Kabar mengejutkan datang dari Toyota Filipina yang harus recall Avanza, Veloz dan Raize terkait rem.
Model-model Toyota yang didukung oleh platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA) akhir-akhir ini mendapat sorotan karena ditemukan penyimpangan baru terkait pengujian keselamatan.
Departemen Perdagangan dan Perindustrian Wilayah 12 (Filipina) telah memposting di media sosial bahwa Toyota Motor Filipina resmi mengeluarkan pernyataan untuk recall Avanza, Veloz dan Raize tertentu terkait penggantian slide pin boot pada kaliper rem.
Pemberitahuan recall kepada pengguna yang mobilnya terdampak ini sudah diinformasikan via aplikasi myToyota. Recall harus dilakukan karena ada kesalahan selama perakitan yang menyebabkan kerusakan pada slide pin boot. Seiring waktu, jika air masuk ke slide pin boot, hal ini dapat menyebabkan karat dan keausan dini pada kampas rem.
Total 10.975 Unit Terdampak
Recall yang dilakukan kali ini menyisir 10.975 unit Toyota Avanza, Veloz dan Raize terdampak dengan rincian sebagai berikut
1. Toyota Avanza sebanyak 3.119 unit periode produksi 12 September – 11 Desember 2022
2. Toyota Veloz sebanyak 3.511 unit periode produksi 12 September – 13 Desember 2022
3. Toyota Raize sebanyak 4.345 unit periode produksi 12 September – 7 Desember 2022
Bagi para konsumen terdampak, Toyota Motor Filipina akan mengganti rakitan slide pin boot rem cakram depan. Jika perlu, mereka akan mengganti dudukan kaliper rem itu sendiri secara gratis.
Permasalahannya mungkinkah recall Avanza, Veloz dan Raize ini merupakan produksi Indonesia? Pasalnya saat diskusi bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) beberapa waktu lalu terungkap jika Filipina merupakan negara tujuan ekspor mobil terbesar dari Indonesia.
Sepanjang tahun 2023 terjadi peningkatan ekspor mobil CBU sebesar 505.134 unit. “Ekspor nomor satunya ke Filipina, kedua ekspor CBU terbesar dari Indonesia ke Meksiko,” katanya saat bincang santai di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data Gaikindo, komposisi ekspor mobil ke Filipina sebanyak 159.121 unit, atau 31,5 persen dari total ekspor. Dengan model ekspor didominasi MPV 7-penumpang seperti Toyota Avanza-Veloz, Suzuki Ertiga, Honda BR-V, Mitsubishi Xpander, dan Hyundai Stargazer.
Meski secara tegas pada kasus recall Avanza, Veloz dan Raize di Filipina tersebut dipastikan tidak mencakup unit yang diekspor ke Filipina.
Recall Avanza dan Veloz Berlanjut
Selain permasalahan di atas, Toyota Filipina juga recall total 2.756 model Avanza dan Veloz tertentu karena masalah pada side impact beam. Permasalahannya terletak pada bagian pengelasan pintu terkait side impact beam.
“Karena kondisi pengelasan yang tidak tepat pada side impact beam di bagian dalam pintu depan (sebelah) kanan, ada kemungkinan kekuatan pengelasan tidak mencukupi saat terjadi benturan samping, dan dalam kasus terburuk, kinerjanya mungkin tidak sesuai dengan yang direncanakan, yang dapat menyebabkan cedera berlebihan pada penumpang kendaraan,” tulis keterangan DTI Region 12 Filipina.
Recall kali ini berdampak pada 1.285 unit Avanza dan 1.471 unit Veloz yang diproduksi pada 3 November hingga 24 November 2022.
Merek Toyota Daihatsu sebelumnya diketahui melakukan kecurangan dalam uji keselamatan di hampir semua model yang diproduksi saat ini. Model yang berpengaruh itu mulai Toyota Avanza, Raize, Rush, Veloz, Vios, dan Wigo. Kecurangan pada tes tabrakan samping dan uji keamanan lapisan pintu mempengaruhi sekitar 88.000 kendaraan dalam laporan sebelumnya.
Langkah Toyota Indonesia
Toyota Indonesia secara tegas melakukan penangguhan sementara pengiriman beberapa model Toyota di Indonesia, khususnya untuk produk-produk yang dikembangkan bersama dengan Daihatsu.
Penangguhan ini merupakan tindak lanjut penemuan beberapa prosedur yang tidak sesuai standar oleh Daihatsu Motor Co. Ltd yang diumumkan tanggal 28 April 2023 lalu. Saat ini, sebagai bagian dari penangguhan pengiriman sementara tersebut, Toyota Indonesia telah berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia untuk menjelaskan fakta-fakta terkait kasus ini.
Setelah berkonsultasi mengenai tindakan selanjutnya, diputuskan bahwa proses pengiriman kendaraan termasuk model-model yang dikembangkan bersama dengan Daihatsu oleh Toyota Indonesia sudah kembali normal dimulai pada 22 Desember 2023 untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia. Pemerintah Indonesia juga berharap ekspor yang terdampak dapat dilakukan kembali sesegera mungkin setelah ada konfirmasi dari otoritas terkait di negara tujuan ekspor.
Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.