Tips Beli Avanza Bekas – Toyota Avanza merupakan mobil favorit masyakarat Indonesia. Hal ini terbukti dari angka penjualannya yang baik. Kembaran Daihatsu Xenia ini selalu masuk dalam 10 mobil terlaris di Tanah Air.
Selain laris, Avanza juga disukai masyarakat dari generasi ke generasi. Bagaimana tidak? Low MPV tersebut lahir pada 2003 dan masih bertahan hingga sekarang. Kalau dihitung, usianya sudah menginjak 17 tahun.
Hanya saja yang jadi permasalahan, tiap tahun harga Avanza bekas semakin tinggi. Banderol Avanza terbaru, mulai Rp200 jutaan. Sebagian konsumen yang punya bujet terbatas dan tidak mau mencicil, tentu kesulitan.
Lalu apa solusinya? Paling pas sebenarnya beli Toyota Avanza bekas. Di samping harganya jauh lebih murah, bisa cuma Rp70 jutaan. Hanya saja membeli mobil bekas tidak boleh asal. Salah-salah, bisa menyesal kemudian.
Oleh karena itu, ada baiknya simak tips beli Avanza bekas sebelum melakukan pembelian. Berikut panduan lengkapnya:
Tips Beli Avanza Bekas Berkualitas
Sesungguhnya Toyota Avanza merupakan mobil yang jarang punya masalah. Bisa dikatakan punya daya tahan kuat, buktinya banyak dipakai oleh taksi dan rental. Apalagi kalau bicara irit, performa mesinnya sungguh tidak perlu diragukan.
Meski demikian, bukan berarti Toyota Avanza tidak punya permasalahan. Setidaknya ada tujuh hal yang perlu kamu perhatikan sebelum beli Avanza dalam kondisi bekas.
1. Ketahui Ciri Khas Avanza dari Generasi ke Generasi
Tips beli Avanza bekas yang pertama, kamu perlu mengetahui ciri khas Avanza dari generasi ke genarasi. Maklum, mobil ini sudah ada sejak 2003 dan diproduksi pada 2004. Toyota bahkan sudah membuatnya dalam generasi ketiga.
Buat orang awam, memang tidak terlihat perubahannya secara signifikan. Hanya saja untuk kamu yang ingin membeli Avanza bekas, perlu untuk mengetahuinya. Pasalnya setiap generasi memiliki spesifikasi berbeda, sekaligus kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Avanza Generasi Pertama (2003 – 2011)
Meski Avanza pertama kali meluncur pertama kali pada 2003, namun produksinya dilakukan pada 2004. Ketika itu cuma ada satu pilihan mesin 1.300 cc, belum pakai teknologi katup variabel (VVT-i). Pilihan transmisinya juga masih manual.
Kemudian tujuh bulan setelah meluncur, barulah Avanza 1.3 S dengan transmisi otomatis dirilis. Mesin juga mendapat penyegaran dengan mengusung teknologi VVT-i. Alhasil performa lebih baik. Terdapat pula tambahan fitur keselamatan anti-lock braking system (ABS).
Pada 2006, lahir Avanza 1.500 cc. Kehadirannya untuk memberi pilihan performa mesin yang lebih bertenaga untuk konsumen. Avanza 1.5 S ini juga telah pakai sensor parkir belakang dan ABS.
Avanza Generasi Kedua (2011 – 2015)
Disebut sebagai generasi kedua, lantaran desain berubah total. Desain lampu dibuat lebih lancip, baik depan dan belakang. Dimensi panjangnya juga sedikit ditambah supaya bagasi belakang muat galon air isi ulang.
Kenyamanan kabin juga ditingkatkan, roof lining dibuat lebih baik sehingga mampu meredam panas dan suara berisik air. Lalu kuris baris kedua bisa digeser maju mundur. Tidak ketingalan Veloz pun lahir sebagai varian tertinggi dengan tampilan lebih istimewa, karena pakai bodi kit.
Pada 2013, Avanza generasi kedua ini mengalami facelift. Fitur keselamatan dual SRS Airbag disematkan dan menyempurnakan level noise, vibration, dan harshness (NVH).
Avanza Generasi Ketiga (2015 – Sekarang)
Mesin berganti dari tadinya berkode K3-VE untuk 1.300 cc dan 3SZ-VE untuk 1.500 cc menjadi NR Series. Hadir pula fitur Dual VVT-i yang Efeknya Avanza generasi ini punya performa yang lebih mantap.
