Waktu Ganti Oli Mobil, Lihat Kilometer atau Bulan?

Warna oli biasanya berubah, ketika sudah waktunya diganti

Kira-kira kapan waktu ganti oli mobil yang tepat? Penghitungannya berdasarkan kilometer atau bulan? Ini wajib kamu tahu, karena mengganti oli atau pelumas mobil sangat penting untuk menjaga mesin selalu dalam kondisi optimal.

Selain itu, oli yang sudah terlalu lama atau melewati masa tenggang, biasanya punya kualitas yang sudah tidak baik. Hal tersebut tentu saja akan mempengaruhi performa kendaraan.

Pada mobil sendiri, banyak jenis oli yang melumasi komponen. Bukan cuma oli mesin, ada pula oli gardan dan oli transmisi. Nah, ingin tahu kapan waktu paling tepat untuk ganti ketiga oli mobil tersebut? Simak bahasan berikut:

Ganti Oli Mesin Tiap 10 Ribu Kilometer

Tune up mobil bisa berpatokan pada jarak tempuh kendaraan

Menurut laman resmi Suzuki, mobil yang sudah mencapai 10.000 km harus sudah mengalami pergantian oli. Jarak tempuh tersebut, biasanya didapatkan umumnya setelah berkendara selama 6 bulan. 

Jadi dapat dikatakan waktu ganti oli mobil itu tiap 10 ribu km atau 6 bulan. Hanya saja hal tersebut tidak berlaku secara pasti. Baik mobil matic atau pun manual, interval pergantian oli mesinnya sama.

“Pergantian oli beda-beda, ada juga pabrikan yang menyarankan tiap 5 ribu, hal ini bisa disebakan karenan sesuai jenis oli yang digunakan, juga usia kendaraan,” kata Putera mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur.

Misal jika kamu menggunakan oli jenis mineral, biasanya hitungannya lebih pendek yakni setiap 5.000 km atau 3 bulan. Tapi jika menggunakan oli full synthetic, penggunaannya bisa lebih panjang hingga 10 ribu km.

“Bahkan jika mobil sering dipakai dalam kemacetan dan bekerja keras (seperti digunakan sebagai taksi), hitungannya bisa lebih pendek dari waktu yang ditentukan, karena saat macet dan mesin hidup, oli sebenarnya juga bekerja,” tambah Putera.

Terkait biaya ganti oli mesin, misal pada mobil Toyota Avanza berkisar antara Rp 270 ribu – 600 ribuan, tergantung jenis olinya. Dipasaran harga oli untuk mobil mulai dari Rp 60 ribuan perliter untuk yang termurah. 

Untuk Avanza sendiri biasanya menggunakan oli kapasitas 4 liter. Oli standar Toyota Avanza adalah Toyota Motor Oil (TMO) dengan spesifikasi pabrikan SAE 10W-40 yang berlaku untuk Toyota Avanza kapasitas mesin 1.300 cc dan 1.500 cc.

Untuk rekomendasi dan harga oli Toyota Avanza di pasaran misalnya ada Castrol Magnatec kapasitas 4 liter seharga Rp 325 ribu, Pertamina Fastron 4 L , Techno 4 L Rp 270 ribu, Shell Plus 4 L Rp 350 ribu, Shell HX7 10W40 kemasan 1 L Rp 100 ribu atau Shell HX8 5W30 1L Rp 145 ribu.

Tanda-tanda Oli Mesin Harus Ganti

Lampu indikator oli mesin menyala terus, menandakan oli habis atau mengalami masalah

Selain waktu ganti oli mobil yang perlu kamu tahu, tanda-tanda oli sudah harus diganti juga wajib diketahui. Khusus untuk oli mesin, tanda-tandanya adalah tarikan atau akselerasi mobil kamu terasa berat dan terdengar suara kasar dari mesin.

Kemudian ketika dicek, warna oli sudah mengalami perubahan. Jika oli mobil cenderung berwarna hitam, atau jumlah oli sudah mendekati batas bawah petunjuk di dipstick, besar kemungkinan itu salah satu ciri-ciri mobil harus ganti oli.

Segeralah untuk membawa mobil ke bengkel terdekat untuk proses penggantian oli. Jangan menunggu dengan kurun waktu yang lama, karena bisa berdampak negatif bagi kendaraan.

Waktu ganti oli mobil juga bisa kamu ketahui lewat lampu indikator oli yang biasanya berada di instrument cluster menyala. Penanda ini sejatinya untuk memberi peringatan bagi pemilik kendaraan untuk segera melakukan penggantian oli. Tak hanya itu, sejatinya fungsi indikator juga bisa jadi tanda bahwa oli habis, tekanan menurun atau kendala lainnya yang berhubungan dengan sistem pelumasan mobil.

Sementara untuk tanda-tanda harus ganti oli transmisi dan gardan pun kurang lebih sama. Utamanya untuk hadirnya suara berisik di komponen-komponen tersebut. Khusus untuk transmisi, bisa juga ditandai dengan sulit masuk gigi atau pindah gigi.

Efek Terlambat Ganti Oli Mesin Mobil

Mesin mobil overheat

Lantas apa efeknya telat mengganti oli mobil? Oli yang lama tidak segara diganti, kualitasnya akan semakin buruk. Oli akan menghitam karena semakin banyak kotoran yang terikat. Kekentalannya juga berkurang, sehingga tidak bisa melumasi komponen penggerak dengan baik. Efeknya, lama-lama tarikan mobil kamu akan semakin berat.

Telat mengganti oli juga membuat kondisi mesin menjadi mudah panas berlebih alias overheating. Dalam kondisi ini, tenaga kendaraan pasti berkurang, kemudian air radiator akan mengering lebih cepat. Kalau dibiarkan, mesin bisa rusak parah, dan mobil mogok.

Usia Oli Gardan Lebih Panjang Dari Oli Mesin

Perawatan berkala pada gardan harus dilakukan, minimal mengganti oli  secara rutin.

Berbeda dengan oli mesin mobil, pada oli gardan, usia pakainya lebih panjang. Fungsi oli gardan sendiri adalah untuk menjaga komponen yang ada di dalam gardan seperti side gear, drive pinion, dan lain-lain agar tidak bergesek kuat satu sama lain.

Sebagai informasi buat kamu, oli gardan hanya digunakan pada mobil dengan penggerak roda belakang. Kenapa? Sistem penggerak roda belakang (rear wheel drive atau RWD) butuh gardan sebagai komponen penyambung untuk mendistribusikan tenaga dari mesin di depan ke roda yang ada di belakang. Gardan itulah yang membutuhkan oli.

Berbeda dengan mobil dengan sistem penggerak roda depan (front wheel drive atau FWD) yang tidak punya gardan. Alhasil tidak dibutuhkan oli tambahan.

Terkait spesifikasi atau kekentalan oli gardan untuk mobil, biasanya lebih tinggi dari oli mesin dan transmisi. Ambil contoh untuk Toyota Avanza pakai pelumas gardan dengan SAE 90 atau SAE 140.

Sengaja pakai spesifikasi yang kental, karena kerjanya lebih berat dibanding oli lain. Penggunaan kedua oli gardan mobil, juga biasanya tidak bisa saling tukar, baik dengan oli mesin atau oli transmisi.

Terkait batas waktu ganti oli mobil khususnya untuk komponen gardan tentu saja lebih panjang dari oli mesin. Pada umumnya oli gardan bisa digunakan hingga jarak pemakaian 40.000 kilometer atau 2 tahun.

Waktu Ganti Oli Transmisi Mobil Matik dan Manual

Ganti oli transmisi mobil matik dan manual sama saja, umumnya setiap 40 ribu kilometer

Lalu bagaimana waktu yang tepat untuk ganti oli transmisi mobil? Jika dibanding oli gardan, kurang lebih tempo penggunaan transmisi mirip-mirip yaitu 2 tahun atau 40 ribu Km. Hal tersebut berlaku untuk mobil manual dan matik.

Hanya saja lagi-lagi, itu bukan waktu yang baku. Ganti oli transmisi juga tergantung kondisi mobil. Angka 40 ribu Km itu merupakan waktu ganti oli mobil matik dan manual yang digunakan secara wajar sehari-hari. Sementara, kalau mobil kamu merupakan tipe pekerja keras atau dipakai sebagai taksi maka penggantiannya bisa lebih cepat seperti tiap 20 ribu Km.  

Kalau mobil yang cuma digunakan untuk perjalanan ringan setiap harinya, bahkan tidak perlu mengganti oli transmisi hingga 100 ribu Km. Hal tersebut lantaran, beberapa pabrikan kini sudah menggunakan oli transmisi jenis long-life seperti pada Xpander dan Avanza terbaru.

Ketika ganti oli transmisi juga perlu diperhatikan spesifikasinya. Antara mobil matik dan manual punya jenis oli yang berbeda, jangan sampai tertukar ya!

“Tapi yang pasti interval ganti oli tranmisi matic lebih panjang dibanding manual, karena pada transmisi matic komponen girnya lebih sedikit dibanding manual, dan pada mobil transmisi manual kan sering terkocok karena proses perpindahan gigi,” kata Warno dari Bengkel Surya Jaya di bilangan Asembaris Tebet, Jakarta Selatan.

Untuk perbedaannya Warno mengatakan usia pakai oli transmisi manual lebih cepat sekitar 20 ribu km dibanding matic.

Demikian ulasan terkait waktu ganti oli mobil yang tepat. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related posts

Ford Terpuruk di Eropa, Kehadirannya di GJAW 2024 Harus Penuh Gebrakan

Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Berkendara Generasi Muda, Jasa Marga Selenggarakan Road Safety Rangers 2024

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?