Hallo, Moladiners! Selamat ya buat yang sudah membeli motor baru! Akhirnya kesampaian juga punya motor idaman. Nah, setelah memiliki motor, hal pertama yang harus kalian lakukan adalah membeli perlengkapan berkendara, salah satunya adalah helm. Jinny akan kasih tau tips memilih helm terbaik dari Revzilla.
Pasti sudah nggak asing dong dengan Revzilla yang sudah mendunia? Kalo buat Moladiners yang belum tahu, bisa langsung aja mampir ke situsnya Revzilla.
Nah berikut adalah hal-hal yang harus Moladiners pertimbangkan sebelum membeli helm:
1. Ukuran yang Pas di Kepala
Tips memilih helm pertama. Ingat ya Moladiners yang bagus tidak harus selalu mahal. Helm yang baik itu salah satu kriterianya adalah ukurannya pas dan nyaman saat dikenakan di kepala. Ada kalanya helm terlalu ketat menekan bagian kepala alias kekecilan sehingga menimbulkan sakit kepala, atau karena saking longgarnya malah membuat banyak suara berisik masuk ke telinga. Hal ini tentu saja sangat tidak nyaman bagi pengendara motor.
Untuk tahu pas tidaknya helm yang akan kita beli, kenali dulu bentuk kepala kita. Selanjutnya adalah ukuran kepala. Pada umumnya semua orang memiliki bentuk kepala yang sama, yaitu bentuk telur. Variasi lanjutan dari bentuk telur ini adalah bulat dan oval. Untuk mudahnya, Moladin membagi ukuran ini jadi tiga kategori, yaitu bulat oval, intermediate oval alias bulat nanggung, dan oval panjang.
Helm modular atau yang menggunakan flip biasanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki bentuk kepala bulat oval sampai intermediate oval. Harap diingat baik-baik juga, Moladiners, bentuk muka yang panjang atau chubby-nya pipi kalian tidak mempengaruhi bentuk kepala.
Kemudian disarankan untuk mengenakan helm sekitar 30 sampai 45 menit sebelum memutuskan untuk membelinya atau tidak. Hal ini untuk menguji apakah ada tekanan yang menimbulkan rasa sakit di dahi dan bagian kepala lainnya. Kalau helmnya terasa menekan kuat di pipi, Moladiners bisa melepas busa dalam helm dan menggantinya dengan bantalan yang lain. Bantalan busa di pipi biasanya bisa diganti dengan yang lebih nyaman kalau pipi Moladiners memang terlalu chubby
[product product=”Cargloss Former Devil Flip Up Helm Modular” images=”https://cdn.moladin.com/apparel/helm/Former_Devil_Flip_Up_12835_60337_large.jpg” url=”https://moladin.com/apparel-motor/helm/cargloss-former-devil-flip-up-helm-modular” price=”Rp. 607.500″ button=”Beli Sekarang”]
Setelah mengetahui bentuk kepala yang pas, langkah selanjutnya adalah mengetahui ukuran kepala. Kalian bisa menggunakan meteran kain untuk mengukur lingkar kepala. Taruh meteran di tengah-tengah, di antara alis dan tarik mengelilingi kepala. Itulah ukuran kepala kalian, sobat Moladiners.
Pastikan memilih helm yang sesuai dengan ukuran kepala kalian ya. Saat pertama kali dibeli helm memang akan terasa sedikit lebih ketat, namun setelah beberapa bulan biasanya akan terasa lebih longgar karena busa bagian pipi seringkali mengalami penyusutan sekitar 15 sampai 20 persen.
2. Spesifikasi Helm
Tips memilih helm berikutnya adalah memilih spesifikasi yang paling tepat dengan cara berkendara Moladiners. Ada helm yang memang dikhususkan untuk penggunaan sehari-hari atau untuk touring. Ada juga helm untuk trail, helm cross untuk perlombaan, dan lain-lain.
Untuk touring biasanya diperlukan helm yang mempunyai desain aerodinamis, level kebocoran suara yang rendah, ventilasi udara yang memadai, serta mempunyai standar keamanan yang tinggi karena kalian akan memakai helm ini cukup lama, bisa jadi berjam-jam. Oleh karena itu Jinny sarankan kalian memilih helm dengan ventilasi yang terletak di bagian atas helm sehingga sirkulasi udara tetap lancar dan kepala tetap adem.
[product product=”KYT RC Seven #4 Helm Full-face” images=”https://cdn.moladin.com/apparel/helm/RC_Seven_4_13951_73366_large.jpg” url=”https://moladin.com/apparel-motor/helm/kyt-rc-seven-4-helm-full-face” price=”Rp. 375.000″ button=”Beli Sekarang”]
Helm dual sport juga mulai digemari di Indonesia. Helm ini bisa diubah-ubah konfigurasinya sesuai dengan kebutuhan. Kalau kita memakai visor, penutup muka bisa dibuka atau bisa juga ditutup. Apabila kita tidak memakai visor, penutup muka juga bisa dibuka. Biasanya penutup muka helm jenis ini sangat lebar sehingga pengendara lebih leluasa melihat ke berbagai arah. Harga helm model ini di luar negeri dibanderol mulai dari US$ 100 alias Rp 1,4 Jutaan.
Sedangkan helm untuk racing dan cross biasanya memiliki bobot yang ringan, nyaman dipakai, desain aerodinamis, dan terbuat dari material yang kuat. Selain itu ventilasi udaranya juga banyak. Helm racing biasanya selain dibekali visor yang tangguh juga dilengkapi dengan fitur anti kabut. Helm racing juga bisa dipakai oleh mereka yang mempunyai gaya berkendara motor yang condong ke depan atau posisi tiga perempat.
3. Standar Keamanan Helm
Tips memilih helm ketiga. Moladiners harus mengetahui bahwa ada dua standar keamanan helm yang diterapkan secara internasional. Yang pertama adalah standar keamanan berdasarkan kota atau negara. Sebagai contoh sistem sertifikasi DOT untuk di Amerika Serikat, ECE 22.05 untuk standar Eropa, AUS 1698-2006 untuk Australia dan SNI untuk Indonesia.
Standar keamanan yang ke dua antara lain seperti SNELL atau SHARP. Produsen helm mengirim helm mereka ke pihak ketiga yang akan melakukan pengujian terhadap produk mereka. Helm tersebut akan melewati serangkaian ujian yang cukup berat, apabila lulus, helm-helm tersebut akan mendapatkan stiker ini tertempel di cangkang helm.
Kalau Moladiners tanya Jinny standar mana yang paling bagus, Jinny akan jawab semua sertifikasi keamanan tersebut bagus karena pada dasarnya semua sertifikasi itu sudah melewati serangkaian ujian sebelumnya. Tentu saja helm yang akan Moladiners beli tidak ikutkan di ujian tersebut, produsen helm kemudian memproduksi helm baru berdasarkan standar produksi yang sudah teruji tersebut.
Jadi sudah siap beli helm terbaru? Segera buka website Moladin dan pilah pilih helm yang sesuai dengan gaya berkendara Moladiners. Dan tentu saja, pas dan sesuai juga di kantong.
Selamat berburu helm!
Baca juga: