Moladin – Kabar mengejutkan datang dari Yamaha MotoGP yang menyebut bahwa Valentino Rossi sudah tidak menjadi bagian dari masan depan pabrikan berlogo garpu tala di MotoGP. Bukan tanpa alasan, mengingat usia The Doctor sudah tak lagi muda.
Meski Rossi masih terikat kontrak dengan Yamaha hingga akhir 2020, tetapi performa VR46 dalam dua musim terakhir benar-benar jauh dari ekspektasi publik Yamaha.
Pembalap berusia 40 tahun tercatat hanya mencetak delapan poin dalam empat balapan terakhirnya, setelah tiga kali gagal finis beruntun, membuatnya harus keluar dari posisi lima besar klasemen sementara.
Yamaha akan mulai fokus cari pengganti Rossi, kabarnya Fabio Quartararo jadi opsi. Penampilan sang super rookie sejauh ini memang mengesankan tercatat sudah klaim tiga kali pole position ditambah koleksi dua podium.
“Sejak musim 2010, Valentino Rossi sudah mempersembahkan empat titel juara, yakni 2004, 2005, 2008 dan 2009 – ketika akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Ducati dan meninggalkan kami, berdampak besar. Sama halnya dengan (Marc) Marquez bila sekarang meninggalkan Honda,” ucap Lin Jarvis soal Rossi dikutip dari laman motorsport.com.
[product product=”Kawasaki Ninja 250 – 2018″ images=”https://cdn.moladin.com/motor/kawasaki/Kawasaki_Ninja_250__2018_14191_67377_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/kawasaki/kawasaki-ninja-250-2018″ price=”Rp. 2.609.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
“Saat ini dia berada di tahap yang berbeda, tahap yang berbeda juga dalam kariernya, tanpa mengurangi rasa hormat dia (Rossi) dipastikan tidak lagi jadi bagian masa depan Yamaha di MotoGP. Dia masih bisa bertahan di sini untuk satu, dua atau tiga tahun lagi – tapi kita juga harus melihat level kompetitifnya. Sekarang ini hubungannya berbeda, ketergantungan yang berbeda padanya,” sambungnya.
Lin Jarvis Minta Rossi Jangan Paksakan Diri
Jarvis menilai Yamaha tidak akan sepihak dalam menentukan kapan Valentino Rossi pensiun, melainkan kedua belah pihak akan saling menentukan. Yamaha akan melihat dari sisi kompetitif pembalap, sementara Rossi diminta untuk beri sinyal saat mulai mendekati akhir kariernya.
“Saya pastikan ini akan menjadi keputusan kedua belah pihak. Pastinya dia (Rossi) jadi orang pertama memutuskan saat sudah tak lagi kompetitif, atau saat motivasinya mulai berkurang. Saya pikir tanda-tanda pertama pasti akan muncul darinya,” ujar Jarvis.
[product product=”KTM Duke 250 New” images=”https://cdn.moladin.com/motor/ktm/KTM_Duke_250_New_14399_81788_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/ktm/ktm-duke-250-new” price=”Rp. 1.985.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
“Tapi jelas bagi saya, sama sekali tidak menginginkan adanya konflik kedua belah pihak. Saya kira, kami akan tiba pada pemikiran yang sama pada saat yang sama juga, tinggal menunggu waktunya saja,” tutupnya.
Baca juga;
- Jonas Folger Comeback Ke Sirkuit, Gantikan Pasini di Moto2 Catalunya
- Performa Angin-Anginan di MotoGP, Zarco Bakal Hijrah ke WorldSBK?
- Alex Marquez Bimbang Soal Masa Depannya, Bertahan atau Naik Kelas?
- Karel Abraham Klaim MotoGP Ceko Terakhir Musim Ini, Ada Apa?
- Openbank Sponsor Utama Angel Nieto Team MotoE, Livery Futuristik