Moladin – Semua pengendara sepeda motor wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) C untuk bisa mengendarai motor di jalan. Seperti namanya, SIM C adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa Anda sudah lulus ujian dan dipastikan bisa mengendarai motor. Karena itu, Anda diizinkan untuk berkendara di jalanan.
Namun mendapatkan SIM C bukanlah perkara gampang. Anda mungkin merasa bahwa Anda sudah sangat jago dalam mengoperasikan motor, tapi Anda bisa saja gagal dalam tes Sim C, terutama di bagian ujian praktik. Ujian ini memiliki reputasi menyeramkan dan sudah banyak orang yang mengeluh karena sulitnya untuk lulus.
Sebenarnya ada dua ujian utama ketika Anda membuat SIM; ujian tulis dan ujian praktik. Untuk ujian tulis, materinya tentu saja adalah tentang tata tertib lalu lintas dan pengetahuan umum tentang aturan di jalan. Materi ujian tulis ini sudah banyak terdapat di internet dan Anda bisa mempelajarinya agar bisa lulus.
Namun ujian praktik berbeda. Peserta ujian dihadapkan pada serangkaian rintangan yang harus dihadapi. Nah, meski Anda sudah tahu bentuk rintangannya, Anda mungkin masih akan kesulitan untuk lulus pada percobaan pertama. Berikut adalah beberapa teknik berkendara yang diujikan ketika Anda hendak membuat SIM C.
Tes Jalan Lurus
Anda akan diminta untuk mengendarai motor di sebuah trek lurus dengan kecepatan rendah. Di samping kiri dan kanan trek terdapat deretan balok atau tabung setinggi sekira 30cm yang berdiri sebagai pembatas. Balok atau tabung ini sangat mudah roboh serta sensitif terhadap sentuhan. Tujuan dari tes ini adalah untuk menguji keseimbangan dan pengereman.
Ini memang tes yang paling gampang dan mendasar. Agak kebangetan saja kalau sampai tidak lolos. Kriteria kelulusannya sangat sederhana; Anda cukup mengendarai motor di trek yang sudah ditentukan dan berhenti di garis yang ditentukan. Jika Anda menurunkan kaki di tengah trek atau menyenggol balok pembatas, Anda dinyatakan gagal.
Uji Zig-Zag atau Slalom
Di tes SIM C ini, Anda akan diminta melewati deretan balok yang ditata lurus dengan jarak sekitar 2 meter antara satu sama lain. Balok ini juga sensitif terhadap sentuhan dan amat mudah roboh. Peserta tes wajib melaju zig-zag melewati deretan balok ini dengan kecepatan sekitar 20-30 km/jam. Biasanya peserta juga tidak diperbolehkan mengerem.
Seperti halnya tes sebelumnya, menurunkan kaki (menginjak lapangan) atau menyenggol balok juga membuat Anda gagal lulus ujian praktik. Ujian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pengendara untuk bermanuver di ruang yang terbatas.
Uji Angka Delapan
Kali ini, balok disusun sedemikian rupa hingga menyerupai angka delapan di atas lapangan. Anda diwajibkan untuk melintasi putaran angka delapan itu sebanyak tiga kali. Kunci lolos tes ini ada pada kemampuan menjaga keseimbangan, posisi duduk yang baik, serta kemampuan memainkan bukaan gas.
Uji Reaksi Pengereman
Tes ini untuk menilai kemampuan peserta ketika berada dalam situasi harus melakukan pengereman mendadak dan kemudian berbelok untuk menghindari rintangan. Peserta mengendarai motor dengan kecepatan 40km/jam dan kemudian harus mengerem mendadak lalu berbelok ke arah yang diinstruksikan petugas.
Dalam keadaan normal di jalan, Anda akan selalu disarankan untuk banting stir ke kiri dalam keadaan darurat. Jika Anda menghadapi situasi pengereman mendadak dan harus berbelok, banting stir ke kiri adalah pilihan yang lebih aman. Jika berbelok ke kanan, ada kemungkinan benturan dengan kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan.
Uji Berbalik Arah atau U-Turn
Simpel saja, peserta diminta untuk menunjukkan kemampuan berbalik arah di sebuah lintasan yang tidak terlalu luas. Meski kelihatannya simpel, tetapi ini bisa jadi cukup sulit karena Anda harus menekuk setang kemudi cukup dalam agar bisa memutar tanpa melebar hingga menyentuh balok pembatas.
Nah, itu tadi beberapa teknik yang wajib Anda kuasai agar bisa lolos dalam ujian praktik SIM C. Anda mungkin juga masih akan dites dengan kombinasi dari semua ujian sebelumnya. Anda bisa berlatih lebih dulu sebelum mengikuti tes SIM C yang sebenarnya.
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Tes praktik SIM C biasanya menggunakan motor yang sudah disediakan pihak kepolisian. Artinya, Anda pasti belum terbiasa dengan karakter motor itu. Jika memungkinkan, mintalah kepada petugas pengawas dan pemberi nilai ujian praktik SIM C untuk membiasakan diri dengan motor itu lebih dulu sebelum diuji.
Lapangan ujian juga bisa berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya. Setiap Polres/ta memiliki fasilitas ujian praktik SIM C yang berbeda meski dengan standar yang sama. Anda mungkin akan menemui bahwa di tempat ujian Anda, ada lebih banyak balok yang dipakai sebagai pembatas, misalnya.
Tetap percaya diri dan jangan patah semangat! Jika Anda gagal dapatkan SIM C pada percobaan pertama, cobalah lagi di kesempatan selanjutnya. Ada banyak peserta yang harus sampai mengikuti ujian praktik puluhan kali baru bisa dinyatakan lolos. Anggap saja itu sebagai seni dalam mengikuti tes SIM C.
Nah Untuk kamu yang ingin memiliki SIM C pasti butuh Motor juga dong? Untuk kamu yang sedang mencari Motor kamu bisa membelinya di Moladin! Moladin menyediakan berbagai macam Motor dengan Merk Terlengkap dan Terbaik dari berbagai Motor ternama dan juga dengan Harga Terbaik & Dp rendah.
Baca juga;