Berkendara mobil yang aman saat hujan, sungguh perlu kita lakukan. Pasalnya itulah cara agar kita selamat sampai tujuan. Tentu kamu tidak mau ada masalah di perjalanan bukan?
Sebenarnya mau musim hujan atau bukan, kita perlu berkendara mobil dengan aman. Bedanya kalau nyetir mobil saat hujan, kita wajib pasang tingkat kewaspadaan ekstra. Salah satunya karena air yang menggenang di jalan membuat ban mobil tidak bisa mencengkeram aspal sebaik saat kondisi kering.
Di samping itu, hujan juga membuat pandangan berkendara tidak terlalu luas. Apalagi naik mobil saat malam hari dan hujan. visibilitas ke jalan pastinya berkurang drastis.
Supaya meminimalkan potensi kecelakaan, kamu bisa melakukan beberapa tips berkendara aman saat musim hujan. Mulai dari melakukan pengecekan ban, wiper, hingga lampu mobil. Tidak lupa perhatikan pula kesehatan pengemudi, kalau kondisi tidak fit, janganlah berkendara.
Lalu berkendara di musim hujan, juga perlu lebih waspada. Misalnya saja dari sisi kecepatan makimum mobil harus tetap dijaga, jangan sampai ngebut ketika hujan turun dan melewati genangan air. Hal ini bisa membuat ban mobil mengalami aquaplanning, sehingga laju kendaraan sulit dikendalikan.
Mau tahu lebih detail soal cara berkendara yang aman saat hujan? Berikut 11 tipsnya:
1. Pastikan Kondisi Ban Mobil
Tips mengemudi mobil saat hujan yang aman adalah, kamu perlu cek kondisi ban sebelum benar-benar naik mobil. Ini penting, karena ban merupakan satu-satunya komponen yang bersentuhan dengan jalan.
Bila ban mobil dalam kondisi aus atau botak, maka daya cengkeramnya pasti lemah. Tentu ini akan sangat membahayakan saat berkendara. Maka dari itu untuk bisa berkendara aman saat hujan, kamu wajib pastikan ban mobil dalam kondisi prima. Bukan cuma keausannya, tapi juga tekanan anginnya.
Jangan sampai kamu pasang tekanan angin ban yang terlalu tinggi, karena bisa pula mengurangi traksi. Kalau terlalu rendah, tentu menjadikan ban kempis sehingga banyak masalah lain yang bakal timbul seperti cepat aus.
Oleh karenanya, kalau mau ideal harus pastikan tekanan angin ban secara tepat. Kamu bisa mengecek tekanan angin yang sesuai di pilar pintu pengemudi mobil bagian dalam. Di sana terpampang jelas standar angin ban mobil yang kamu kendarai.
Gunakan pula angin nitrogen saat berkendara di musim hujan. Hal tersebut memastikan kondisi tekanan stabil ketika cuaca dingin. Efeknya ban jadi tidak mudah kempis.
2. Pakai Ban Asimetris
Kalau ban kamu sudah botak, maka sebaiknya ganti dengan ban baru yang punya kemampuan baik ketika melewati genangan air. Ciri-ciri ban mobil yang pas untuk musim hujan adalah berpola tapak asimetris. Hal tersebut lantaran ban asimetris kemampuannya dalam membuang air lebih baik. Alhasil cengkeraman ke jalan jadi lebih baik.
Contoh ban asimetris yang bagus dipakai berkendara mobil saat hujan adalah Bridgestone Turanza, GT Radial Champiro Luke, Dunlop Veuro VE302, serta Michelin Pilot Sport 4.
3. Cek Wiper
Ketika musim hujan tiba, kamu perlu mengecek kondisi wiper mobil. Lihat karetnya, kalau sudah getas dan tidak bisa membersihkan kaca secara sempurna, sebaiknya ganti dengan wiper baru. Pengecekan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah air wiper. Jangan sampai air sabun tersebut habis, isi sampai kondisi optimal.
Wiper punya peran penting untuk berkendara aman saat hujan. Komponen tersebut bisa membuat visibilitas berkendara lebih baik. Pasalnya fungsi wiper adalah menyeka air di kaca depan dan belakang mobil. Jadi, pastikanlah kondisi wiper mobil masih baik sebelum mulai berkendara di musim hujan.