Untuk mesin 1.300 cc, kini kode mesinnya berubah pakai 1NR-FE. Torsi naik dari 116,7 Nm jadi 120,6 Nm. Kemudian tenaganya meningkat dari 92 PS jadi 96,5 PS.
Sementara untuk Avanza 1.500 cc, kodenya jadi 2NR-FE. Di atas kertas, performanya tidak berubah banyak. Hanya saja torsi maksimal bisa dicapai pada putaran mesin lebih rendah yaitu 4.200 rpm, sebelumnya 4.400 rpm. Ini juga berlaku untuk Avanza 1.300 cc.
Dengan perbedaan tersebut, efisiensi bahan bakar Avanza generasi ketiga dengan mesin seri NR diklaim meningkat 15 persen. Menarik bukan?
Kemudian pada 2019 terjadilah facelift, dengan perbedaan di sektor wajah. Desain Avanza generasi ketiga facelift ini lampu depannya mirip MPV mewah, Toyota Vellfire. Ada pula sistem pencahyaaan LED sebagai pelengkap. Tampilan seperti itu bertahan hingga sekarang.
2. Cek Komponen yang Sering Bermasalah Sebelum Beli Avanza Bekas
Tips beli Avanza bekas yang pertama, cek komponen yang sering bermasalah. Sebenarnya tidak ada penyakit umum dari mobil ini. Permasalahan sering terjadi, karena tidak rutin servis dan faktor usia.
Contohnya masalah AC tidak dingin, mesin overheat, dan bunyi-bunyian mengganggu. Soal AC tidak dingin, biasanya usia magnetic clutch memang sudah waktunya diganti. Rentang umur magnetic clutch AC Avanza berkisar 40 – 90 ribu kilometer.
Kemudian untuk mesin Avanza mudah overheat, pemilik biasanya lupa mengisi water coolant ke radiator. Persoalan mesin juga ada yang mengeluhkan ngelitik. Penyebabnya tidak lain penggunaan bahan bakar subsidi. Ada pula Avanza yang mesinnya bergetar hebat, kebanyakan persoalannya ada di busi dan koil mati sehingga menyebabkan mesin pincang.
Terkakhir masalah Avanza adalah sering terdengar bunyi-bunyian yang mengganggu. Sebenarnya ini wajar, apalagi mobil sudah dipakai untuk perjalanan sangat jauh. Maklum statusnya sebagai mobil keluarga pasti menjadikan daya jelajahnya sangat luas. Baik itu untuk pulang kampung, hingga berjalan-jalan ke lokasi wisata.
Hanya saja memang kalau sampai mengganggu, maka ada beberapa komponen yang perlu diganti. Sebut saja karet stabilizer di kaki-kaki. Kemungkinan lain adalah karet pintu sudah getas. Alhasil kekedapan kabin jadi berkurang, membuat suara dari luar mudah masuk.
Baca juga:
2. Perhatikan Riwayat Servis
Supaya meminimalkan masalah Avanza yang disebutkan di atas terjadi, tips beli Avanza bekas selanjutnya adalah perhatikan riwayat servis mobil. Kamu bisa mengeceknya dengan mudah lewat buku servis.
Jika tertulis lengkap di sana, mobil melakukan servis secara rutin. Maka biasanya dalam kondisi baik dan direkomendasikan untuk dibeli. Hanya saja banyak yang buku servisnya hilang, apalagi Avanza sudah berusia lebih dari 10 tahun.
Kalau pemilik tidak punya buku servis, cara kedua adalah perhatikan odometer (jarak tempuh). Penggunaan normal mobil pribadi di Indonesia, kira-kira dalam setahun akan menempuh jarak 15 – 20 ribu kilometer. Tinggal dikalikan saja dengan usia mobil. Kalau hasilnya di atas itu jauh, maka banyak yang mengatakan mobil capek.
Sebaiknya hindari membeli mobil capek seperti itu, biasanya bekas digunakan sebagai rental atau taksi. Kecuali kamu memang benar-benar siap dengan konsekuensinya. Salah satu keunggulan beli mobil capek, harganya relatif murah.
3. Cek Fisik Kendaraan
Tips beli Avanza bekas selanjutnya, cek fisik kendaraan. Odometer sesungguhnya dapat menipu, karena bisa dimanipulasi. Maka dari itu, kamu perlu melakukan cek fisik secara langsung.
