Moladin – Peran oli sokbreker di dalam tabung suspensi sangat jelas. Semisal oli sokbreker depan motor yang bersirkulasi dari ruang ke ruang, guna meredam kejut hasil dari tekanan komponen pendukungnya. Dimana saat itu tapak ban berputar di trek yang kadang tidak rata.
Agar redamannya pas dengan dimensi tabung dan panjang pipa teleskopik di motor, maka volume oli sokbreker mesti sesuai takaran. Hal ini dimaksud agar tunggangan tetap stabil di jalan lurus maupun menikung.
Baca Juga: 5 Bahaya Jika Oli Motor Telat Ganti.
Lalu apa efek atau untung-rugi jika volume oli dalam tabung sokbreker kurang atau berlebihan. Apakah tunggangan lebih enak dipakai jalan atau ada komponen yang bakal alami kerusakan? Berikut ini jawabannya.
Oli Berlebihan Sokbreker Bisa Rigid, Kekurangan Rusak Komponen
Efek atau untung-rugi jika volume oli dalam tabung sokbreker kurang atau berlebihan jelas ada. Bahkan pengaruhnya bisa langsung terasa, terutama pada saat motor sedang dipakai jalan.
“Yang pasti ada perbedaan jika oli di dalam tabung sok kurang atau lebih. Terutama bila dipakai jalan pada kecepatan rendah maupun tinggi. Bahkan ketidaknyamanan juga bisa terasa bila oli sok sudah mulai menurun kualitasnya. Makanya perlu juga diganti,” jelas Abdul Maliq mekanik Valentino Motor di Jl. Bintara IV, No. 4, Bekasi Barat.
[product product=”TVS Apache RR 310″ images=”https://cdn.moladin.com/motor/tvs/TVS_Apache_RR_310_24999_85724_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/tvs/tvs-apache-rr-310″ price=”Rp. 2.082.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Dilansir Maliq, selain kualitas oli yang menurun sebagai indikatornya, kelebihan memasukan volume oli ke dalam tabung dari batas yang ditentukan biasanya bikin redaman sok jadi keras alias rigid.
“Biasanya efek yang ditimbulkan kemungkinan besar komponen di seputar roda depan cepat rusak, aus bahkan oleng. Sebab redamannya hanya bertumpu pada keempukan karet ban,” imbuh tuner tim balap motor Yamaha Karawang ini.
Sebaliknya jika oli di dalam tabung sok kurang dari batas yang ditentukan. Gejala yang dirasa, motor terasa limbung saat melitasi pembatas jalan maupun saat menikung ditikungan tajam. Biasanya pengendara tidak berani belok terlalu cepat.
Kondisi seperti ini bukan cuma membahayakan pengendara. Kerja komponen di dalam tabung sokbreker juga berat. Apalagi jika sering melintas di jalan yang tidak rata. Beban kejut terlalu keras sangat riskan merusak pelek dan komponan di dalam tabung sokbreker.
“Terutama pegas di dalam tabung cepat lemas. Bahkan sil sokbreker gampang bocor akibat kerja tabung dan pipa teleskopik yang terlalu empuk,” wanti Maliq.
Baca juga;
- Trend Motor Matic Ban Ring 12 Inci, Gimana Dengan Ketersediaan Stoknya
- Bikin Awet Sokbreker Belakang, Cukup Lakukan 3 Trik Ini
- Begini cara Gunakan Pembersih Mesin Motor. Awas..!! Jangan Salah Pakai
- Servis Radiator Motor Itu Perlu, Biar Mesin Nggak Overheat
- Motor Injeksi Bermasalah? Ini yang Wajib Bikers Lakukan