Benarkah Umur Ban Mobil Cuma 3 Tahun?

Ada banyak mitos tentang umur ban mobil. Beberapa mengatakan usianya cuma 3 tahun, ada pula yang 5 tahun. Lalu mana yang benar?

Sesungguhnya untuk mengetahui umur ban mobil, tidak hanya dihitung berdasar masa pakai. Kamu juga perlu mengetahui jarak tempuh, serta beberapa kondisi lain.

Kombinasi semua itu barulah bisa menjadi patokan dalam mengganti ban lama dengan yang baru. Supaya kamu tidak bingung, berikut bahasan lengkapnya.

Tanda-Tanda Ban Mobil Harus Diganti

Kamu bisa perhatikan TWI untuk mengetahui ban mobil harus diganti atau tidak.

Umur ban mobil pasti dipengaruhi oleh pemakaian. Misalnya untuk mobil yang diperuntukkan taksi online, usia bannya pasti tidak lama. Penyebabnya ban bekerja keras setiap hari, sehingga sangat minim istirahat.

Seringnya ban bersentuhan dengan aspal, pastinya secara alami membuat kondisi keausan lebih cepat. Apalagi bila melewati jalan yang bergelombang atau memiliki aspal tidak mulus. Faktor cuaca juga mempengaruhi, misalnya sering berkendara di terik panas matahari bakal membuat umur ban mobil berkurang dan lebih cepat diganti.

Umur ban mobil bila dipakai secara wajar, kemungkinan cuma 3-5 tahun. Lalu kalau patokannya jarak, sekitar 50 ribu Km. Setidaknya dua hal ini bisa jadi pengingat untuk melakukan penggantian.

Di samping tahun pemakaian dan jarak tempuh, ada beberapa tanda lain yang perlu kamu ketahui untuk memastikan umur ban mobil sudah uzur atau belum. Cara mengetahuinya cukup mudah, hanya dengan kasat mata saja melalui TWI.

Apa itu TWI? Singkatan dari tread wear indicators atau indikator keausan ban. Posisi TWI biasanya ada di sela-sela alur tapak ban, cirinya ditandai dengan karet yang agak menonjol. Bila sulit ditemukan, kamu bisa mengetahui lokasi TWI dengan melihat lambang segitiga di dinding ban. Ikuti arah yang ditunjuk oleh segitiga tersebut, maka TWI bakal mudah kamu temui.

Kalau tinggi TWI sudah sama dengan permukaan ban, maka umur ban mobil kamu sudah sampai diujung dan perlu diganti dengan yang baru. Oleh karenanya, sebaiknya cek TWI secara berkala. Paling gampang, lakukan pengecekan tiap mengisi angin ban.

Selain TWI, kamu juga perlu melihat kondisi ban secara keseluruhan. Misalnya kalau kamu menemukan benjolan atau permukaan ban tidak rata, maka harus segera diganti. Ban yang benjol umumnya terjadi di tipe tubeless. Penyebabnya tekanan angin yang tidak tepat, kemudian ban menghantam lubang. Akibatnya lapisan benang di dalam ban akan putus dan terciptalah benjolan.

Di samping menjadikan berkendara tidak nyaman, benjolan di ban mobil pun membuat potensi pecah ban lebih besar. Maka dari itu, sebaiknya segera ganti dengan ban baru kalau menemukan benjolan.

Kondisi lain yang mengharuskan ganti ban adalah ada retak. Artinya karet ban sudah tidak elastis lagi, sehingga membuat angin mudah keluar, terlebih pada ban tubeless. Bejolan juga menjadikan ban lebih mudah pecah.

Umur Ban Mobil Maksimal 10 Tahun

Kamu bisa melihat tahun produksi ban mobil lewat kode yang ada di dinding ban.

Di samping soal tanda-tanda yang sudah disebutkan di atas, sesungguhnya umur ban mobil itu nyata adanya. Setiap ban memiliki umur yang tertulis jelas di dindingnya.

Hanya saja bukan masa kedaluwarsa, tapi tahun produksi. Misalnya angka 24/19, berarti umur ban mobil tersebut dimuai sejak diproduksi pada minggu ke-24 pada tahun 2019.

