4 Tips Ganti Ukuran Ban Mobil, Boleh yang Lebar dan Tipis?

Ganti ban mobil harus sesuai kebutuhan

Berikut Moladin sampaikan tips ganti ukuran ban mobil. Sekilas memang terlihat sederhana, tapi pada kenyatannya hal ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Jangan asal pakai ban lebar, ban tipis, bahkan ganti ukuran velg sekali pun harus ada hitungannya.

Hal tersebut karena pada prinsipnya, mobil yang sudah keluar pabrikan telah menggunakan ban dengan ukuran paling tepat, bahkan melewati uji jalan baik dalam hal kenyamanan dan keselamatan. Oleh karenanya, kalau mau ganti ban sebaiknya pakai ukuran yang sesuai dengan bawaan pabrik. Kalau pun mau beda ukuran, perlu dipahami dulu aturan-aturannya.

Ya, tips ganti ukuran ban mobil memang agak rumit. Hal ini lantaran melibatkan beberapa faktor, bukan cuma kenyamanan tapi juga keselamatan. Jadi jangan asal kalau mau melebarkan ukuran ban atau bahkan membesarkan ukuran velg. Untuk lebih lengkap, berikut ulasannya.

1. Ganti Ukuran Ban yang Sama Dengan Standar Pabrikan Lebih Baik

ban ukuran pabrikan dirancang untuk memberi kenyamanan maksimal kepada mobil, dan menjaga konsumsi BBM tetap efisien.

Tips ganti ukuran ban mobil yang pertama adalah dengan menyamai ukuran pabrikan. Karena ban ukuran pabrikan dirancang untuk memberi kenyamanan maksimal kepada mobil, dan menjaga konsumsi BBM tetap efisien.

Hal ini senada dengan yang dikatakan Sony Susmana, selaku Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI). Menurut dia, bila mengganti ban berbeda ukuran membuat performa kendaraan menjadi tidak stabil, bahkan beresiko lebih besar terjadi kecelakaan.

“Misalnya, ukuran ban mobil 185/65 ring 17, maka harus mengganti dengan ban yang memiliki angka yang sama. Tapi kalau belang merek dalam satu kendaraan sebenarnya diperbolehkan, namun sangat dianjurkan untuk menggunakan yang sejenis dengan ban bawaannya,” kata Sony Susmana, beberapa waktu lalu kepada Moladin.

Alasannya, ban mobil yang beda ukuran dengan spesifikasi pabrikan tentu berefek ke performanya. Misal ban lebih lebar membuat cengkeraman ke aspal semakin kuat, bobotnya juga lebih berat. Ini bisa menjadikan konsumsi BBM tidak seirit sebelumnya.

Untuk cara ganti ban mobilnya, lakukanlah secara bertahap. Ban depan umumnya lebih cepat aus dibanding ban belakang. Walau demikian tidak langsung ban depan diganti dengan yang baru, kamu bisa melakukan rotasi.

Ban belakang yang umumnya masih bagus kondisinya dipindah ke depan. Lalu ban baru kamu pakai di belakang. Selain bisa hemat biaya, juga membuat mobil kamu lebih safety saat berkendara.

Pasalnya mobil butuh traksi paling bagus di roda belakang, baik itu RWD dan FWD. Hal tersebut karena, roda depan bila terjadi selip masih bisa dikendalikan melalui setir. Sementara ban belakang yang sudah jelek, kalau selip tidak bisa dikendalikan sama sekali, apalagi dalam kondisi musim hujan.

Ditambah, ban belakang kerap mendapat hempasan air dari ban depan. Jadi beban ban belakang cukup berat. Nah kalau pakai ban baru dibelakang, efeknya bisa menuntaskan pembuangan air yang dilimpahkan dari ban depan. Gejala selip juga dapat dihindari, karena kembangannya lebih tebal.

“Jika sama ukuran, ban baru yang masih bagus harus ditaruh di posisi belakang. Kemudian nanti, bila ada biaya lagi, barulah beli dua lagi untuk menyamakannya baik itu ukuran, pattern, dan merek bannya,” tutupnya.

2. Ban Depan dan Belakang Harus Sama Ukurannya

Sebab beberapa mobil menggunakan lebar ban berbeda antara depan dan belakang.

Tips ganti ukuran ban mobil berikutnya adalah harus sama antara depan dan belakang. Sony mengatakan, jika menggunakan ban yang berbeda ukuran akan membuat kendaraan tidak stabil saat berkendara.

