Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengangkat keprihatinan pemilik mobil terkait aspek keamanan setelah terungkapnya skandal Daihatsu manipulasi uji keselamatan yang turut menyeret mobil-mobil yang dipasarkan di Indonesia.
Saat ini, YLKI memberi seruan kepada pemerintah agar tidak hanya merespon penjelasan dari Daihatsu secara sekilas terkait kondisi mobil mereka pasca-skandal manipulasi informasi keamanan di Jepang.
Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, menekankan pentingnya pemerintah tidak hanya bersikap puas dengan klarifikasi yang diberikan oleh Daihatsu. Lebih lanjut, YLKI menyerukan keterlibatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melaksanakan investigasi menyeluruh terkait skandal ini.
“Penting bagi pemerintah untuk tidak hanya menerima penjelasan sepihak dari Daihatsu. Langkah yang lebih baik adalah melakukan investigasi menyeluruh dengan melibatkan KNKT. Hal ini diperlukan untuk memberikan kepastian keamanan berdasarkan fakta yang sebenarnya di Indonesia,” ujar Tulus dalam paparan Laporan Kinerja YLKI Tahun 2023 di Jakarta pada Selasa 23 Januari 2024 lalu.
Sebelumnya, laporan dari Kyodo News yang dikutip oleh Moladin pada Senin 29 Januari 2024 mengungkapkan bahwa Daihatsu Motor pada Rabu (17/1) mengakui akan melakukan penarikan kembali (recall) terhadap 320.000 mobil yang telah beredar di tangan konsumen.
Pengumuman ini menyusul keputusan Kementerian Transportasi Jepang untuk mencabut sertifikasi tiga model mobil yang dipasarkan di Jepang yaitu Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo. Ketiganya terkait dengan skandal Daihatsu manipulasi uji keselamatan khususnya informasi aspek keamanan mobil.
Rio Priambodo, Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI, menyampaikan bahwa lembaganya telah menerima satu aduan dari pemilik mobil Daihatsu yang mencerminkan kekhawatiran terkait keselamatan berkendara.
“Pengadu menyatakan kekhawatiran bahwa produk tersebut dapat membahayakan keselamatannya saat berkendara,” ungkap Rio.
Meskipun demikian, Rio menegaskan bahwa aduan tersebut tidak didukung oleh data pendukung yang lengkap.
Akibatnya, YLKI tidak dapat menindaklanjuti aduan tersebut dengan tindakan lebih lanjut. Ini menyoroti pentingnya penyampaian aduan yang dilengkapi dengan bukti konkret untuk memastikan respons yang efektif dari lembaga konsumen seperti YLKI.
Dalam upaya untuk menjaga kepercayaan konsumen dan memastikan keamanan pengguna, YLKI mengajak pemerintah untuk bertindak proaktif dalam mengungkap fakta terkait skandal Daihatsu.
Melibatkan KNKT dalam investigasi menjadi langkah kritis untuk memastikan transparansi dan keadilan dalam menangani isu keamanan otomotif yang melibatkan perusahaan ternama.
Awal Skandal Daihatsu Terbongkar
Skandal manipulasi uji keselamatan mobil Daihatsu pertama kali terkuak pada April 2023. Daihatsu mengakui telah memanipulasi data pada empat model yang diproduksi di Thailand dan Malaysia sejak tahun 2022 hingga tahun ini.
Kejadian ini membuat publik resah, dan masalah serupa kemudian ditemukan menyebar ke hampir seluruh rantai produksi mereka, termasuk data yang dipalsukan sejak tahun 1989.
Pada April 2023, pengakuan Daihatsu mencuat terkait dengan 88.000 mobil yang dijual dengan merek Toyota di Thailand dan Malaysia.
Pelanggaran uji keselamatan mencakup modifikasi tidak benar pada lapisan dalam pintu kursi depan dan ketidakpatuhan terhadap persyaratan regulasi untuk uji tabrakan samping tertentu.
Penghentian produksi ini akan berlangsung hingga akhir Januari 2024. Keputusan ini memiliki dampak besar, memengaruhi sekitar 9.000 karyawan yang bekerja di bagian produksi dalam negeri.
Selain menghentikan produksi sementara, Daihatsu juga menghentikan pengiriman kendaraan baik domestik maupun internasional.
Dalam pernyataan pers Toyota Motor Corporation (TMC) yang dikutip pada 25 Desember 2023, terungkap bahwa terdapat beberapa produk Daihatsu dan Toyota Indonesia yang diproduksi hingga 20 Desember 2023. Lampiran keterangan resmi TMC menyajikan daftar produk yang terkena dampak skandal keselamatan.
Berikut adalah daftar produk Daihatsu dan Toyota yang dilaporkan TMC terdampak:
-
Ayla/Wigo (model yang dijual mulai Maret 2023; produsen PT Astra Daihatsu Motor – ADM; negara terdampak: Ekuador, Uruguay, Kamboja)
-
Toyota Rush (model yang dijual mulai Januari 2018; produsen PT Astra Daihatsu Motor – ADM; negara terdampak: Ekuador, Malaysia)
-
Toyota Avanza (model yang dijual mulai November 2021; produsen PT Astra Daihatsu Motor – ADM; negara terdampak: Indonesia, Meksiko, Kamboja, Thailand, Vietnam, Peru, Bolivia)
-
Toyota Raize (model yang dijual mulai April 2021; produsen PT Astra Daihatsu Motor – ADM; negara terdampak: Ekuador, Meksiko)
-
Toyota Avanza (model yang dijual mulai November 2021; produsen PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia – TMMIN; negara terdampak: Indonesia, Meksiko, Kamboja, Thailand, Vietnam, Peru, Bolivia)
-
Toyota Veloz (model yang dijual mulai November 2021; produsen PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia – TMMIN; negara terdampak: Indonesia, Malaysia, Kamboja, Meksiko, Thailand)
-
Toyota Yaris Cross (model yang dijual mulai Agustus 2023; produsen PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia – TMMIN; negara terdampak: Kamboja, Chili, Uruguay).
Demikian ulasan terkait skandal keamanan Daihatsu. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.