4. Waspada 10 Menit Pertama Turun Hujan
Salah satu yang perlu diwaspadai saat berkendara saat hujan adalah 10 menit pertama. Ketika hujan turun, 10 menit awal merupakan waktu krusial. Biasanya pengendara bakal lebih sering memacu kendaraan secara cepat untuk menghindar dari kebasahan, terutama para pengguna motor. Oleh karena itu, kamu wajib pasang kewaspadaan ekstra.
Jalanan juga biasanya lebih licin saat 10 menit pertama turun hujan. hal ini karena saat hujan turun, air akan bercampur dengan kotoran, minyak dan partikel di jalan, menimbulkan lapisan yang amat licin. Maka berkendaralah dengan perlahan dan waspada terhadap mobil lain. Biasanya setelah lebih dari 10 menit, air hujan bakal menghapus kotoran-kotoran tersebut sehingga jalanan lebih aman untuk dilewati.
Kalau kamu mau benar-benar berkendara aman saat hujan, 10 menit pertama bisa pinggirkan mobil sejenak. Jangan menyetir dulu. Tunggu sampai hujan benar-benar menyapu seluruh jalan, barulah kembali ke jalan.
5. Atur AC dan Aktifkan Defogger
Naik mobil malam hari saat hujan tentu potensi kecelakaan semakin tinggi, hal ini lantaran visibilitas berkendara sangat berkurang. Oleh karenanya, kamu perlu ekstra waspada. Di momen seperti itu, jangan sampai ada hambatan lain seperti kaca mengembun yang justru bisa membuat pandangan ke jalan semakin rendah.
Oleh karenanya, tips berkendara mobil saat hujan selanjutnya adalah atur suhu dan semburan AC secara benar. Caranya jangan arahkan AC mobil ke jendela kiri atau kanan, karena justru bisa membuat kaca mengembun. Sebaiknya arahkan ke atas atau ke tengah-tengah antara jok pengemudi dan penumpang.
Supaya kaca mobil tidak mengembun saat hujan, semburan AC juga bisa diatur dengan kecepatan paling rendah. Kemudian suhu AC dibuat lebih rendah. Memang kabin jadi terasa dingin, hanya saja ini mampu mencegah embun di kaca mobil.
Opsi lain kalau memang di luar sangat dingin, bisa sedikit buka kaca agar udara dingin di luar masuk ke dalam. Hal ini dapat dilakukan, kalau mobil kamu memiliki tangan air di pintunya. Kemudian yang juga penting, jangan sampai mematikan AC, karena ini bisa membuat mobil justru berembun parah, karena ketimpangan suhu antara kabin mobil dengan di luar.
Kalau mobil kamu punya defogger, aktifkan pula fitur ini. Biasanya letak defogger ada di kaca belakang dengan ciri garis-garis warna merah. Defogger bisa menghilangkan embun secara otomatis di kaca mobil, sehingga meningkatkan visibilitas saat berkendara mobil malam hari saat hujan.
6. Kontrol Kecepatan Mobil Supaya Terhindar dari Aquaplanning
Tips berkendara mobil yang aman saat hujan selanjutnya, ketika bertemu jalanan becek, hendaknya injak pedal gas secara perlahan atau turunkan kecepatan mobil. Hal ini untuk mengurangi efek cipratan ke pengguna jalan lain. Di samping itu juga dapat mengurangi kemungkinan aquaplanning.
Apa itu aqualanning? Ini merupakan keadaan saat ban mobil tidak lagi mendapat cengkeraman ke aspal karena terkena gaya angkat dari genangan air. Efeknya pengemudi jadi tidak bisa mengendalikan laju kendaraan dengan baik.
Menariknya aquaplanning cuma terjadi saat mobil melaju dalam kecepatan tinggi. Jadi untuk menghindari terjadinya keadaan tersebut, kamu wajib berkendara secara perlahan saat musim hujan. Kontrol kecepatan mobil kamu saat melewati genangan air sungguh menjadi kunci mencegah aquaplanning.
Menurut Rifat Sungkar selaku pemilik Rifat Drive Labs, kecepatan maksimal mobil saat hujan adalah 50-60 Km/jam. Jadi memang tidak boleh terlalu ngebut. Sementara untuk batas minimumnya adalah 30 km/jam, bila terlalu pelan juga berpotensi membahayakan pengemudi lain. Alangkah lebih baik, kalau hujan terlalu deras dan pandangan benar-benar tidak terlihat, kamu berhenti di tempat yang aman, kemudian menunggu sampai hujan reda.
7. Hindari Melewati Genangan Air yang Dalam
Menurut Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Hariadi, pengendara mobil dianjurkan untuk menghindari jalanan yang memiliki genangan air cukup dalam. Jika diterabas, maka air bisa terciprat jauh sehingga berpotensi terhisap ke dalam komponen mesin sehingga dapat membuat mesin mati mendadak. Tentu ini sangat berbahaya dan bisa merusak mobil.
8. Jarak Aman Berkendara Mobil Adalah Enam Detik
Supaya kamu bisa berkendara mobil yang aman saat hujan, perlu terapkan aturan jarak aman. National Safety Council di Amerika Serikat menyarankan untuk pengendara mobil tidak boleh terlalu dekat dengan mobil lain. Peraturan jarak aman berkendara mobil adalah hitungan 6 detik.
Untuk menentukan jarak tersebut, gunakan penanda seperti bangunan atau pohon. Kamu bisa menandai kendaraan di depan yang sudah melewati penanda tersebut, kemudian hitung berapa waktu yang kamu butuhkan untuk melewati penanda yang sama. Hitungannya harus 6 detik. Bila di bawah itu, kamu wajib mengurangi kecepatan.
Waktu 6 detik sesungguhnya lebih banyak dibandingkan jarak aman berkendara saat cuaca terang yang cuma 3 detik. hal ini dimaksudkan supaya kamu bisa punya ruang untuk menghindar saat ada potensi kecelakaan di depan.
9. Nyalakan Lampu dan Jangan Pakai Hazard
Saat hujan deras di siang hari, kamu perlu menyalakan lampu utama. Hal ini untuk memberi tanda ke pengendara lain. Bisa pula tambahkan cahaya lampu kabut agar lebih terang. Hanya saja tidak boleh gunakan hazard.
Penggunaan lampu hazard saat hujan justru membahayakan pengendara lain. Hal tersebut dikarenakan harzard bisa membuat bingung soal kemungkinan manuver kendaraan di depan. Kemudian dari sisi fungsi, hazard bukan dipakai saat berkendara. Fitur ini diperuntukkan ketika mobil berhenti dan mengalami masalah.
Kalau hujan sangat deras, sampai benar-benar visibilitas berkendara tidak terlihat walau sudah menyalakan lampu utama dan lampu kabut. Maka menepilah. Lebih baik berhenti sesaat, kemudian berkendara lagi ketika hujan sudah reda demi keselamatan.
10. Agar Bisa Berkendara Aman Saat Hujan, Tidak Boleh Panik
Tips terakhir, berkendara mobil yang aman saat hujan adalah jangan panik. Bila mobil mengalami masalah di perjalanan, tetaplah tenang. Usahakan menepi ke pinggir jalan. Kemudian nyalakan hazard agar pengendara lain tahu mobil kamu ada dalam kondisi darurat.
Kalau masalahnya berat, coba hubungi bengkel langganan atau kalau tidak punya nomornya, kamu bisa telepon kerabat. Setidaknya ada orang lain yang kamu kabari terkait kondisi ini. Setelah itu tetap tenang sampai benar-benar mendapat bala bantuan.
Bila kamu menggunakan mobil Hyundai yang sudah dilengkapi Bluelink, seperti Creta dan Stargazer maka bisa manfaatkan tombol SOS bila kendaraan mengalami persoalan di jalan saat musim hujan. Dari sana, call center Hyundai bisa memberikan solusi terkait masalah yang kamu alami di jalan.
11. Persiapan Diri
Tips berkendara aman di musim hujan selanjutnya adalah pastikan kondisi kesehatan tubuh pengemudi fit. Pasalnya ini merupakan aspek terpenting dalam beraktivitas, terlebih ketika akan berkendara. Jangan sampai mobilnya sudah siap, tapi justru kamu sebagai pengemudi sedang sakit ketika melakukan perjalanan.
Jangan lupa, membawa atau menggunakan baju hangat, ketika berkendara. Hal tersebut untuk memastikan kondisi tubuh tidak kedinginan di cuaca ekstrem sekali pun.
Selanjutnya yang juga penting, sedia payung di dalam mobil, karena tempat tujuan tidak selalu memiliki pelindung atap kanopi. Dengan payung, kamu bisa melindungi tubuh dari guyuran air hujan, saat keluar dari mobil. Kamu juga dapat menyediakan alas kaki atau sandal cadangan di dalam mobil.
Itulah tadi delapan tips berkendara mobil yang aman saat hujan. Terapkanlah semuanya, niscaya kamu bakal terhindar dari potensi kecelakaan di jalan. Untuk informasi seputar dunia otomotif, kamu bisa pantau terus Moladin. (LDR)