jalan bergelombang dalam kecepatan tinggu, mobil terasa tetap stabil. Gejala limbung begitu minim (baca pembahasan lengkapnya di sini)
Lalu bagaimana performanya di tanjakan? Apakah konsumsi BBM mobil ini irit? Simak bahasan test drive Xpander Cross berikut ini:
Xpander Cross Kuat Nanjak?
Daerah Tamblingan di Bali jadi ujian untuk membuktikan performa mobil ini. Bagaimana tidak? Tanjakannya benar-benar curam, mungkin ada yang sampai kemiringannya 45 derajat. Meliuk-liuk pula.
Kondisi ini diperparah, saya melakukan test drive Xpander Cross sambil beriring-iringan. Sering kali, mobil harus berhenti di tanjakan curam.
Beruntung Xpander Cross dibekali fitur hill start assist (HSA). Alhasil mobil tetap bisa dapat momentum untuk melaju naik, setelah berhenti di jalan menanjak. Fitur HSA menjaga mobil tetap diam sekitar tiga detik (tidak mundur) saat pedal rem dilepas. Jadi, saya punya cukup waktu untuk benar-benar fokus menginjak pedal gas.
Saat berkendara dengan Xpander Cross AT (automatic) di kondisi seperti ini, tidak disarankan bertahan di transmisi D. Ada baiknya mainkan ke posisi L dan 2, supaya gigi yang dipakai terus bertahan di kisaran rendah.
Memang ada masanya, mobil berpenggerak roda depan ini seperti kurang tenaga. Lajunya jadi pelan, sehingga naiknya merayap. Maklum, beban yang dibawa cukup berat.
Sebagai informasi, Xpander Cross yang saya kendarai diisi oleh empat orang. Ditambah lagi, bagasi dijejali beberapa tas besar dan koper
Baca juga:
Test Drive Xpander Cross, Bagaimana Soal Irit?
Di atas kertas spesifikasi mesin mobil ini, tidak ada perbedaan dengan Xpander biasa. Andalannya adalah kapasitas 1.499 cc MIVEC DOHC, mampu memuntahkan torsi puncak 141 Nm pada 4.000 rpm dan tenaga maksimal 103 hp pada 6.000 rpm.
Padanannya sistem transmisi 4-percepatan otomatis. Tersedia pula 5-percepatan manual untuk varian paling rendah atau Xpander Cross MT.
Selana test drive Xpander Cross, saya melakukan uji irit. Caranya seperti biasa dengan memperhatikan panel instrumennya yang informatif. Di sana sudah ada indikator yang menunjukkan jarak tempuh dan konsumsi bahan bakar rata-rata.
Berkendara dari Denpasar, Tabanan, Tamblingan, sampai Ubud selama satu hari penuh, sejauh kurang lebih 152 Km, diperoleh angka 12,1 Kpl. Tidak istimewa, tapi cukuplah untuk mobil 1.500 cc yang habis melewati kombinasi jalan macet, meliuk, dan menanjak.
Kesimpulan, Xpander Cross Layak Beli?
Harga Xpander Cross memang tidak bisa dikatakan murah. Varian AT yang saya kemudikan dibanderol Rp280,7 juta (OTR Jakarta). Jika dibanding kompetitor, masih banyak yang lebih murah, sebut saja Toyota Rush dan Daihatsu Terios.
Hanya saja, mobil pabrikan tiga berlian ini unggul dari sisi desain. Xpander Cross punya tampilan yang gagah, khas SUV. Cocok buat konsumen dengan jiwa tualang.
Performa mesinnya memang tidak terlalu wow, tapi sebagai mobil keluarga sepertinya sudah cukup. Konsumsi bahan bakarnya juga dalam tahap wajar.
Soal rasa berkendara, dua jempol saya berikan untuk kestabilan mobil ini dalam melahap jalan menikung. Rasanya benar-benar manut dibawa meliuk-liuk. Diajak melaju cepat, kemudi juga tidak perlu banyak koreksi. Anteng.
Kesenyapan kabin dan kualitas audio juga jadi nilai plus lain untuk Xpander Cross. Ya, begitulah memang, ada harga ada rupa. Tertarik beli?