7 Bahan Bakar Alternatif Selain Bensin

Mobil tenaga matahari Hyundai

Bahan bakar alternatif untuk kendaraan, harusnya menjadi tanggung jawab manusia modern untuk dikembangkan. Tujuannya tentu saja mencapai titik ramah lingkungan semaksimal mungkin.

Saat ini bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin masih menjadi sumber gerak utama kendaraan di muka bumi. Tapi seiring berkembangnya teknolgi, penggunaan BBM pada kendaraan sepertinya cepat akan lambat akan ditinggalkan.

Selain itu tingginya penggunaan BBM di dunia termasuk Indonesia menjadi suatu permasalahan yang besar lantaran seiring berjalannya waktu bahan bakar ini akan habis. Belum lagi jika bicara banyaknya polusi yang dihasilkan dari hasil bakaran BBM.

Untuk itulah, saat ini banyak bermunculan bahan bakar alternatif yang digadang gadang sebagai pengganti BBM. Namun yang akan digunakan massal, yang terlihat di depan mata adalah energi listrik.

Selain bensin, bahan bakar alternatif sebenarnya sudah banyak diteliti dan dicoba berhasil diterapkan menjadi sumber gerak kendaraan. Tetapi entah mengapa penggunaannya berhenti hanya sebatas prototype, alias tidak sampai produksi massal.

Selain dari fosil, ada juga bakar alternatif pengganti BBM yang digunakan dari energi terbarukan. Misalnya matahari dan angin, atau bahkan air.

Nah unutk lebih lengkapnya, kami akan sampaikan ragam bahan bakar alternatif selain bensin dan diesel yang sudah pernah berhasil digunakan sebagai sumber energi gerak kendaran.

1. Ethanol

Bahan bakar ethanol populer digunnakan di India sebagai energi elternatif.

Untuk kita di Indonesia mungkinagak asing dengan bahan bakar ethanol. Namun tidak untuk di beberapa negara seperti spanyol dan India.

Mengutip laman resmi Daihatsu, Kamis, (19/8/2021) ethanol adalah salah satu dari jenis alkohol yang sama dalam minuman beralkohol. Akan tetapi, bedanya etanol telah dicampur dengan bensin.

Hanya saja, etanol murni tidak bisa digunakan untuk mobil penumpang. Tapi biasanya digunakan untuk truk, motor, mesin pertanian, dan moped.

Kata Daihatsu, energi ethanol bisa dihadirkan dari proses fermentasi gula secara alami yang terjadi pada tanaman menggunakan ragi dengan distilasi dan pengeringan.

Karena bensin campuran etanol mampu mengoksidasi bahan bakar, sehingga membuatnya membakar lebih banyak, efektif, dan mengurangi emisi. Bila emisi ini bisa diminimalisir, tentu pencemaran lingkungan tidak akan terjadi.

2. Biomass Methane

Mobil yang menggunakan bahan bakar Biomass Methane

Yang ini lebih awam lagi namanya di Indonesia. Biomass methane menjadi bahan bakar pengganti berikutnya yang bisa dijumpai.

Bahan bakar ini sampai sekarang masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Menurut beberapa sumber, Biomass bisa dihasilkan dari  fermentasi biomassa seperti pengolahan limbah makanan, sampah, lumpur limbah, dan bubuk kopi atau teh.

Akan tetapi, kuantitas metana yang dihasilkan tidak cukup besar, sehingga penggunaannya hanya sebagai bahan bakar heater rumahan. Mungkin ini dia kendalanya kenapa sumber energi ini tidak bisa diperluas, hingga sampai sekarang belum dipakai di mobil.

3. Compressed Natural Gas (CNG)

Nah untuk yang satu ini mungkin agak familiar di telinga kita. Compressed Natural Gas (CNG) masuk ke dalam salah satu deretan bahan bakar pengganti bensin yang sudah banyak digunakan.

Pada dasarnya, gas ini dibentuk dari metana yang telah disimpan dengan tekanan sangat tinggi.

Pembakarannya yang lebih bersih, membuat CNG diklaim sangat cocok untuk bahan bakar pengganti terbaik. Selain itu, gas ini juga lebih aman untuk diangkut dan ditangani.

CNG pun dapat digunakan untuk membantu meningkatkan masa pakai oli pelumas engine kendaraan, lantaran lebih mudah bercampur dengan udara.

Hebatnya lagi, CNG juga bisa menghasilkan karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon monoksida, dan partikulat sangat rendah. Sayangnya, gas ini membutuhkan ruang yang lebih besar dibandingkan tangki biasanya.

Di Indonesia, CNG banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan komersil seperti taxi, bajaj dan bus.

4. Hydrogen

Mobil Hydrogen Toyota FCV

Seperti yang kita tahu, mobil dengan bahan bakar alternatif hydrogen biasanya tampilannya keren-keren dan futuristik. Tapi sayangnya masih jarang yang sampai masuk tahap produksi massal.

Bisa jadi karen pengembangan teknologinya mahal, makanya hydrogen kalah pamor dari kendaraan listrik.

Tapi yang harus kita tahu adalah hydrogen adalah elemen kimia yang sangat mudah terbakar. Terlebih lagi, jika pembakarannya menerapkan mesin pembakaran internal.

Maka dari itu hydrogen membutuhkan teknnologi pengolahan yang canggih dan modern. Bisa jadi inilah energi paling ramah untuk diterapkan pada kendaraan, karena tidak meninggalkan limbah. Berbeda dengan mobil listrik yang limbah baterainya berbahaya dan memerlukan pengolahan khusus.

5. Synthetic Gasoline

bensin sintetis bisa jadi bahan bakar alternatif

Selanjutnya bahan bakar alternatif lainnya adalah Synthetic gasoline atau bahan bakar sintetis. Hal ini bukan lagi jadi hal baru, karena telah diproduksi semenjak 100 tahun silam atau lebih tepatnya pada tahun 1919.

Bahan bakar alternatif ini pula pernah digunakan untuk mesin perang di era Perang Dunia II. Yang menjadikannya istimewa karena ia terbuat dari suhu gas karbon dioksida lalu dikonversi menjadi bahan bakar cair melalui proses kelistrikan.

Ketika pembuatannya menggunakan listrik dari sumber terbaru, tentu prospeknya akan sangat menjanjikan. Meski teknologi ini sudah mulai digunakan untuk membuat bensin dan diesel, sayangnya hanya bisa menghasilkan bahan bakar dalam jumlah yang sedikit.

Hasilnya pun tidak sepadan dengan prosesnya yang sangat panjang dan mengeluarkan biaya yang cukup tinggi.

6. Tenaga Matahari

Mobil Toyota bertenaga energi terbarukan, sinar matahari.

Bahan bakar alternatif selanjutnya adalah dengan memanfaatkan energi matahari. Mungkin mobil dengan penggerak energi matahari merupakan salah satu teknologi yang pengujiannya paling lama. Alias lebih tua dibanding mobil listrik.

Kunggulan mobil ini tentu saja bisa menyerap energi sinar matahari dari lingkungan sekitar dengan memanfaatkan sell surya. Mobil dengan tenaga listrik biasanya tidak lagi memerlukan bahan bakar minyak dan tidak menghasilkan emisi gas buang.

7. Tenaga listrik

Mobil listrik lebih hemat dari BBM

Nah yang terakhir adalah mobil listrik. Sudah terlihat di depan mata, mobil listrik adalah cerminan kendaraan modern di dunia.

Bicara mobil lsitrik, sebenarnya banyak car maker di Indonesia yang mampu membuat kendaraan yang bergantung pada colokan ini. Terbukti sudah banyak jejak-jejak digital yang menunjukan mereka mampu membuat mobil listrik.

Adapun karya car maker Indonesia di bidang kendaraan listrik lumayan merata. Dari kelas pelajar SMK, bengkel rumahan, hingga insinyur bisa. Tentunya mobil lsitrik mereka hadir dengan teknologi dasar dan mandiri tanpa dukungan.   

Dalam hal pabrikan besar, Hyundai sudah berfokus memasarkan mobil listrik di Indonesia lewat Ioniq dan Kona EV. Bahkan mereka juga berencana membuat pabrik baterai dalam waktu dekat di Tanah Air.

Demikian ulasan terkait bahan bakar alternatif yang bisa digunakan kendaraan sebagai sumber energi gerak. Simak terus Moladin.com untuk update konten-konten terbaru seputar otomotif.

Related posts

Daftar Pemenang Wuling Aftersales Skill Contest 2024

Rekam Ragam Kejadian di Jalan, Blackvue Rilis Dashcam AI, Ini Keistimewaannya!

Chery J6 Edisi Batik, Tampil Kalcer di GJAW 2024 Siap Dilelang