“Saat ban berputar, kalau ukurannya beda antara depan dan belakang, gripnya tidak akan bagus, sehingga tapaknya tidak maksimal terhadap jalan, dampak terburuknya adalah bisa terjadi kecelakaan,” katanya.

Tapi tidak ada salahnya untuk melihat dahulu buku panduan pemilik mobil, sebelum menentukan ukuran ban mobil yang tepat. Pasalnya di beberapa kendaraan, ukuran ban depan dan belakang bisa saja berbeda dari pabrikannya.

“Beberapa mobil menggunakan ukuran lebar ban berbeda antara depan dan belakang,” kata Sony.

4. Tips Ganti Ukuran Ban Lebar

Kekurangan lainnya ban lebar beresiko bergesekan dengan bodi, akurasi speedometer kacau, performa menjadi turun dan akselerasi jadi lambat.

Lantas apakah dampak jika menggunakan ban yang ukurannya lebih lebar? Beberapa sumber menyebut ban yang lebih lebar dari standar pabrikan dapat mereduksi jarak pengereman mobil, karena ada peningkatan hambatan gulir (rolling resistance) dan grip ban. Hal ini membuat mobil berhenti dalam jarak lebih pendek.

Selain itu, ban lebih lebar juga memberi performa pengendalian yang lebih baik, berkat traksi ban lebih besar dibanding ban lebih ramping. Termasuk saat menikung cepat, gejala mobil untuk bodi mobil bergeser lebih minim. Saat mobil mengangkut barang banyak, pengendalian mobil lebih terjaga.

Begitu pula dalam hal akselerasi, traksi lebih besar juga membuat ban mencengkeram aspal lebih baik. Efeknya mobil lebih cepat bergerak saat gas diinjak.

Walau demikian, ban lebar bukan tanpa kekurangan. Salah satunya cenderung menghasilkan suara lebih bising ketika mobil melaju. Begitu pula dengan radius putar mobil jadi lebih sempit. Kekurangan lainnya dari ban lebar, beresiko bergesekan dengan bodi, speedometer tidak akurat, performa menjadi turun dan akselerasi jadi lambat akibat bobot yang berat.

“Penggunaan ban terlalu lebar dan pelek yang besar beresiko membuat kerja setir dan ball joint, tie rod, bearing roda jadi lebih berat. Apalagi jika sering melewati jalan berlubang,” kata Warno, mekanik bengkel Surya Jaya di Asembaris, Tebet Jakarta Selatan.

Selain itu pelek besar dan tapak ban lebar juga bisa memperpendek usia Electronic Power Steering (EPS) pada mobil-mobil modern. Oleh karenanya, kalau pakai ban lebar sebaiknya masih sesuai aturan alias naik 1 atau 2 tingkat dibanding standarnya. Jangan sampai terlalu jauh, karena bisa berefek ke kenyamanan, performa, hingga safety.

5. Ban Mobil Jangan Ganti yang Ukurannya Terlalu Tipis

Ban dengan profil tips juga tidak mampu melindungi velg dengan baik dan memiliki harga lebih mahal. 

Tips ganti ukuran ban mobil jadi lebih tipis pada prinsipnya sama seperti ban lebar. Ukurannya tidak boleh terlalu jauh dari ban standar, karena membuat kenyamanan dan safety ketika berkendara jadi berkurang. Kalau mau beda ketipisannya 1-2 tingkat saja.

Misal mobil kamu pakai pelek standar ukuran 15 inci dan ban 175/65 R15. Sebaiknya pelek aftermarket yang kamu beli berukuran 17 inci R17. Dengan profil ban yang lebih tips antara 55, 50 dan 45 dengan lebar di kisaran 205, 215, dan 225 mm.

Terkait efek buruk dari penggunaan ban profil tipis adalah mudah terkena aquaplaning saat hujan, lebih kaku, dan bantingan terasa lebih keras. Ban tipis juga rentan rusak karena penggunaan material yang lunak memiliki kekurangan di bagian daya tahan.

Selain itu tebal tipisnya profil pada ban mobil mempengaruhi tingkat penyerapan energi. Ban mobil dengan profil tipis, menyerap energi yang jauh lebih sedikit, sehingga kemampuan untuk meredam lonjakan kurang maksimal. Ban dengan profil tipis juga tidak mampu melindungi velg dengan baik dan memiliki harga lebih mahal. 

Demikian ulasan terkait tips ganti ukuran ban mobil. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa