Uji Ketahanan Baterai Wuling Air EV, Dibakar dan Direndam Air!

Sebelum mobil listrik ini benar-benar meluncur, pabrikan lima berlian sudah lebih dulu melakukan uji ketahanan baterai Wuling Air EV. Tujuannya tidak lain membuat konsumen merasa aman dan nyaman ketika melakukan pembelian.

Maklum, baterai bertegangan tinggi memang jadi salah satu komponen yang sering dianggap berbahaya oleh calon pembeli mobil listrik. Oleh karena itulah Wuling harus memastikan baterai Air EV memang safety.

“Aspek keselamatan tentu menjadi prioritas dalam pengembangan kendaraan listrik, terutama pada komponen baterai dan sistem kelistrikan tegangan tingginya,” kata Danang Wiratmoko selaku Product Planning Wuling Motors.

“Baterai Air Ev telah melewati berbagai pengujian dengan hasil yang memuaskan. Pengujian tersebut bertujuan untuk memastikan keamanan serta ketahanan baterai dalam berbagai kondisi pengoperasian,” tambahnya.

Wuling Air EV mengusung baterai lithium iron phosphate (LFP) yang bertugas menyimpan sekaligus menjadi sumber energi dari mobil. Dengan demikian fungsinya sangat vital.

Maka dari itu, uji ketahanan baterai Wuling Air EV tidak main-main. Totalnya baterai yang digunakan pabrikan lima berlian sudah lolos 16 model pengujian pada beragam kondisi dan situasi. Pengujian tersebut antara lain tes jatuh, rotasi berulang-ulang, kebakaran, rendaman air, benturan, hingga getaran untuk memastikan baterai tetap aman untuk digunakan sehari-hari oleh pengguna.

Tes Kebakaran, Benturan, Hingga Rendam Air untuk Baterai Wuling Air EV

Baterai mobil listrik Wuling sedang direndam di air

Berbagai uji ketahanan baterai Wuling Air EV dilakukan dalam berbagai skenario. Salah satunya adalah tes benturan dengan metode jatuh dari ketinggian satu meter. Kemudian, dilakukan pula uji kecelakaan dengan percepatan hingga 28G dari satu titik ke titik lainnya dan juga flip test dengan rotasi berulang seperti pada kondisi mobil terbalik. Hasilnya, paket baterai Air ev berhasil melewati beragam tes tersebut dengan kondisi yang baik dan utuh serta masih berfungsi normal.

Selain itu, baterai Air ev juga diuji dalam kondisi ekstrem lainnya, yakni situasi kebakaran. Pada pengujian ini, baterai berhasil melewati proses pembakaran pada suhu tinggi tanpa terjadi ledakan maupun kerusakan lainnya.

Kemudian, paket baterai juga telah melalui tes rendaman dalam air dengan hasil baik sehingga memperoleh sertifikasi IP67, tanpa adanya kebocoran untuk menjamin keamanan pada situasi hujan maupun banjir. Tidak hanya itu, untuk melindungi baterai dari kondisi jalan yang tidak rata, baterai Air ev telah lulus uji getaran dengan frekuensi 24Hz selama tiga hari.

“Berbagai pengujian yang berhasil dilewati tersebut menunjukkan bahwa baterai Wuling Air ev aman dan tahan digunakan di kondisi pemakaian di Indonesia. Ditambah dengan kemudahannya dalam isi ulang daya, Air ev menjadi solusi baru untuk mobilitas modern yang ramah lingkungan dan aman,” tutup Danang Wiratmoko.

Buat yang tertarik beli mobil listrik, Wuling Air EV hadir di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran dari 22-31 Juli 2022. Kendaraan tersebut sudah bisa kamu pesan dengan banderol mulai Rp 250 jutaan.

Demikian ulasan terkait uji ketahanan baterai Wuling Air EV. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related posts

Ford Terpuruk di Eropa, Kehadirannya di GJAW 2024 Harus Penuh Gebrakan

Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Berkendara Generasi Muda, Jasa Marga Selenggarakan Road Safety Rangers 2024

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?