Cara cek fisik, biasanya tampak dari interior. Lingkar kemudi kondisinya sudah putar atau halus. Kalau dilapisi kulit, sudah banyak mengelupas. Kemudian jok pengemudi ambles ketimbang penumpang. Itulah tanda-tanda mobil capek. Jadi, kamu perlu menaruh rasa curiga kalau menemukan Avanza dengan kondisi tersebut.
Keunggulan lain cek fisik, kamu bisa mengetahui bahwa Avanza bekas yang ingin kamu beli bekas terendam banjir atau tidak. Pasalnya kalau bekas banjir, patut dihindari. Cara mudah mengeceknya, lihat bagian bawah karpet dan karet pintu. Jika menemukan pasir, lumpur, dan noda air, maka curigalah.
Eksterior mobil Avanza bekas juga perlu dicek fisik, masih mulus atau banyak baret? Kalau ada banyak luka di bodi mobil, tentu bisa mengurangi harga.
Apabila kamu sudah melakukan berbagai pengecekan di atas, maka saatnya test drive. Rasakanlah bagaimana kinerja mesin serta batingan susensinya. Pastikan semua bekerja dengan baik.
4. Mengecek Kelengkapan Surat
Keamanan berkendara bukan hanya bersifat fungsional yang berasal dari komponen-komponennya, melainkan juga dari segi administratif berupa kelengkapan surat. Lakukanlah pengecekan terhadap BPKP dan STNK asli dari Avanza bekas yang akan Anda beli.
Pastikanlah penjual selalu membayar pajak secara teratur. Jangan sampai beli mobil dengan pajak yang sudah lama tidak dibayarkan. Pasalnya nanti kamu perlu melakukan pengurusan sendiri, tentu bakal menyita waktu dan uang.
5. Jangan Sampai Salah Harga dalam Membeli Avanza Bekas
Setelah memastikan mobil incaran kamu layak, tips beli Avanza bekas selanjutnya perhatikan harganya. Dalam meminang mobil bekas, memang tidak ada patokan pasti. Hanya saja, paling umum adalah semakin tua umur mobil, maka semakin murah harganya.
Kemudian harga Avanza bekas juga bisa lebih murah, kalau ada cacat. Baik itu bodi lecet, hingga fitur-fitur yang tidak bekerja semestinya.
Tidak ketinggalan, kamu dapat mengecek harga Mobil Avanza bekas di laman online. Perbandingkanlah laman satu dengan lain untuk mendapat patokan awal.
Daftar Harga Toyota Avanza Bekas
Model dan Tahun Produksi |
Harga |
Avanza 1.3 (2004 – 2011) |
Rp 70 – 100 Jutaan |
Avanza 1.3 (2012 – 2015) |
Rp 100 – 120 Jutaan |
Avanza 1.3 (2016 – 2019) |
Rp 120 – 170 Jutaan |
Avanza 1.5 (2007 – 2011) |
Rp 80 – 110 Jutaan |
Avanza 1.5 (2012 – 2015) |
Rp 120 – 150 Jutaan |
Avanza 1.5 (2016 – 2019) |
Rp 160 – 200 Jutaan |
6. Siapkan Uang Lebih
Usai kamu mengetahui patokan harga, jangan langsung melakukan pembelian. Sebagai pembeli mobil bekas, kamu perlu memastikan punya bujet lebih di luar untuk membayar unit mobil.
Buat apa bujet tersebut? Perlu diingat, membeli mobil bekas tentu ada resiko kerusakaan yang tidak diketahui. Meski sudah test drive dan tes fisik, bukan tidak mungkin ada luput.
Oleh karena itu, tips beli Avanza bekas selanjutnya adalah sediakan bujet tambahan. Minimal 10 persen dari harga mobil. Uang itu digunakan untuk perbaikan dan mengganti suku cadang.
7. Membeli di Tempat Terpercaya Merupakan Tips Beli Avanza Bekas yang Terakhir
Tips selanjutnya untuk beli Avanza bekas yang perlu kamu terapkan adalah memilih tempat pembelian terpercaya. Jangan mudah tergiur dengan penawaran menarik. Selidikilah terlebih dahulu rekam jejak penjual.
Kalau beli dari akun media sosial, lakukanlah dengan ekstra hati-hati. Paling aman adalah ada rekomendasi dari orang terdekat. Bisa juga dengan mendatangi langsung toko mobil bekas yang memang direkomendasikan oleh merek Toyota. (LDR)