Menurut laman resmi Michlein, ban sebaiknya tidak digunakan bila umur ban mobil lebih dari 10 tahun sejak masa produksi. Walau tampilannya masih bagus seperti baru, namun tetap wajib diganti bila sudah melebihi 10 tahun. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan ban tidak lagi dalam kondisi terbaik. Penggantian ini termasuk untuk ban cadangan.

Jadi saat ingin membeli ban, kamu wajib periksa umur ban mobil. Apabila sudah mendekati 10 tahun, sebaiknya tinggalkan. Carilah ban mobil dengan produksi terbaru.

Cara Merawat Ban Mobil yang Benar

Cek tekanan angin ban mobil secara berkala.

Bagaimana cara memperpanjang umur ban mobil? Kalau melebihi 10 tahun tentu tidak bisa, karena itu sudah menjadi patokan. Kita hanya bisa membuat ban mobil tidak rusak sebelum waktunya. Cara termudah adalah dengan melakukan perawatan.

Merawat ban mobil yang paling mudah, mengisi tekanan angin secara benar. Jika tidak tahu ukuran yang benar, kamu bisa cek pintu mobil pengemudi sebelah dalam. Di sana terdapat stiker dengan ukuran tekanan ban mobil yang seharusnya diberikan. Sebagai contoh, mobil MPV dengan ukuran pelek standarnya 14 atau 15 inci harus diisi dengan tekanan angin 30 Psi hingga 35 Psi. 

Ketika mengisi angin, sebaiknya gunakan nitrogen. Hal ini dikarenakan nitrogen punya banyak kelebihan dibanding angin biasa. Nitrogen memiliki kepadatan molekul yang lebih rapat, sehingga tidak mudah keluar dari ban. Di samping itu, nitrogen juga tidak gampang terpengaruh cuaca. Alhasil tekanan ban bakal lebih stabil.

Dalam mengecek tekanan angin ban mobil, kamu perlu melakukannya secara berkala. Minimal tiap bulan, karena jika sampai tekanannya tidak pas maka bisa berefek ke rasa berkendara dan tingkat keausan ban.

Beberapa mobil modern seperti Wuling Confero, sudah dilengkapi dengan tire pressure monitoring system (TPMS). Fitur ini memudahkan pengemudi untuk melihat tekanan ban, tanpa perlu mengeceknya satu persatu. Cukup lihat panel instrumen, maka bakal ditemukan ban yang kurang angin atau kelebihan angin.

Tekanan angin yang terlalu rendah, bisa membuat permukaan ban yang menyentuh aspal semakin banyak. Alhasil mobil jadi terasa lebih berat. Hal ini berfek ke akselerasi yang kurang mantap. Kemudian konsumsi BBM mobil pun jadi semakin boros.

Kalau bicara umur ban mobil yang selalu kekurangan tekanan angin, tentu bakal lebih cepat panas dan aus. Efek paling parahnya, bisa meledak.

Lalu tekanan angin yang terlalu tinggi, menjadikan ban punya daya cengkeram yang rendah. Penyebabnya tidak banyak permukaan ban yang menyentuh aspal. 

Rasa berkendara dengan ban yang bertekanan lebih tinggi dari standar juga tidak nyaman. Bantingan terasa lebih keras, kemudian saat kecepatan tinggi terasa melayang.

Membersihkan Ban Jangan Pakai Sabun

Sabun bisa mengurangi tingkat elastisitas ban.

Selanjutnya agar umur ban mobil tidak cepat uzur, kamu bisa membersihkan ban secara berkala. Tidak perlu pakai sabun saat melakukan pembersihan. Cukup siram dengan air dan udara bertekanan tinggi. Jika ada kotoran membandel, boleh pakai sikat.

Kenapa tidak boleh bersihkan ban pakai sabun? Zat yang terkandung di dalam sabun, menjadikan permukaan ban kaku dan keras. Ingat, ban terbuat dari material karet yang bisa getas.

Bila karet terkena sabun, tentu elastisitasnya berkurang. Kemudian kalau lama kelamaan, ban jadi kaku dan keras. Hal tersebut menjadikan daya cengkeram ban ke aspal semakin berkurang. Efeknya untuk keselamatan, ban lebih mudah selip dan tergelincir ketika melewati jalan licin.

Itulah tadi pembahasan lengkap soal umur ban mobil, sekaligus cara merawatnya. Untuk informasi tentang dunia otomotif yang lebih lengkapi, pantau terus Moladin.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa